[12]

2.4K 200 13
                                    

Happy Readingg

- - -

"Tumben mau jemput gue disekolah."

Lisa berkata setelah Jungkook membuka helm fullfacenya. Yah, cowok itu baru saja sampai beberapa menit lalu.

"Nggak tau juga. Lagi pengen aja ketemu kamu." Ucap Jungkook kalem lalu lengan kokohnya terulur menyodorkan sebuah helm bercorak orange. "Ini pake. Atau mau aku pakein?" Tanya Jungkook dengan seulas senyum.

Lisa pun membuang muka dengan pipi memerah. Ya, Lisa tau dia orangnya baperan. Tapi kalo baperan sama mantan kan bahaya. Namun, memang sih Lisa akui bahwa dia masuk sedikit suka dengan Jungkook. Iya sedikit suka.. bukan cinta.

"Ngapain bengong? Ouh, jadi mau aku yang pakein? Bilang aja nggak papa."

Jungkook menarik lengan mulus Lisa dan hendak memakaikan gadis ramping itu helm miliknya, namun Lisa segera tersadar dan menepis kasar tangan Jungkook.

"Sorry. Gue gak suka lo masih ngasih perhatian kecil sama gue." Skak mat. Jungkook dibuat terdiam karenanya.

Kemudian tangan Lisa meraih helm itu dari Jungkook dan segera memakainya. Setelah selesai memakai helmnya Lisa segera menaiki jok belakang motor Jungkook dengan sedikit menjaga jarak.

"Ayo jalan. Gue nggak punya banyak waktu." Ucap gadis itu membuat Jungkook tersadar dari lamunanya dan mengangguk pelan.

Jungkook segera menghidupkan motornya dan melaju keluar dari gerbang sekolah yang menjulang tinggi.

- - -

"Loh kok kita berhenti di sini?" Lisa sengaja bertanya karna dia sudah memprediksi bahwa cowok berseragam khas SMA di depanya ini ada maksud dan tujuan mengajaknya pulang bersama.

"Turun dulu. Nanti baru aku jelasin." Jawab Jungkook tenang. Lisa pun mendengus pelan tapi tak urung untuk turun dari motor milik jungkook.

"Kenapa?" Tanya Lisa setelah dirinya dan Jungkook sudah duduk pada salah satu bangku taman.

"Sebelumnya aku mau bilang, kalau aku kangen sama kamu." Ucap Jungkook terdengar tulus.

Lisa berdecih pelan, "Yakin? Udah deh kook. Please, jangan basa basi. Gue gak punya banyak waktu."

"Tapi... aku emang kangen sama kamu Lisa." Jungkook menatap lekat manik Lisa membuat gadis berponi itu menatap balik manik teduh itu dan mencari sesuatu di sana. Namun ia tak menemukan apapun. Yah ia tak menemukan sedikit kebohongan di sana.

"Kook... langsung ke intinya aja." Lisa menyela ketika melihat cowok itu hendak berbicara.

Jungkook pun menarik napas pelan kemudian tanganya terulur memperbaiki rambut gadis dihadapanya yang sedikit berantakan dan mulai berbicara. "Maaf.. karna aku mutusin kamu waktu kita lagi LDR-an."

"Aku mutusin kamu karna..." Jungkook sedikit berdehem. "Lisa yang akan aku omongin ini memang benar adanya. Terserah kalo kamu mau percaya atau enggak." Selanya kemudian kembali berucap.

"karna.. aku udah dijodohin sama seseorang. Aku sempat kaget.. karna kami masih terlalu muda. Ah ya, ngomong-ngomong umurnya juga sama kayak aku."

"Tapi jujur Lis.. aku pengen banget nolak perjodohan ini. Tapi, ini semua demi abang." Mata Jungkook memerah seolah menahan tangis. Lisa sangat memperhatikanya.

"Kamu tau abang baru aja ninggalin kami beberapa bulan lalu, kami sangat berduka. Tapi.. sebenarnya di punya satu permintaan buat aku tepat sebelum dia meninggal karna penyakitnya."

"Tapi ketika aku dengar permintaanya, jujur aku pengen banget nolak. Tapi aku sadar, itu adalah amanah terakhirnya.. dan dengan berat hati aku menyetujuinya."

"Kook please, langsung ke intinya." Lisa menyela, tak sadar bahwa kedua maniknya ikut menitihkan air mata merasakan betapa sedihnya Jungkook ditinggalkan orang yang sangat disayanginya.

"Oke.. jadi intinya, aku mutusin kamu karna.. aku dijodohin sama pacar abang dan itu adalah amanah terakhirnya buat aku."

"Dan mungkin, dua tahun mendatang setelah lulus SMA kami akan langsung menikah atas permintaan orangtua kami. Alasanya.. agar kami lebih teri--"

"Jungkook stop." Lisa menyela untuk yang kesekian kalinya. "Aku ngerti.. aku yang seharusnya minta maaf dan jujur.. aku baru tau ternyata ini alasan kamu mutusin aku.."

"Sakit banget disaat kamu mutusin aku pas lagi LDR-an dan lebih sakitnya lagi.. waktu itu kamu mutusin aku tanpa alasan apapun. Dan maaf juga aku sempat menerka yang nggak-nggak"

"Tapi aku sadar. Ternyata, kamu lebih terluka dibanding aku."

"Kamu benar. Aku kehilangan dua sosok yang aku sayang, salah satunya kamu sendiri." Jungkook tersenyum miris.

Lisa pun mengusap air matanya. Kemudian menatap lekat manik Jungkook. "Biar semuanya berlalu. Tapi, kamu harus janji sama aku."

"Apa?"

"Kamu harus ngenalin calon istri kamu ke aku. Harus."

"Iya. Pasti." Jungkook menarik senyum tipis.

- - -

Ngetik paan dah aing🔥

Itu yahh kalau yang dah putus sama si mantan, nggak boleh marah-marahan. Siapa tau dia mutusin kalian karna ada alasan tertentuu. Kalau alasanya karna bosen yah dibacok aja.

Hush, ngomong paan w. Dah ah janglup vommentnya yah

Babayyyy

Next????🔥✌

About Us [Taelice] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang