Happy readingg ^^
. . .
"Pstttt."
Lisa pun mengangkat pandanganya, mendapati Rose yang sedang menatapnya polos. Memutar bola matanya malas, Lisa pun kembali mengalihkan pandanganya pada novel ditanganya.
"Psttt psttt."
Lisa pun mencebik kesal, namun tetap mengangkat pandanganya. Kemudian seperti awal, ia pun kembali mengalihkan pandanganya pada novel ditanganya.
"Pst--"
"APA NYINGG!" Umpat Lisa kasar. Rose yang awalnya terkejut pun, menjadi melotot kesal.
"WOI. Gue gak ngapa-ngapain elu kali. Santuyy~~." Rose pun mengambil tempat disamping Lisa.
Bel sekolah sudah berbunyi beberapa menit lalu. Saat ini si Lisa sama Rose lagi duduk di bangku panjang yang tersedia di depan kelas mereka, tepatnya di koridor lantai 2.
Rose yang masih marahan sama Lisa pun duduk canggung dengan wajah polos minta ditimpuk. Bukan apa-apa, tapi sejujurnya Rose masih syok habis dibentak Lisa. Padahal sebelumnya Rose dan Lisa gak pernah bertengkar sambil bentak-bentakan. Kalau pernah sih, mungkin masih dalam mode becanda. Lah tapi Rose baru tau, kalau soal Taehyung ternyata Lisa bisa sesensitif ini.
"Turun kuy Lis." Rose menoel-noel bahu Lisa.
"Gak." Jawab Lisa singkat membuat Rose dengan lebaynya memutar kepalanya cepat seolah syok berat.
Nih bocah serius masih marah ama gue?" Batin Rose.
"Ayo ihh. Atau lo masih marah sama gue?" Lisa mengangguk pelan.
"Jujur sekaleh anda." Rose menepuk jidatnya keras. "Yaudah gak papa gue maklumi. Tapi ayoo kita balik." Rose kembali berkata dengan nada memelas.
"Ih! Gue gak mau. Sono balik sendiri." Lisa dan keras kepalanya.
"Aishh! Nggak ah, nanti keliatan banget gue jonesnyaaa." Rose berujar miris.
Bagian terdalam Hati auto terasa disentil:( aww~~
"Jombloh mah ngaku aja." Lisa mengejek.
"LO JUGA." Kesal Rose. Ia disini kan keduanya sama-sama jombloh.
"Hm."
"Yaudah ayoo, jangan banyak alesan." Rose pun berdiri dan langsung menarik tangan Lisa, membuat sang empunya mengerang kesal tapi mau tak mau tetap berjalan mengikuti gadis cerewet di depannya ini.
. . .
"Lo masih nunggu bang Jin? Atau mau sama gue?" Tanya Rose sambil mengeluarkan motor maticnya dari parkiran.
"Bang Jin lagi jalan sama pacarnya."
Rose pun mendecih. "Enak banget ya jadi pacarnya bang Jin. Di spesialin dari pada adeknya." Lisa mengangguk miris, membenarkan ucapan Rose.
"Eh tapi--" mata Rose membulat sempurna ketika terpaku pada satu arah. "LAH ANYING! LIS.. LISA CEPET SINI, CEPET!" Rose tiba-tiba berteriak heboh membuat Lisa hampir kena serangan jantung.
Lisa pun mengumpat pelan. Lalu mendekat kearah Rose sebelum melayangkan jitakan jitunya membuat Rose hampir oleng dari motornya. "Apa kambeng!"
Rose pun ikut mengumpat, lalu mengelus jidatnya yang habis kena jitak. Kemudian kedua tanganya meraih kepala Lisa lalu memutarkan seratus delapan puluh derajat ke suatu arah.
Dan percayalah jantung Lisa berdegup kencang setelah mendapati suatu pemandangan langka di depan sana.
Taehyung yang sedang membantu Jennie menaiki jok belakang motornya. Tak lupa dengan senyum lebar yang ditampilkan pasangan yang berada tak jauh tepat dihadapanya itu.
Bibir ranumnya terkatup rapat. Entah mengapa matanya terasa mengabur seolah buliran bening telah memenuhinya. Dan jangan lupakan detak jantungnya yang semakin memacu tak beraturan.
Semuanya kacau.
Yang terpenting, saat ini Lisa hanya ingin diam. Tak ingin menanggapi segala hal yang membuat pikiranya berkecamuk hebat.
"Rose.. anterin gue pulang." Ucapnya datar dan tanpa aba-aba langsung menempati jok belakang motor Rose.
Iyadeh.. serasa jadi babu gue.
Emang Rose sialan banget.
. . .
YUHUUU...
KEMBALI LAGII SAIYAAA...
GIMANA SAMA PART INI?? FEELNYA DAPET NGGAK?
KALAU NGGAK YA MAKLUMI, AUTO MASIH AMATIR.
MAU KONFLIK GAK? HAYOOO JAWAB BIAR UP-NYA CEPET.
GITU AJA SEH SHAY♡
BABAYYY... SALAM JOMBLOH;))
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us [Taelice] (END)
FanfictionKisah ini hanya tentang kita [Taelice] No plagiatt! Start 30-05-2019 Finish 01-11-2019