3. Sunny afternoon

7.4K 769 75
                                    

Joohyun mengetuk-ngetukkan sepatunya kelantai dengan bosan. Sesuai permintaan Jungkook, ia sudah menelpon pria itu jika ingin pulang. Namun ini sudah hampir setengah jam, namun penampakan mobil Hyundai yang mengantarnya pagi tadi belum muncul.

Sebenarnya bisa saja ia kembali masuk untuk menemani istirahat Tiffany. Hanya saja Joohyun merasa kasihan jika ia masuk, lalu Jungkook datang untuk menjemputnya. Joohyun akan merasa kasihan jika Joohyun harus menunggunya dilobi.

"Menunggu siapa?"

Suara husky yang akhir-akhir ini sering didengar Joohyun kembali menyapa pendengaran perempuan itu. Didepanya. Taehyung sudah berdiri dengan jeans hitam dan kaos putih serta kaca mata hitam yang membuat penampilannya benar-benar epik. Tentu saja Joohyun sedikit terkejut, ia menelpon nomor milik Jungkook namun yang datang malah Kim Taehyung.

"Kenapa kau yang menjemputku?" tanya Joohyun setelah digiring masuk kedalam Lamborghini Vereno dengan harga selangit milik Taehyung.

"Kau tidak punya pakaian dirumahku, aku akan mengajakmu belanja" jawab Taehyung sembari melajukan mobilnya menuju mall terdekat.

Joohyun hanya mengangguk sebagai jawaban, ada secerah rasa senang dihatinya ketika mendengar kata belanja. Jika dihitung-hitung, setangah tahun yang lalu adalah kali terakhir Joohyun membeli barang di mall. Namun senyumnya mendadak luntur saat mengingat statusnya sekarang.

"Apa aku tidak merepotkanmu" ucap Joohyun dengan satu helaan napas keluar dari hidung mungilnya.

"Kau wanitaku. Aku akan melakukan apapun untukmu. Jadi jangan sungkan padaku. Katakan apa yang kau inginkan maka aku akan memberikannya untukmu" meski tatapan laki-laki itu masih lurus memandang jalanan didepan, Joohyun masih dapat menangkap senyum tipis Taehyung.

Mobil Taehyung kini terparkir dibasment salah satu mall diSeoul. Mall terlihat ramai karena kebetulan hari ini adalah hari sabtu, sehingga banyak orang menghabiskan malam minggu mereka disini. Joohyun hanya menurut saja, saat Taehyung menarik tanganya untuk masuk kedalam salah satu brand pakaian yang sering ia gunakan duluㅡGucci.

"Pilihlah semua yang kau suka" ucap Taehyung yang membuat Joohyun menoleh, menatap kosong wajah tampan Taehyung dari samping. Merka baru kenal dua hari yang lalu, namun Taehyung sudah memperlakukannya seperti ini. Bagaimana jika suatu hari Joohyun terbawa perasaan pada laki-laki itu.

"Hei, kenapa melamun?" Taehyung meletakan tangannya kebahu Joohyun sebelum membawa perempuan itu masuk lebih dalam.

"Taehyung, aku memiliki nafsu belanja yang sangat besar. Tidㅡ"

"Aku milyader, Joo. Uangku tak akan habis hanya untuk membelikanmu segudang pakaian disini" Taehyung tersenyum lalu mengacak rambut Joohyun. Taehyung merasa nyaman saja saat melakukan hal itu sehingga ia ingin selalu melakukan hal itu. Joohyun terasa spesial dimatanya sejak pertama kali bertemu perempuan itu. Ada setitik daya tarik tersendiri hingga membuat Taehyung mengambil langkah besar. Membeli perempuan itu tanpa alasan yang jelas.

"Kau sombong sekali. Jangan salahkan aku jika kau menyesal telah mengajakku berbelanja" Joohyun bukan lupa diri atau apa saat mengatakan itu, kekesalan karena ucapan sombong Taehyung lah yang membuatnya berani beranjak masuk untuk memilih pakaian didalam. Meninggalkan Taehyung sendiri dibelakang.

Sementara Taehyung tersenyum tipis menanggapi itu. Kekesalan Joohyun tampak mengemaskan dimatanya. Ia memutuskan untuk mendudukan diri sembari mengawasi gerak gerik Joohyun. Perempuan itu memiliki selera fashion yang bisa dibilang sangat tinggi. Apalgi gaya berjalannya yang terlihat berkelas dan anggun. Taehyung yakin jika Joohyun bukan sembarang orang. Jika Joohyun berasal dari kalangan menengah atau kalangan bawah ㅡmaka Joohyun tak mungkin memiliki sisi glamour seperti itu.

"Kau pasti tau jawabannya. Semua karena uang"

Ucapan Joohyun tempo hari lalu kembali berputar dikepalanya. Tidak mungkin hanya karena nafsu belanja, Joohyun sampai rela menjual tubuhnya. Meski beberapa perempuan melakukan itu. Tetapi ingatan saat Joohyun menangis pilu ketika ia menciumnya itu kembali menguatkan dugaannya, jika Joohyun bukan perempuan seperti itu. Salahkan otak cerdas Taehyung yang selalu menduga-duga dan berfikir secara realistis. Sudah dikatakan Taehyung tipe orang yang ambisius, sehingga ia tak akan berhenti berfikir sebelum menemukan jawabannya.

"Taehyung..." suara lembut itu membuat Taehyung yang sedang bergelut dengan pikirannya, menoleh pada sosok perempuan bertubuh mungil dengan berbagai kantung belanjaan ditanganya, ada sekitar tiga pegawai yang membawa sisa belanjaan Joohyun.

"Kau sudah janji kan?" suara Joohyun terdengar sangat kecil dan imut. Sebenarnya Joohyun mengatakan itu dengan nada biasa, hanya saja raut wajahnya yang imut dan cantik menambah kesan jika perempuan itu manja. Lihat saja tiga pegawai yang langsung berbisik dibelakang, mengatakan jika Taehyung benar-benar seorang boyfriend material.

"Tunggu saja disini. Aku akan membayarnya" ucap Taehyung mengusap puncak kepala Joohyun sebelum berlalu kekasir untuk mebayar tagihannya.

Taehyung melihat daftar barang yang dibeli Joohyun sebelum menyerahkan black card miliknya. Barang-barang yang dibeli Joohyun hampir semua limited edition dan terhitung keluaran terbaru.

"Istri Anda benar-benar memiliki selera fashion yang sangat bagus, tuan" ucap pegawai kasir yang membuat Taehyung sedikit terkekeh saat mendengar kata 'Istri' yang ditujukan untuk Joohyun.

"Benarkah?" balas Taehyung seadanya.

"Anda beruntung mendapatkan Istri secantik dia. Bahkan aku merasa jika Istri anda lebih cantik dari Miss Korea" ucap sang pegawai sebelum mengembalikan kartu milik Taehyung.

Taehyung hanya membalas dengan senyum sebelum kembali mendekat pada Joohyun. Perempuan itu terlihat tersenyum tipis saat melihat Taehyung datang mendekat padanya. Taehyung kembali membawa Joohyun kebrand pakaian lainya seperti; Supreme, Moschino, Nerdy,  Chanel, Dior, Ader Error, Off White dan brand sekelas lainya. Membiarkan Joohyun mengurangi jumlah uangnya yang terus meningkat setiap harinya. Bahkan Taehyung tak segan memberikan keperluan lainya seperti sepatu, make up, dalaman, dan barang keperluan lainnya yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.

***

Brughh

Joohyun menjatuhkan dirinya keranjang setelah lelah berkeliling mall. Ini sudah hampir jam sebelas malam, jika dihitung berarti ia menghabiskan 8 jam lamanya di mall bersama Taehyung. Begitu banyak barang yang mereka beli hingga Jungkook harus datang untuk membantu membawakannya.

"Joo, aku sudah membelikanmu banyak barang hari ini. Setidaknya beri aku sebuah kecupan sebelum tidur" Joohyun dengan malas bangun dari tidur nyamannya. Berjalan perlahan menuju sofa dimana Taehyung sudah duduk disana. Ia benar-benar lelah malam ini.

"Hanya sebuah kecupan, jika kau minta lebih aku akan melayanimu besok. Aku tidak kuat malam ini" Joohyun duduk disamping Taehyung lalu mengecup pipi kanan laki-laki itu.

"Dasar" Taehyung mengacak puncak kepala Joohyun kemudian membawa perempuan itu kedalam pelukannya. Joohyun sama sekali tak menolak, ia bahkan mencari posisi ternyaman sebelum memejamkan matanya. Ini baru dua hari namun Joohyun sudah merasa terlindungi dan nyaman saat berada disekitar laki-laki itu, lalu bagaimana kelanjutan hidupnya jika terus diperlakukan seperti ini setiap hari.

"Ingat satu hal, Joo. Aku tidak akan melepaskanmu" ucap Taehyung lirih. Tanganya sesekali bergerak mengusap surai panjang Joohyun. Tak berselang lama, dengkuran halus dan lembut itu membuat Taehyung mengulum senyum saat melihat Joohyun sudah tertidur.

"Kau tau, Joo. Kau satu-satunya perempuan yang kutiduri tanpa mengunakan alat kontrasepsi. Harusnya kau menyadari betapa spesialnya dirimu dimataku" ucap Taehyung lagi, kini dengan sebuah kecupan singkat dikepala Joohyunㅡwanitanya.

TBC

Modeun ge gung-geumhae
How's your day
Oh tell me
Mwoga neol haengboghage haneunji
Oh text me
.
.
vote vote vote!

With love,
salla-ly

Overdose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang