[15]

2.1K 171 1
                                    

HAPPY READINGGG :)))

. . .

"Lis."

"Lisa."

"LALISAA."

"EH? YAA?" Teriak Lisa gelagapan sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Lo kenapa sih?" Tanya Jin menginterogasi.

"Gak papa bang. Lisa fine-fine aja kok." Jawab Lisa dengan tawa ringan.

"Lisa, Bang Jin mau nanya. Tapi jawabnya serius ya?" Jin mulai serius.

"Apaan sih bang!" Lisa memperbaiki posisi duduknya menghadap kearah lain. Intinya gak mau kearah Jin. Soalnya, si Jin kalau dah serius itu yaa.. you know lah:(

"Udah berapa lama kenal Taehyung?" Cetus Jin tanpa basa basi.

"Hem? Baru sebulan bang." Jawab Lisa mulai tak enak.

"Kalian deket banget?" Tanya cowok berkaos tipis hitam itu.

"Em nggak--"

"Nggak usah boong. Bang Jin tau kalau kalian itu deket banget!" Potong Jin cepat.

Lisa tersentak, "Lah? Abang apa-apaan sih? Nggak gitu tau."

"Loh nggak gitu, gimana? Dari cara pandang-pandangan kalian berdua aja keliatan banget kalau kalian saling suka." Tegas Jin.

Jin pun diam sesaat, berdiri kemudian mengambil tempat tepat disamping Lisa. Dengan kepalanya yang mendarat pada sandaran sofa, lalu menatap dalam adiknya.

"Bang.. jangan liatin Lisa kayak gitu ah."

Ucapan Lisa bagai angin lalu. Jin pun justru semakin menajamkan tatapanya menatap lekat wajah adik satu-satunya itu.

Salahkah quh bila baper pada qaqaq sendiri??

Bibir Jin berkedut, berusaha menahan sesuatu. Tapi Kemudian membuang muka lalu...

TERTAWA

"HAHAHAHAHAHAHA" lah buset dah.

Lisa yang hampir menangis itu menjadi berjengit kaget melompat berdiri dari sofa. Tangannya memegang dadanya yang bunyi DEG~DEG nya nggak karuan. Lah iya, shock si eneng mah.

"ABANG!"

Jin pun masih tertawa, merasa puas mengerjai Lisa. Tanganya memegang perutnya ;) yang mulai sakit.

"Eh. ADUH.. AMPUN SAYANG." Teriak Jin masih tertawa ketika Lisa memukulnya secara brutal.

Tangan Jin menangkup kepala Lisa lalu mengecupnya pelan, membuat Lisa berhenti memberontak. Yah gimana? Lisa lemah...

"Yuk duduk lagi." Ajak Jin sambil menuntun Lisa duduk. Lisa pun hanya pasrah dengan wajah kesal.

"Tapi ini abang serius. Abang cuman mau kasih tau---"

"NGGAK AH. ABANG NGOMONG SANA SAMA SINCHAN ." Bener nggak sih cara ngetiknya~muehehe

"Iya, iya. Abang minta maaf sayang."

Lisa hanya diam.

"Gini yah Lis." Jin mulai serius. "Abang sih setuju aja kalau kamu sama Taehyung--"

"LISA SAMA TAE NGGAK ADA APA-APA IH!" Gemas Lisa.

"Yah dengerin dulu, abang sih seneng kalau adik abang mulai tumbuh benih-benih cinta. Apalagi sama Tae. Abang itu udah kenal tae lama. Dia anaknya baik, agak cuek sih. Tapi kalau abang liat, sama kamu nggak kan?" Jin menggoda.

INGIN KUH MENGUMPAT~~

"IHH TAU AH. KEZEL KEZEL KEZEL AKUTUH SAMA ABANG."

"Serius dong."

"BODO AMAT!? BHAY!"

Lisa pun berlari menaiki undakan tangga dengan wajah memerah. Baper cuy.

Tanpa menunggu lama, Lisa pun membuka kasar pintu kamarnya dan langsung menguncinya rapat-rapat. Kemudian gadis itu segera menghempaskan dirinya keatas ranjang dengan pikiran berkelana.

KENAPA?

. . .

UHUUYYYY

MANTEP DAHH

GIMANA SAMA PART INII? AKU SIH YES

SUKAK? VOMMENT DONG!

About Us [Taelice] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang