Happy Readingg
- - -
Pagi itu jam olahraga kelas Lisa. Ketika bel berbunyi Lisa segera membongkar isi lacinya dan mengeluarkan sepasang seragam olahraganya.
"Rose buruan," Lisa menyenggol lengan Rose ketika gadis itu masih duduk dibangkunya dengan raut wajah aneh. "Kenapa?" Tanya Lisa ketika Rose tak juga beranjak.
"Sakit..." jawab Rose sedikit meringis kemudian memegang pinggangnya. Lisa yang mengerti pun mengangguk pelan. "Enggak ikut jam olahraga?"
"Ikut. Tapi kalo materinya berat gue ijin aja." Rose pun meraba-raba laci mejanya dan mengeluarkan sepasang baju olahraga yang sama dengan milik Lisa. "Ayo."
- - -
"Rose? Lo udah selesai ganti baju?" Tanya Lisa sambil mengedor pelan pintu toilet.
"Belum Lis. Lo tunggu diluar aja nanti gue nyusul." Lisa pun hanya bergumam sembari berjalan pelan menuju pintu utama toilet.
Koridor tampak sepi. Itu yang pertama kali Lisa lihat. Yah memang, kedua gadis itu memilih mendapat giliran terakhir karna mengingat Rose yang sedang ada tamu bulanan. "Ck, Rose lama.." Lisa berdecak pelan sambil mengedarkan pandangan kesekelilingnya.
"Eh?" Lisa mengerjap pelan ketika tak jauh darinya terlihat... Yak! Lelaki tampan itu lagi.
Lelaki itu sedang menenteng ransel hitam dengan hoodie biru gelap yang tersampir pada bahu kirinya. Lisa bisa melihat dengan jelas bahwa lelaki itu tengah menatapnya tanpa kedip.
Apa sih?
Lisa segera berbalik dan melangkah masuk kembali kedalam toilet dengan tergesa-gesa. Tanganya terulur menutup pintu toilet hingga tersisa sedikit celah. Karna penasaran Lisa pun berpindah tempat tepat kebelakang pintu dan mulai mengintip dibalik celah pintu.
Deg
Lelaki itu terlihat sedang melangkah kesini. Dan entah mengapa Lisa menjadi sangat takut.
GUBRAKK
Tanpa aba-aba Lisa langsung menendang pintu toilet itu menimbulkan bunyi yang besar.
"Lisa! Lo kenapa?" Rose yang baru keluar dari bilik toilet pun menghampiri Lisa yang sedang gelagapan dengan mimik was was.
"Eh? Hah? G-gue--"
Rose menyela, "Haish ngomongnya yang jelas dong. Ada apa?" Tanya Rose kembali.
"Rose suer gue takut banget ini." Lisa masih menahan pintu dengan tubuh membelakangi pintu.
"Ck kenapa sih? Gak ngerti gue."
"Sini..." cicit Lisa sambil melambaikan tanganya menyuruh Rose mendekat.
"Ken---"
"Pliss rose jangan banyak bacot ah. Sini cepet.." greget Lisa. Rose yang masih kebingungan pun melangkah mendekat.
"Intip.." Rose pun mengangguk dan membuka sedikit celah pintu dan mulai mengintip lalu beberapa detik kemudian mengernyit. "Apa?"
Lisa mendecak sebal. "Yah intip." Rose kembali mengintip dan benar, matanya tidak buta. Memang tidak ada apa-apa.
Kemudian tanganya terjulur menjitak kepala Lisa dengan tak berperasaanya.
"Lebay amat lo. Kagak ada apa-apa ck." Rose mendecak kesal. Lisa mengumpat pelan kemudian menaikan sebelah alisnya.
"Ah masa?" Lisa ikut mengintip. Memang benar tidak ada apa-apa.
Jadii, tadi lelaki itu tidak kemari?
Berarti,
Lisa KEGE-ERAN???
HA HA HA
Lisa hanya dapat membayangkan wajahnya yang kini me-merah menahan malu sekaligus kesal.
- - -
SATU KATA BWAT PART INI HAYOOOOO
NEXTT KAGAK NIH??
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us [Taelice] (END)
Fiksi PenggemarKisah ini hanya tentang kita [Taelice] No plagiatt! Start 30-05-2019 Finish 01-11-2019