Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Because of you.
..
"Apa yang kau pikirkan saat ini? Boleh aku tahu?" Joy berbisik, tangan kanannya masih membelai helaian rambut Taehyung dengan lembut. Hampir setengah jam mereka seperti ini, pegawai minimarket memandang mereka aneh. Mungkin dalam pikirannya, mereka berdua terlihat seperti pasangan yang terlalu clingy, tidak segan memamerkan kemesraan di tempat umum.
"Kim Taehyung?" Joy menggoyangkan tubuh pria itu sedikit.
Taehyung akhirnya mengangkat wajahnya, kepala masih bersandar pada Joy. Dia sebenarnya sudah kembali kepada pikirannya sejak sepuluh menit yang lalu, namun rasanya enggan melepaskan kehangatan dari tubuhnya begitu saja.
Joy tersenyum, melingkarkan lengannya pada salah satu bahu Taehyung. "Merasa baikkan?" Tanya dia.
Pria itu mengangguk sekali, masih memandang tepat pada wajahnya. Taehyung merasa Joy terlihat begitu cantik, sehingga dia harus menghela napas panjang.
"Ayo pergi dari sini." Lirih Joy.
Pria itu mengangguk lagi, menurut bagaikan sudah tersihir mantra darinya.
"Biarkan aku menyetir." Joy menambahkan, merasa khwawatir dengan kondisi traumatis milik Taehyung.
Pria itu malah menggeleng, tidak menyukai ide yang dia ucapkan. Kening nya mengerut, alisnya hampir terpaut. "Aku saja." sergah Taehyung, melepaskan lengan Joy yang tadi melingkar pada tubuhnya.
"Taehyung, jangan memaksakan diri."
"Terimakasih." Taehyung kemudian berdiri, menatap Joy dengan tatapan yang lembut. Pantulan mentari membuat wanita itu nampak bercahaya.
Joy mengikutinya untuk berdiri, menanggapi dengan bingung. "Terimakasih? Untuk apa?"
Taehyung membalas tersenyum. "Selalu menenangkan ku ketika aku membutuhkannya."
"Ya?" Joy mendelik bingung. "Menenangkan? Seperti apa?" Tanya dia terdengar canggung.
Taehyung memutuskan menyimpan jawabannya untuk dia jelaskan nanti, ketika saat nya tiba. Dia membukakan pintu untuknya, menyuruh Joy untuk masuk.
