Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mistake?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. "Aku benar-benar tidak ingin melihat dia untuk saat ini." Ucap Joy terakhir kali, meninggalkan Yeri didalam kamar mandi yang menatapnya tidak percaya.
Yeri sangat yakin, Joy, sahabatnya bukanlah tipikal seseorang yang tega membiarkan orang lain tersiksa dengan suhu tiga derajat diluar. Dia melirik pintu depan, rasanya kedua tangannya sudah terasa gatal untuk membiarkannya terbuka lebar. Tidak peduli jika angin malam awal musim dingin merayap kemana-mana, dan membiarkan pria yang tidak dia kenal itu untuk masuk kedalam dan meminum segelas cokelat panas, karena yang benar saja. Pria itu mungkin bisa mati kedinginan.
"Lalu apa yang harus kulakukan padanya, kau tahu. Dia tidak akan mungkin bertahan diluar―"
Joy berbalik untuk menyela. "Dia akan pergi sendiri, aku tidak memintanya untuk menunggu ku seperti orang bodoh."
"Park Sooyoung?!" Yeri memekik, memegang kedua bahu wanita keras kepala itu , membawanya kembali masuk kedalam kamar mandinya, dia merasa benar-benar tidak bisa mempercayai sahabat baiknya itu untuk saat ini. "Aku tahu kau peduli, paling tidak biarkan dia melihat wajahmu. Dan suruh dia pulang, kau bilang dia keras kepala kan!" Bentaknya lagi.
Joy merasakan dengungan pada kedua telinganya, tidak percaya seorang Yeri akan membentaknya seperti ini. Yang dia tahu, wanita yang beda tiga tahun darinya tidak akan berani melakukan hal semacam itu. Dia merasa mendapatkan kejutan, yang tidak dia inginkan tentunya.
Merasa bersalah sedikit, namun rasanya Yeri perlu membuat Joy sadar dengan apa yang dia perbuat. Dia lantas keluar dari dalam kamar mandi, mengambil sesuatu sebelum masuk kembali kedalam kamar dan menyerahkan ponsel milik wanita itu dengan ekspresi yang kesal. "Ini, telepon dia. Bilang kepadanya kau tidak ada dirumahku, suruh dia pergi kemanapun asalkan tidak membeku diteras rumah." Ucap Yeri dengan tegas, lalu meninggalkan Joy sendirian, dan menutup pintu kamar mandi untuk memberinya sedikit ruang.
Joy menatapi benda itu sebentar seperti orang bodoh, mengaktifkan ponselnya. Pemberitahuan segera muncul pada layar, baru tahu kalau ternyata Taehyung berusaha menghubunginya ratusan kali. Pesan dari Yeonjun juga Jimin yang menanyai keberadaannya. Joy menggigit bibirnya sendiri. Seketika itu pula ponselnya bergetar, satu panggilan masuk dari Taehyung.
