8. Fear

5.9K 611 70
                                    

Happy reading!
Jangan pelit komen!

"Joohyun..." suara lemah dari laki-laki yang berstatus sebagai suaminya itu membuat jantung Joohyun berdesir hebat. Taehyung berhasil menemukannya. Joohyun menggeleng lalu menenggelamkan kepalanya pada lipatan lututnya.

"Jangan seperti ini" suara deep voice Taehyung kembali terdengar. Tak lama Joohyun merasa sebuah tarikan yang membuat kepalanya sepenuhnya mendongak pada bungsu Kim itu. Tatapan laki-laki itu benar-benar menyiratkan kepanikan, tapi hal itu malah semakin membuat air mata Joohyun semakin merembes keluar membasahi pipinya.

"Joohyun..." suara Taehyung kembali terdengar, terasa lebih dalam dan lebih serak.

"Apa ini alasanmu membeli dan menikahi ku Kim Taehyung, semuanya karena rasa bersalah keluargamu padaku. Apa itu benar?" Joohyun membalas panggilan Taehyung. Matanya memanas dengan tangan terkepal kuat diatas pahanya.

"Tidak Jooㅡ"

"Aku tidak butuh rasa kasihan mu atau keluargamu Taehyung. Aku lebih baik menjadi jalang daripada dikasihani seperti ini!" Joohyun meninggikan intonasi suaranya. Pipinya benar-benar basah oleh air mata, bibirnya bergetar.

"Dengarkan penjelasan ku Joohyun" Taehyung meraih sebelah tangan Joohyun untuk digenggam, namun dengan cepat perempuan itu menepis hingga tangannya benar-benar terlepas dari jari-jari Taehyung. Beruntung Taehyung mempunyai pengendalian emosi yang cukup baik, sehingga ia tidak terpancing untuk ikut berteriak.

Jika mereka sama-sama berteriak dan saling meluapkan emosi, masalah ini tak akan menemukan titik temu dan malah semakin berkembang menghasilkan masalah baru. Sehingga harus ada salah satu yang mengalah diantara mereka dan Taehyung sedang mencoba melakukan itu.

"Ini bukan seperti apa yang kau pikirkan. Jika kau mengira aku mengetahui semua ini dan sengaja menikahi mu karena rasa bersalah, kau salah besar. Aku mungkin tau tentang kasus Hyungku tapi aku tidak tau jika orang yang selama ini keluargaku cari adalah kau dan Ibumu..." ucap Taehyung dengan nada tenang.

Joohyun termangu, ia mengangkat pandangnya, menatap wajah Taehyung dengan tatapan yang sulit diartikan. Antara ingin percaya dan tidak ingin percaya. Hatinya terlanjur menganggap jika Taehyung menikahinya semata-mata karena rasa bersalah. Kalian pasti tau, Joohyun tidak suka dikasihani.

"Jangan berbohong Taehyung, bagaimana mungkin kau tidak tau" suara Joohyun melemah, perempuan itu menunduk kemudian kembali menangis. Tak ingin menerima kenyataan jika Taehyung memang menikahinya karena rasa bersalah. Hatinya seperti tercubit membayangkan itu.

"Aku berkata jujur, Joo. Aku yang saat itu terbilang masih baru didunia bisnis hanya percaya tanpa mau ambil pusing meski kasus itu menimpa Hyungku, apalagi keluargaku sudah sepakat untuk tidak membahas nama Kim Minseok lagi setelah ia meninggal" ucap Taehyung selembut mungkin, menjelaskan secara garis besar agar perempuan itu mau percaya padanya.

"Lalu kenapa kau menikahiku? Apa kau juga akan mengatakan jika itu bukan karena rasa bersalah keluargamu?" ucap Joohyun.

"Tidak Joohyun. Mungkin itu alasan Ayah. Tapi alasan utamaku menikahi mu adalah agar aku mendapat keturunan, bukan karena rasa bersalah seperti yang kau ucapkan"

"Keturunan?" Joohyun menatap Taehyung dengan mata membulat. Apa laki-laki itu sudah tidak waras. Apa ia sedang diperalat oleh Taehyung sekarang, apa setelah dirinya memberi keturunan padanya, laki-laki itu akan membuang dan meninggalkannya.

"Iya keturunan. Mungkin dulu alasan ku membelimu karena aku tertarik padamu, tapi setelah kupikir-pikir jka aku memiliki keturunan, bisnis yang sepenuhnya dimiliki oleh Ayah akan dibagi rata padaku dan Seokjin Hyung, karena kami sama-sama memiliki penerus lanjutan yang jelas" Taehyung menjelaskan pada Joohyun, ia tak ingin perempuan itu semakin salah paham padanya.

Overdose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang