Kak Ali: ke kelas gue sekarang.
Anna menutup cepat tasnya setelah memasukkan semua buku-bukunya ke dalam. Anna menegakkan tubuhnya untuk berdiri, berjalan keluar dari kelas menuju kelas sangat pacar di lantai tiga.
Saat ingat menaiki tangga tiba-tiba tangannya di cekal membuat Anna reflek berhenti.
Anna menoleh, "Ya?"
"Lo mau ke mana? Kantin di lantai bawah kalo lo lupa..." tanya cowok yang masih menahan lengan Anna itu.
"I-iya, bisa lepasin tangan aku? Aku harus ke kelas kak Ali sekarang."
"Ohh, bagus ya! Gue nungguin lo dari tadi dan lo malah asik berduaan di sini sama cowok baru lo." suara nyaring penuh sindiran dari tangga atas itu membuat Anna dengan cepat menarik kasar lepas lengannya.
Anna mendongak guna menatap sang pemilik suara yang sudah sangat di kenali.
"K-kak..." Anna kehilangan kata-kata saat melihat Ali berjalan menuruni tangga menuju tempatnya.
"Mau ngomong apa lo? Murahan banget jadi cewek. Sekarang lo ikut gue."
Anna meringis terkejut ketika lengannya di tarik dengan kasar oleh Ali.
Baru saja Anna ingin menyusul Ali karena tarikan kasar tersebut, lengan satunya lagi spontan di cekal dengan kuat membuat Anna kembali meringis terkejut lagi.
Dan jadilah adegan seperti film-film India.
"Bisa nggak sih nggak usah kasar sama cewek?"
"Apa urusannya sama lo? Gak usah ikut campur lo."
"Gue nggak bakal ikut campur kalo sikap lo lembut sama cewek."
"Lembut?" alis Ali terangkat sambil terkekeh kecil. "Nggak bisa. Dan lagi, gue kasarin apa lembutin itu bukan urusan lo. Sekarang lepasin tangan cewek gue." perintah Ali tegas.
Bruk!
"Awhh! Kak Ali tangan aku sakit."
"Bangsat! Lo bisa pelan-pelan nggak sih sama cewek?!" cowok itu kembali menarik lengan Anna tak kalah kuat.
Kembali, Anna terhuyung ke belakang karena tarikan cowok tadi. Anna menundukkan kepala saat melihat tatapan tajam dari Ali.
"Lo siapa hah? Berani negur gue banget lo!" Ali menatap nyalang ke arah cowok yang masih menahan lengan kekasihnya itu.
Cowok itu melepaskan tangannya yang menahan lengan Anna tadi. Cowok itu lalu menatap Anna sekilas lalu menatap cowok di depannya sambil mengulurkan tangannya.
"Kenalin, gue Alex Mahardhika Wijaya murid baru disini, teman sekelas Anna."
Shit!
🦋🦋🦋
"Mmph, kak Ali udaahh."
"Gue belum puas."
"Sakit hiks..."
"Ini hukuman karena lo udah berani bohongin gue soal teman baru lo tadi."
"A-aku nggak tau, tadi aku lagi di ruang BK sama temen-temen aku. Hhhh, aku nggak bohong."
"Halahh bulshit! Bilang aja lo seneng kan sekarang udah ada yang belain lo? Ngaku!"
Anna menggelengkan kepala kuat. Percuma juga jujur karena itu akan membuat Ali semakin murka. Lebih baik diam dan merasakan sakit hati saja seperti biasanya.
"Jawab jalang." tangan Ali mencengkram kuat dagu Anna.
Anna terisak lagi. Sudah biasa mendapatkan hinaan seperti ini dan bahkan lebih dari ini. Seperti biasa, Anna akan baik-baik saja di depan Ali seperti biasanya. Biarlah saat di belakang, Anna akan terus menyalahkan dirinya.
"A-aku capek..."
"Halah, lemah banget lo jadi cewek." sarkas Ali dengan menarik diri.
Anna meringis detik itu juga.
"Buruan pake baju, gue anter lo pulang."
"Tapi..."
"Gue nggak suka dibantah kalo lo lupa."
Anna mengatubkan bibirnya rapat-rapat. Menahan rasa sakit, Anna menuruni ranjang dan mengambil seragamnya yang berserakan di lantai lalu mengenakan dengan cepat.
"Gue tunggu di bawah, lo telat gue tinggal." kata Ali sebelum keluar dari kamar apartemennya.
Tangan Anna mengusap pipinya lagi. Setelah selesai mengenakan pakaiannya, ia segera melangkah keluar dari dalam kamar guna mengikuti Ali yang telah keluar lebih dulu.
🦋🦋🦋
Anna menggigit bibir ketika melihat pemandangan di depannya saat ini. Tangannya terangkat guna menekan-nekan dadanya yang terasa sakit.
Sebelah tangannya terangkat lagi, mengusap pipinya yang kembali basah. Ia lebih baik di sakiti oleh Ali dengan bentuk sentuhan dari pada harus disakiti dengan pemandangan seperti ini. Rasanya, ini jauh lebih sakit.
"Nggak usah dilihat karena itu bakal buat lo tambah lebih sakit." bisik Alex dari belakang tubuh dengan sebelah tangannya yang menutupi kedua mata Anna guna tak melihat kedua orang di depan mereka sana.
Tangan sebelah Alex terkepal dengan kuat dengan rahang mengeras melihat kedua orang itu. "Lo nggak akan gue biarin nangis setelah ini, An." batin Alex berucap dengan tegas.
***
TBC
3 Oktober 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIANDO
RandomBagi Anna dunia sangatlah kejam. Rasanya dia ingin berhenti di satu tempat agar kesedihan berhenti dia dapatkan tetapi sudah berulang kali dia coba hasilnya selalu sama. Bagaimana jika melepaskan saja sangat sulit sedangkan ketika dia bertahanpun r...