Iam back:)
Happy reading!Bae Joohyun mulai paham dengan perasaannya sekarang, perasaan aneh yang selalu menginginkan untuk terus disayangi dan diperhatikan oleh Taehyung. Joohyun tak tau apakah ini faktor kehamilannya atau bukan, yang jelas ia benar-benar ingin selalu dekat dan tak ingin jauh-jauh dari sang suami. Hari ini Joohyun akui jika ia benar-benar sudah jatuh cinta dengan laki-laki bermarga Kim ituㅡKim Taehyung. Seseorang yang dulu telah membeli dan menyelamatkannya dari dunia malam, hingga sebuah fakta tersembunyi membawanya naik gelar menjadi menantu keluarga Kim.
Berkat kata-kata motivasi yang diberikan Hyesoo serta pengaruh dukungan dari anggota keluarga yang lain, membuat Joohyun dapat sepenuhnya merelakan kepergian sang Ibu. Terutama untuk suaminya, Kim Taehyung yang dengan sabar selalu menenangkannya ketika menangisi sang Ibu sebulanan ini.
Joohyun sadar dengan rasa cemas yang datang ketika suaminya telat pulang dan lembur di kantor tanpa menghubunginya terlebih dahulu. Lalu tentang perasaan sedih yang menyapa ketika melihat Taehyung lebih memilih membelai kertas-kertas bertumpuk dimeja dan memilih mengabaikannya untuk waktu yang lama. Juga perasaan berbunga-bunga yang selalu datang ketika mendengar sapaan 'sayang' yang akhir-akhir ini terdengar akrab di telinganya.
Seperti saat ini, Joohyun sedang menyandarkan punggungnya pada kursi penumpang dengan Taehyung yang masih sibuk menerima telepon dari sekretarisnya. Jujur, Joohyun sedikit cemburu dengan itu, tapi sebisa mungkin Joohyun memahami kesibukan sang Suami yang tidak bisa dibantah.
Mereka baru saja mengantarkan Jongun dan Hyesoo ke bandara Incheon untuk kembali ke Kanada. Seokjin dan Jisoo juga ikut tapi mereka sudah pulang terlebih dahulu karena ada urusan mendesak di kantor. Joohyun menghela napas pendek, jari-jarinya secara reflek mengusap perut berisi nya dengan mata fokus menikmati pemandangan diluar mobil.
"Sayang, bagaimana dengan kandunganmu?" suara berat Taehyung terdengar, menandakan laki-laki itu sudah selesai melakukan panggilan dengan sekretarisnya.
Joohyun menoleh lalu mengangguk, "aku hanya merasa nyeri beberapa hari ini"
"Kita ke dokter ya" ucap Taehyung penuh khawatir, ini menyangkut Joohyun dan calon bayinya.
"Tidak usah, kita cek setelah pemeriksaan rutin bulan ini saja. Aku sudah minum suplemen, aku hanya kurang istirahat saja Taehyung" balas Joohyun.
"Kau yakin?"
"Iya" balas Joohyun dengan tangan mengusap surai Taehyung yang mulai memanjang. "Sepertinya kau harus potong rambut dear, rambutmu sudah panjang" lanjut Joohyun sembari merapikan tatanan rambut Taehyung yang acak-acakan akibat terpaan angin saat mereka di bandara tadi.
"Tidak mau. Aku akan terlihat semakin keren dengan rambut seperti ini" balas Taehyung lalu terkekeh, geli dengan ucapannya sendiri.
"Terserah" Joohyun kembali menyandarkan punggungnya pada kursi mobil, merilekskan tubuhnya untuk sesaat.
"Aku baru saja mendapatkan proyek besar dengan CEO Maxtrime, Joo. Menurutmu bagaimana?" tanya Taehyung pada Joohyun. Wajahnya menunjukan kebanggaan atas apa yang dicapainya.
"Itu bagus, kau akan kembali sibuk bukan" jeda, "Mungkin aku akan mengadopsi anjing saja agar tidak kesepian dirumah" Joohyun membalas dengan senyum kecil.
Taehyung tak berkutik, balasan Joohyun cukup menyinggung dirinya yang sering kali kedapatan mengabaikan Joohyun karena urusan pekerjaan. Apalagi senyum tipis perempuan itu seolah membuatnya mati kutu.
"Menurutmu anjing apa yang cocok untukku?" tanya Joohyun mengembalikan atensi Taehyung. Taehyung hendak membuka mulutnya untuk mengajukan protes tapi Joohyun dengan cepat memotong ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Overdose
Фанфик#VRene Bae Joohyun. Perempuan 30 tahun yang rela menjual tubuhnya untuk membayar biaya pengobatan sang Ibu. Ayahnya sudah meninggal satu tahun lalu, tepat beberapa jam setelah mendengar kabar bahwa perusahaan besar yang dirintisnya sejak muda dibeku...