7. Occur

6.1K 645 35
                                    

Wanita yang masih terbaring lemah dirumah sakit itu, entah mengapa tersenyum ketika netra hitamnya melihat sosok laki-laki yang digadang-gadang sebagai suami putrinya, Kim Taehyung. Satu jam yang lalu, laki-laki itu datang dengan parsel berisi buah-buahan dan beberapa makanan berat untuk Joohyun. Dan dari sana Tiffany dapat menyimpulkan jika menantunya memang baik dan sagat berwibawa.

"Ibu ingin buah apa lagi?" suara berat Taehyung terdengar, membuat Joohyun yang sedang mengunyah bibimbap di sofa menoleh pada ranjang pasien dimana Taehyung dan Ibunya berada. Laki-laki itu baru saja menyuapkan buah-buahan dan mengobrol ringan dengan Ibunya. Padahal menurut cerita Ibu mertuanya, Taehyung termasuk kedalam orang-orang yang berkepribadian cuek dan terkesan tidak peduli. Namun sepertinya kesan itu tak berlaku padanya, atau mungkin juga Ibunya.

Suara getar ponsel dimeja membuat Joohyun menghentikan lamunannya, disusul Taehyung yang mendekat untuk mengangkat panggilan yang masuk. Joohyun mengendikkan bahu lalu kembali memakan bibimbap yang masih tersisa setengah.

"Joohyun, kita harus ke rumah Seokjin hyung" suara Taehyung terdengar, membuat Joohyun yang sedang mengunyah daging dalam mulutnya menoleh pada Taehyung dengan tatapan seolah bertanya, Apa?rumah Seokjin?. Yang hanya dibalas anggukan ringan oleh Taehyung.

Setelah menunggu Joohyun menyelesaikan bibimbapnya, Taehyung menitipkan Tiffany pada suster yang berjaga. Kemudian laki-laki Daegu itu berjalan beriringan bersama Joohyun menuju basement rumah sakit.

Prank...

Joohyun terhuyung kebelakang saat tak sengaja seorang suster menabrak tubuhnya, ia langsung bersingut turun untuk membantu membereskan barang-barang milik sang suster yang berjatuhan dilantai.

"Maafkan aku nona" ucap si suster sembari merapikan beberapa tumpukan kertas dan beberapa botol obat ditangannya.

"Tidak, aku minta maaf, aku yang salah" balas Joohyun lalu kembali menegakkan tubuhnya.

Bukankah perempuan itu rendah hati sekali, sudah jelas suster itu yang bersalah, bisa-bisanya ia masih menyalahkan diri dan meminta maaf. Taehyung tak habis pikir dengan sikap Joohyun yang satu itu.

"Kalau begitu saya permisi" si suster tersenyum tipis kemudian bernajak dengan terburu-buru melewati lorong yang menghubungkan bangsal satu dengan ruangan dokter. Joohyun mengamati suster itu hingga benar-benar hilang dibalik pintu khusus untuk para staff rumah sakit.

"Ayo" Taehyung menginterupsi kemudian kembali melanjutkan langkah kakinya yang sempat tersendat menuju basement.

Hanya keheningan yang terasa didalam Lamborghini Vereno milik Taehyung sejak mobil putih itu keluar dari area rumah sakit. Antara Taehyung yang malas berbicara dan Joohyun yang enggan memulai percakapan, sehingga hanya bising jalanan yang terdengar.

Joohyun lelah, sehingga ia hanya bersandar pada jok mobil sembari mengamati lampu kota yang mulai dinyalakan, hari mulai malam dan Seoul benar-benar indah saat malam. Daripada terjebak dalam kesunyian bersama Taehyung yang masih fokus menyetir, Joohyun lebih memilih merilekskan tubuhnya sembari mencuci matanya dengan ramainya jalanan Seoul setelah hanya kamar sang Ibu yang ia lihat seharian ini.

Posisi itu bertahan cukup lama hingga mobil Taehyung terhenti disebuah perumahan elite di Gangnam. Rumah Seokjin. Rumah itu tak jauh berbeda dengan rumah yang kini menjadi hunianya bersama Taehyung, sama-sama besar dan luas. Tentu saja, pemiliknya adalah salah satu penerus Kim dan mantan model kenamaan Korea, sehingga tak heran jika mansion ini mewahnya melebihi kerajaan Inggris.

"Ayo masuk"

Suara Taehyung terdengar setelah hampir tiga puluh menit bungkam. Joohyun hanya mengangguk lalu mengikuti langkah Taehyung untuk masuk kedalam. Tepat setelah pintu utama terbuka, suara tawa anak kecil terdengar dari ruang tengah. Taehyung tanpa ragu melangkah semakin masuk hingga penampakan empat orang dewasa dan satu anak balita terlihat. Disofa kanan terdapat Jongun dan Hyesoo yang terlihat menikmati secangkir teh yang masih mengepulkan asap panasnya. Lalu di sofa kiri terdapat Seokjin dan Jisoo yang terduduk tanpa melakukan apapun, dibawahnya Juhoon sedang bermain lego dan robot yang berserakan dikarpet bulu depan TV.

Overdose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang