Please go away!

56 12 1
                                    

"Eh kayanya kantin mau tutup nih. Balik yuk,gw mau mandi sama mau masak buat nanti malem." Gwen bilang sambil nepuk pundak ican.

"Wah ga nyadar kita ngomingin ini itu nyampe ber jam jam." alex nyengir.

"Yaudah ah kuy balik." akhirnya mereka balik bareng ke dkamar karantina masing masing.

"Diberitahukan kepada diego dari unit wanna one dan arachel dari unit I.O.I harap menuju ruang ceo untuk menemui pak reval sekarang juga. Sekali lagi,diberitahukan kepada diego unit wanna one dan arachel unit I.O.I harap menuju ruang ceo untuk menemui pak reval sekarang juga. Terima kasih." Pengumuman dari center ysng menggema ke seluruh bagian gedung agensi tersebar dengan jelas sehingga kemungkinan ada satu anak trainee yang tidak mendengar pengumuman itu sangat kecil.

Deg....

Arachel kaget waktu dia dipanggil sama diego buat ketemu reval.

"Huft,ada apa ini? Semoga tidak ada apa apa." ara nerapikan penampilannya setelah selesai mandi.

"Tumben pak reval manggil gw sama ara. Kira-kira ada apa ya? Ntar ah gw mau mandi dulu." diego langsung masuk ke kamar mandi.

Ara masuk ke ruangannya reval dengan gugup. Perasaannya mulai ga enak waktu namanya sama nama diego disebut waktu pengumuman tadi.

"Sa-saya arachel pak." jawab ara gugup.

"Duduk dulu. Nanti saya akan memberitahu tujuan saya memanggil kalian untuk kemari." reval membalasnya dingin.

Kurang lebih 15 menit diego masuk ke ruangan reval dan melihat ara yang udah di ruangan duluan.

"Saya diego pak."

"Baik,diego?arachel? Silahkan kalian duduk di kursi yang ada di hadapan saya."

Mereka berdua duduk. Keduanya memiliki perasaan yang sama sama ga enak. Karena mereka memiliki firasat kalau pak reval memanggil mereka untuk mengintrogasi kedekatan mereka.

"Sejak kapan kalian saling kenal?" reval membuka percakapannya dengan membuat keduanya makin tegang.

"Dari jaman sebelum seleksi tahap satu pak." ara jawab gugup.

"Apa kalian pernah makan bersama diluar?" tanya reval lagi.

"Ya,pernah beberapa kali." Tegas diego.

"Ini foto kaliankan?" reval menyodorkan foto ara dan diego yang layi makan bareng di tempat makan yang ga jauh dari karantina.

Mereka ngangguk. Di dalam batinya mereka berusaha untuk tetap tenang namun nyatanya malahan deguo jantung mereka semakin berdetak kencang.

"Apa kalian pernah melakukan ciuman?pelukan? Atau yang lainnya?"

Keduanya membeku. Apa yang harus mereka jawab untuk pertanyaan ini? Jujur? Atau tidak? Keduanya sangat beresiko pastinya.

"Tidak."

Ara yang kaget diego malah berbohong takut kalau reval punya bukti kalau mereka sebenernya emang pernah melakukan hal hal itu diam diam.

Reval mengangguk.

"Apa kalian sering dicurigai bahkan,digosipi oleh para trainee karena kedekatan kalian?"

"Iya,tapi saya berusaha mengabaikannya karena kami hanya sekedar berteman." ara nyelipin rambutnya kebelakang telinga.

"Saya juga pak,kami hanya berteman dan sama sekali tidak memiliki hubungan khusus." diego mode dingin.

"Baiklah kalau begitu. Apa kalian tau kenapa kalian dipanggil dan membahas masalah ini?"

"Tidak." keduanya kompak.

PDISQ IS MY AGENSI [ 1 ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang