Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy new year all!!! Wkwkwk
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taehyung baru saja selesai mandi, sebelum menyusuri lorong menuju ke meja makan. Kegiatan hari ini sudah menguras tenaganya, namun dia sama sekali tidak menyesal. Malahan merasakan lega pada sekujur tubuhnya.
Aneh.
Pikir Taehyung, tidak dapat mendengar suara dari anggota keluarganya. Kecuali musik dari piringan tua yang diputar dari ruangan tengah. Dia sedikit heran, namun tidak mencurigai satu hal pun.
Sampai didepan dapur, dia menemukan kakek nya yang duduk membelakanginya, mnghadap kearah jendela besar yang memperlihatkan halaman belakang yang luas. Keningnya berkerut, baru saja menyadari memang tidak ada siapapun, kecuali dia dan kakeknya.
Sambil mengacak rambutnya, kedua matanya menerawang keseluruh ruangan sampai dia melihat sticky note merah tertempel didekat kulkas besar. Warnanya begitu mencolok hingga dia segera menyadarinya. Taehyung mndengus pelan, berjalan mendekat untuk mengetahui apa yang tertulis didalam sana.
"Keluar sebentar dengan Jimin dan Yeonjun untuk membeli sesuatu, kami makan diluar. Kau bisa punya waktu dengan kakek."
"Kau pasti bercanda." Bisik Taehyung tidak percaya. Suara batuk si pria yang jauh lebih tua membuatnya menoleh kearah ruang makan. Kerutan dialisnya belum juga berubah, kepalanya terasa sakit.
"Apa yang kau rencanakan kali ini, hah?" Gumam Taehyung. Hatinya masih terasa berat, namun kakinya melangkah mendekat. Padahal dia berencana untuk kembali saja kekamarnya, dan tidur sampai pagi. Namun dia lapar, dan hati nya pun mengatakan bahwa itu terlalu kejam.
Dia masih menggaruk kepalanya dengan canggung, dan berdehem pelan. Kakek Kim membalikkan kursi rodanya, mengutaskan senyuman kecil dan memutar roda nya untuk mendekat kearah meja.
"Kau terlihat lelah." Kakek Kim menggumam.
"Lumayan, tapi apa boleh buat."
Kakek Kim menatapnya terkesima, ini adalah kalimat yang cukup panjang keluar dari nya. Maksudnya berbeda dari celotehan atau teriakan tidak terima ketika mereka berdebat
