🍂28

1.2K 215 18
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback

"Bila waktu bisa diputar ke masa dimana hati mu belum hancur. Kemana kah kau akan kembali?"

Joy menatap wajah polos Jimin, bibirnya membentuk garis tipis seraya dia menatap busa pada pinggiran gelas birnya. Joy sebenarnya tidak perlu takut untuk memilih, karena memikirkan bahwa dia tidak akan pernah kembali ke masa lalu. Namun Jimin terlihat bersungguh-sungguh.

"Kembali ketika ibuku mengatakan bahwa Daniel bukan lah pria yang baik." Balasnya dengan suara yang lemah, nyaris tidak terdengar. Kemudian kembali memeluk kedua kakinya.

Jimin mengangguk mengerti, sudah menduga bila wanita itu akan memberi jawaban seperti itu. Bukan berarti dia suka menanyakan hal yang sudah pasti, hanya saja dia perlu mendengar itu secara langsung. Pikirnya Joy terlihat begitu ceria akhir-akhir ini, makanya dia penasaran tentang apa yang ada dialam pikirannya.

"Bila hal itu terjadi, mungkinkah aku bisa bertemu dengan mu, Kakek Kim, Yeonjun dan Taehyung?" Joy bertanya lagi, tersenyum canggung. "Maksudku, kedatangan ku kesini karena aku benar-benar putus asa setelah mencari-cari pekerjaan. Mungkin saja bila aku tidak bertemu Daniel, hidupku akan jauh lebih baik."

Jimin tersenyum, mengacak pelan rambutnya merasa gemas. "Takdir. Meskipun kau tidak pernah menikahi Daniel, tapi takdirmu adalah menjadi bagian dari keluarga ini. Aku percaya itu, bila kita memang ditakdirkan bertemu. Meski kau bukanlah seorang pengasuh sekali pun."

Joy merasa terharu, karena jujur saja jawaban Jimin selalu bisa dia terima dengan baik. Selalu saja terasa jujur. Dia menenggak birnya sekali lagi, tersenyum pada pria itu.

"Aku pun selalu berpikiran, takdir itu tidak mungkin salah. Melihatmu tersenyum pada Taehyung terkadang membuatku berpikiran. Ah, apa mungkin takdir sedang mempersatukan kedua orang ini." Ucap Jimin tiba-tiba.

Joy hampir tersedak. "Jimin." Panggilnya kesal.

Pria itu tidak merasa bersalah ketika mengucapkannya. "Kalian terlihat melengkapi satu sama lain, membuat cemburu saja." Jimin menggeleng. "Melihat kalian tersenyum satu sama lain, membuat ku berpikiran jika kalian pasti sudah sama-sama menyukai satu sama lain."

VJoy; 𝗦𝗼𝗺𝗲𝘁𝗵𝗶𝗻𝗴 𝗸𝗶𝗻𝗱𝗮 𝗰𝗿𝗮𝘇𝘆 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang