"Rene..." suara panggilan itu membuat Joohyun menoleh pada pintu balkon dimana Taehyung berdiri disana.
"Kau bisa panggil aku Joohyun mulai sekarang" ucap Joohyun yang diberi anggukan ringan oleh Taehyung.
Laki-laki itu bergerak mendudukan diri disudut balkon, mengamati Joohyun yang kembali membalikkan tubuhnya untuk melihat hamparan langit biru diatas. Perempuan itu sudah berganti pakaian menjadi kaos berlengan panjang dan rok jeans selututㅡyang dibeli Taehyung saat dalam perjalanan pulang. Cantik, Taehyung mengakui itu.
Tapi ada satu pertanyaan yang masih mengganjal dipikirannya. Untuk apa Joohyun bekerja sebagai seorang wanita malam. Dilihat dari segi manapun Joohyun terlihat seperti perempuan baik-baik. Apalagi penampilan Joohyun yang bisa dibilang tertutup. Bahkan Taehyung masih ingat dengan jelas saat Joohyun mengatakan jika ia masih gadis.
"Taehyung" suara Joohyun terdengar dan mengakhiri lamunannya. Laki-laki itu mendongak dengan tatapan bertanya.
Joohyun mengusap tengkuknya yang tak gatal, merasa canggung pada Taehyung. "Boleh aku pinjam ponsel mu, ponsel ku mati" ucapanya disertai senyum tipis. Dan itu terlihat sangat manis dimata Taehyung.
"Pakai saja" balas Taehyung sembari memberikan ponselnya pada Joohyun. Perempuan itu dengan senang menerima ponsel itu untuk menghubungi seseorang yang ia yakini bisa membantunya. Kim Jennie.
"Joo, aku akan kebawah" ucap Taehyung sebelum meninggalkan Joohyun dibalkon. Perempuan itu mengangguk lalu mulai menekan angka-angka sebelum nomor Jennie tersambung.
"Lakukan operasinya besok" ucapnya langsung.
"Kau tentu tahu biayanya sangat mahal" suara Jennie terdengar gusar disana.
"Jangan pikirkan biaya apapun. Aku akan melunasinya begitu ke rumah sakit"
"Jangan bergurau, Hyun"
"Aku tidak bergurau Kim Jennie. Dia ibuku. Kau sebagai dokternya harus melakukan apapun untuk kesembuhan Ibuku. Lakukan apapun demi kebaikannya, kau tidak usah khawatir mengenai biaya. Aku bisa membayarnya" jelas Joohyun panjang. Nafasnya menggebu-gebu.
"Baiklah. Datanglah ke rumah sakit besok" ucap Jennie final sebelum mematikan sambungan telponnya.
Joohyun menghela napas gusar. Perasaan gelisah kembali menyelimuti hatinya. Hanya Jennie yang bisa ia andalkan, Joohyun yakin teman SMA nya itu bisa menyembuhkan sang Ibu. Joohyun memejamkan matanya sesaat untuk setidaknya mencari sedikit ketenangan.
"Ibu, kau harus sembuh" lirih Joohyun sebelum mendudukkan diri dikursi. Perasaan lelah kembali menyapa hatinya.
***
Siang berganti malam, Joohyun sedang duduk termangu diruang makan. Rumah Taehyung besar dan luas, ada belasan pelayan bekerja disini. Joohyun kembali mengaduk makananya tanpa berniat menyuapkanya kedalam mulutnya.
"Kau tidak suka makananya, aku akan menyuruh pelayan untuk membuatkan yang baru" ucap Taehyung saat menyadari jika Joohyun hanya mengaduk makananya.
"Tidak usah, aku hanya merasa kenyang" balas Joohyun dengan senyum tipis. Entahlah, nafsu makanya mendadak hilang saat bayangan Ibu kembali berputar dipikiranya.
"Aku yakin kau belum makan apapun sejak pagi" ucap Taehyung sebelum meneguk air putihnya.
Joohyun hanya membalas dengan senyum sebelum meminum air putihnya. Lebih baik ia menurut untuk menyentuh sedikit makananyaㅡatau ia akan merasa semakin tidak nyaman dengan tatapan Taehyung padanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Overdose
Fanfiction#VRene Bae Joohyun. Perempuan 30 tahun yang rela menjual tubuhnya untuk membayar biaya pengobatan sang Ibu. Ayahnya sudah meninggal satu tahun lalu, tepat beberapa jam setelah mendengar kabar bahwa perusahaan besar yang dirintisnya sejak muda dibeku...