Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm sorry, but thank you.
Pagi itu, Taehyung merasakan sesuatu yang berbeda. Tidak pernah merasakan pikirannya menjadi lebih ringan, dan tubuhnya lebih relaks. Padahal hampir setiap hari dia bangun lebih pagi dengan perasaan kacau akibat insomnia. Maka dari itu, dia merasakan sesuatu yang sedikit aneh.
Aroma masakan rumahan layaknya seperti dulu ketika dia masih kecil, membuatnya menjadi bernostalgia. Sekali lagi, sekelebat perasaan yang menyenangkan seperti dulu ketika dia sedang sakit, ibunya akan memberinya kecupan di kening di pagi hari. Menyuruh dia bangun untuk memakan bubur yang ibunya buat dengan sepenuh cinta dan perasaan sayang. Begitulah Taehyung merasa bahwa dia merindukan sosok ibunya yang sudah lama pergi.
Perlahan merasa sesuatu yang aneh, Taehyung pun membuka kedua matanya dalam sekejap, menyadari dia masih mengenakan setelan kerjanya sejak kemarin. Taehyung mengerang kesal, dentingan piring yang diletakkan seseorang diatas nakas membuat dia tersadar bahwa dia tidak sendirian.
Taehyung segera bangun dan duduk dipinggiran kasur. Menemukan sosok pengasuh dari kakeknya yang menyibukkan dirinya sendiri untuk meletakkan semangkuk bubur labu, dan segelas susu hangat.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya dia dengan suara tinggi.
Joy sedikit tersentak begitu mendengar pria yang tertidur dengan nyenyak itu tiba-tiba saja bangun, dia tidak mengharapkan suara berat itu menyapa dia dengan spontan, kemudian Joy hanya bisa tersenyum canggung. Meletakkan nampan yang sedari tadi dia bawa dengan kesulitan karena harus menaiki anak tangga yang banyak didepan dadanya.
"Aku membuatkan mu sarapan. Aku rasa, panas mu juga sudah mulai turun." Ucap dia berusaha terdengar selembut mungkin layaknya seorang ibu. Tangan kanannya terulur ke arah kening Taehyung untuk memastikan, namun Taehyung segera menepisnya dengan kasar.
"Jangan menyentuhku, tidak ada yang menyuruhmu." Balas dia dingin. Pria itu pun langsung berdiri, mensejajarkan wajahnya pada Joy yang merasa sedikit ketakutan juga terkejut akibat perbuatannya yang berbanding terbalik dengan dirinya yang kelihatan rapuh tadi malam. Tanpa melepas lengan Joy dari cengkramannya yang cukup kuat, kemudian Taehyung menatapnya dengan tatapan yang dingin. "Aku bilang kau harus mengerti batasan! Kau dibayar untuk mengurusi kakek ku. Bukan siapapun selain dia dirumah ini."
