Hari pertama

69 11 10
                                    

Setelah kembali dari rumah sakit kedua laki laki itu kembali ke kota asalnya. Mereka meninggalkan adel beserta keluarganya di kota lain untuk mengurus anaknya yang baru lahir.

"Val,boleh ga kalo gw istirahat? Gua capek." Leo nguap sambil ngacakin rambutnya.

"Gak,lu gainget ini hari pertama trainee? Ngaku laki tapi jiwa cewek." reval minum teh sambil nyuap sereal paginya.

Buk!!!

Satu lemparan bantal berhasil kena mukanya reval. Otomatis dia yang lagi makan ke ganggu sama aktivitasnya.

"Lu apa apaan sih le? Lu gatau apa gua lagi makan? Liat nih baju gua kotor" reval ngeliatin bajunya yang kotor ke tumpahan serealnya.

"Mulutlu licin amat kalo ngomong,Selusin licinnya lantai masjid ga selicin mulutlu. Sini deketan biar enak nampolnya." leo njawab sambil ngenalin posisinya di sofa ruang CEO.

"Alay lu njir. Yang ada itu lu yang gua tampil. Baru hari pertama aja udah mager." Reval langsung ke kamar mandi buat mandi.

Mereka abis dari rumah sakit langsung ke kantor. Soalnya mau pulang nanggung katanya nyampe aja jam 6 pagi jadi mereka berdua mutusin langsung kesini ga pulang dulu.

Jam 8 pagi reval mulai nyiapin buat tugas trainee yang pertama sendiri di ruang kerjanya. Sementara leo? Dia masih ngebo di sofa kesayangannya di kantor.

Dari kaca jendela,reval bisa liat kalo peserta trainee mulai masuk ke kantornya sambil bawain barang mereka masing-masing.

Bisa dibilang mereka trainee selama 3 bulan,mereka di karantina sekaligus sistem seleksi.

Reval tersenyum tipis. Cita citanya yang ingin memiliki kantor pribadi akhirnya berhasil. Sekarang,yang harus dia lakuin ngembangin usahanya sesuai apa yang dia ekspetasikan dalam realita bersama seluruh pengurus kantornya.

Reval kemudian turun menuju lantai dasar untuk menyambut para trainee untuk pendaftaran sekaligus langsung seleksi tahap pertama.

Reval mengurus semuanya sendiri. Sekarang,dia hanya memprioritaskan anak traineenya agar merasa enjoy maupun adaptasi disini.

Jam 11 siang bangun dari tidurnya. Mengetahui reval tidak ada di ruangan kantornya dia tidak memperdulikannya. Laki-laki itu langsung pergi mandi kemudian dilanjut makan cornsoup cream kesukaannya sebagai menu sarapan.

Jam 11 siang para trainee udah masuk ke kamar karantina masing-masing. Setiap kamar berisi 10 orang dengan 5 Tempat tidur. Tempat tidur bertingkat dengan fasilitas yang lengkap dengan ac dan pemandangan cerah bagian langit. Dan dibawah terdapat pemandangan lautan dan yang mendamaikan suasana.

Anggep aja gitu pemandangannya dari atas kamar karantina.

"Pengumuman ditujukan unit Wanna One silakan menuju ke ruang seleksi di lantai 9 bagian utara. Sedangkan unit My*zone harap menuju ke ruang seleksi di lantai 7 bagian barat dan unit I.O.I dilantai 8 bagian selatan."

Pengumuman dari center berbunyi. Para trainee masuk ke ruangan seleksi sesuai unit masing-masing. Ruangan yang besar layaknya aula yang bisa menampung banyak orang.

Untuk seleksi tahap pertama reval maupun leo cuma bisa mantau. Soalnya urusan seleksi diurus sama bawahan mereka.

"Silakan peserta nomer 87 untuk maju kedepan kemudian perkenalkan dirimu dan tunjukan bakat mu." Perempuan berambut sebahu dengan kacamata berframe merah berlipstik tebal dengan dandanan khasnya yang mau kondangan itu.

"Aduh gatel. Kayanya ini emas palsu,iritasi di leher gw ih. Sama anu,kok rasanya panas ya? Untung bawa kipas bulu." Ujar bbyjae yang sibuk menilai trainee sambil garukin lehernya yang udah memerah.

PDISQ IS MY AGENSI [ 1 ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang