Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A/n: Sejak kapan kalian ngeship VJoy, dan kenapa?
Kalau gue, awalnya gue Vrene shipper. Trs ga sengaja nonton videonya VJoy. Dan itu keliatan real. Okey, salah ga sih kalo nganggep mereka emang real hahaha.
..
Whats wrong?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kakek. Kau baru saja membuatku mendapat masalah. Masalah besar!" Joy menggerutu seperti anak kecil yang merajuk pada orang tuanya, pria tua itu terlihat kebingungan, namun tetap menyesap teh hangat dari dalam cangkirnya seakan tidak terusik.
Joy melirik Jimin, berharap pria itu membantunya berbicara. Dia tentu merasa kesal, bagaimana pertemuannya dengan cucu satu-satunya dari kakek Kim berjalan luar biasa memalukan.
"Dia bicara apa sih?" Tanya kakek Kim pada Jimin yang sedari tadi menertawakan keadaan yang terasa aneh dan canggung antara Joy dan kakek Kim yang pikun. Dia mengacak rambutnya, lalu duduk dihadapan si kakek. Pastinya Jimin tahu, Kakek Kim hanya berpura-pura tidak mengerti dengan situasi saat ini, agar tidak disalahkan.
"Kakek, berapa kali kan sudah kubilang. Kau harus ingat, Taehyung sudah berusia dua puluh lima kek. Bukan lima tahun lagi, kau baru saja membuat Joy mendapat masalah besar, dia dimarahi cucumu sendiri." Jelas Jimin dengan sabar, mendapat lirikan mematikan dari Joy yang berharap dia bicara lebih tegas.
"Bukannya dia memang masih kecil, eh?" Kakek Kim mengedipkan satu matanya pada Jimin.
Joy tidak tahan untuk merotasikan bola matanya dengan kesal. Tentu dia banyak pengalaman dengan lansia pikun, namun ini sangat keterlaluan. Amat sangat keterlaluan. Dia hampir saja ditendang keluar oleh Kim Taehyung atau siapalah itu.
Jimin mengangguk padanya, mengisyaratkan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Joy menghela napas, mengusap wajahnya karena merasa frustasi. Dia harus banyak mengalah, pikir dia.
Jimin kemudian menoleh pada pria tua itu lagi. "Kek, bolehkah aku minta izin mu untuk membawa pengasuh mu yang cantik ini, pergi keluar dari rumah yang besar ini sebentar saja?" dia berbicara dengan sopan.
