17. Miracle [END]

7.3K 549 112
                                    

Ada yang nunggu?
Kalo engga ada yaudah:v
Aku rapopopo *kata mbak Rubyjane

1 tahun kemudian

"Joo?"

Taehyung membuka pintu kamar mandi dengan kesal lantaran istrinya terlalu lama bersiap disana. Mereka berencana menghadiri pesta bisnis milik salah satu kolega Taehyung. Namun yang terjadi sekarang adalah perempuan yang tengah hamil besar itu terus-terusan mengulur waktu.

"Kau itu kenapa sih" sungut Joohyun kesal. Perempuan itu melirik Taehyung dari balik cermin kemudian beralih merapikan riasan tipis diwajahnya.

"Aku sudah hampir satu jam menunggumu, sayang" ucap Taehyung dengan nada yang terdengar sangat lembut.

"Yasudah tinggalkan saja aku jika lama!" balas Joohyun sinis lalu beranjak dari meja riasnya.

Taehyung hanya diam, sepertinya akan percuma jika membalas ucapan Joohyun. Jangan pernah lupa fakta jika perempuan selalu benar. Laki-laki itu menghela nafasnya pelan, kembali menunggu Joohyun yang kini sibuk memilih tas yang tersusun rapi dilemari kaca didepnaya.

Setelah menyelesaikan masalah tas dan keperluan Joohyun lainyaㅡyang hampir menghabiskan waktu setengah jam itu. Akhirnya Taehyung dan Joohyun dapat pergi kesalah satu hotel berbintang dimana acara berlangsung dengan tenang. Meski disepanjang jalan harus dibumbui dengan beberapa perdebatan kecil yang berakhir Taehyung sebagai satu-satunya yang mengalah, laki-laki itu tetap menerimanya.

"Ingat, istrimu sedang hamil anak-anak mu" kalimat itu yang sedari tadi menjadi penguatnya. Taehyung sedikit memaklumi, mungkin hormon kehamilan Joohyun sedang kumat, sehingga perempuan itu selalu mempermasalahkan hal kecil sekalipun.

"Aku kan sudah bilang, aku tidak suka bunga lily, aku lebih suka bunga mawar" ucap Joohyun lalu mengalihkan pandangannya pada bangunan disekitar jalan yang dilewatinya, malas dengan suaminya yang semakin hari tampak semakin menyebalkan di matanya.

"Iya, aku akan membelikanmu bunga yang baru" balas Taehyung mengalah untuk yang kesekian kali. Ia hendak menarik buket lily putih yang diberinya dari tangan Joohyun, namun dengan kasar perempuan itu menepisnya.

"Tidak perlu, aku menyukai aromanya" ucap Joohyun yang lagi-lagi membuat Taehyung harus menahan nafas untuk tidak mencium istri cantiknya itu karena gemas melihat tingkah Joohyun yang sangat menguji kesabaran.

"Lain kali jika ingin membelikanku bunga, tanyakan dulu" balas Joohyun.

Taehyung hanya mengangguk, niat hati ingin memperbaiki mood Joohyun yang di rusaknya pagi tadi dengan membelikan sebuket bunga lily, kini malah terbalik dirinya yang dibuat tidak mood oleh Joohyun.

Mobil Taehyung terparkir di basement hotel. Ia mematikan mesin kemudian keluar untuk membuka pintu untuk istrinya. Joohyun tersenyum lalu melingkarkan tangannya pada lengan Taehyung, tangan kirinya bergerak menyentuh perutnya yang terasa semakin berat, sebelum kemudian dengan pelan-pelan ia turun dari mobil keluarga Jerman itu.

"Hati-hati" peringatan Taehyung ketika Joohyun berjalan menaiki tangga untuk keluar dari basement.

Joohyun hanya mengangguk kecil. Ia tak menampik jika Taehyung sangat overprotektif di kehamilan keduanya ini, apalagi saat ini ia tengah mengandung bayi kembar. Segala sesuatu benar-benar Taehyung perhatikan, mulai dari apa yang keluar dan masuk dari mulut Joohyun, asupan gizi Joohyun dan segala hal kecil lainya. Meski terkadang Joohyun kesal dengan itu tapi ia tau jika semua itu Taehyung lakukan demi kebaikannya juga.

"Tuan Ahn, selamat atas kesuksesan game yang kau rilis. Itu sangat meledak" suara Taehyung terdengar hingga menbuat Joohyun sepenuhnya sadar jika ia sudah berada dipusat acara, dimana sang pemilik pesta, Ahn Seokmin sedang berdiri didepannya. Ia membungkuk sebentar untuk memberi sapaan.

Overdose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang