Happy reading!
Ada sesuatu yang hangat merayap ketika melihat usaha Taehyung untuk membuatnya tidak marah lagi, bermacam-macam tas, sepatu, baju bahkan perhiasan laki-laki itu belikan sebagai sogokan agar ia kembali menjadi Joohyun yang hangat dan manis padanya, apalagi sikap lembut dan penuh perhatian yang tetap diberikan Taehyung meski Joohyun mendiami bahkan tidak menggubrisnya. Joohyun menyadari, Taehyung bukanlah tipe laki-laki yang mau direpotkan oleh perempuan.
Hatinya berdesir setiap kali mengingatnya, Joohyun ingin menampiknya, namun semua itu terlalu sulit. Joohyun mengakui jika dirinya tak lagi marah dan kesal setelah mendengar semua peruntutan Taehyung dua hari yang lalu, lebih tepatnya malam itu dibangku depan gereja. Ia hanya ingin melihat seberapa penting dan berharganya ia dimata Taehyung. Dan ia tau sekarang, Taehyung memang benar-benar memposisikannya sebagai Ratu dihidupnyaㅡ tanpa Joohyun mau tau bagaiaman sebenarnya isi hati laki-laki itu. Joohyun takut jika semua isi hati Taehyung tidak sama dengan ekspektasinya selama ini, ia takut sakit hati sendiri.
"Joohyun..."
Suara berat Taehyung terdengar, posisi laki-laki itu sudah berubah menjadi terbaring disampingnya. Joohyun sedikit mendongak untuk menanggapi panggilan Taehyung, posisinya masih tengkurap, terlalu malas untuk sekedar berpindah. Salahkan Taehyung yang membuatnya seperti ini.
"Aku mau lagi" ucap Taehyung dengan nada yang terdengar sangat manja ditelinga Joohyun. Perempuan itu melotot kesal pada Taehyung, laki-laki itu seperti memiliki tenaga tak terbatas.
"Tidak. Kita sudah melakukanya empat kali, apa kau tidak lelah" Joohyun menarik selimut guna menyelamatkan tubuhnya, ia tak mau menjadi sasaran keberingasan Taehyung lagi.
"Satu kali lagi"
***
Cahaya matahari sama sekali tak mengusik aktivitas tidur Joohyun, perempuan itu bergerak mendekatkan tubuhnya pada tubuh berlapis kaos milik Taehyung untuk mencari kehangatan ditengah hawa pagi yang menusuk. Sementara Taehyung sendiri hanya diam tanpa melakukan apapun, matanya sudah terbuka sejak setengah jam yang lalu namun ia enggan untuk beranjak, wajah Joohyun terlalu menarik untuk dilewatkan. Tanganya bergerak menarik selimut untuk menutupi bahu Joohyun yang terbuka. Kebiasaan Joohyun, tak pernah mandi atau sekedar memakai pakaian setelah selesai bercinta.
Taehyung kembali mengamati wajah sayu Joohyun. Kedua matanya masih terpejam dengan helaan napas teratur, bibirnya mengerucut tanpa sadar hingga membuat Taehyung bergerak mengecupnya berkali-kali. Disaat seperti ini saja Joohyun tampak sangat seksi dan mengemaskan, bagaimana bisa Taehyung menahan dirinya untuk tidak mengnggu istri cantiknya itu.
"Bangun, Joo" Taehyung sedikit menguncang tubuh Joohyun. Bibirnya bergerak mengecup pipi kanan perempuan itu saat melihatnya mulai terganggu.
"Aku lelah, Taehyung" Joohyun mendorong tubuh Taehyung lalu berbalik memunggungi laki-laki itu untuk kembali melanjutkan tidurnya.
"Istriku harus bangun pagi" Taehyung melingkarkan tangannya pada perut Joohyun dengan bibir mengecup leher Joohyun yang penuh dengan tanda kemerahan. Tak peduli dengan gumaman terganggu istrinya saat ia melakukan itu.
"Taehyung..." Joohyun mendesah frustasi karena ia benar-benar kurang tidur semalam. Tubuhnya lelah dan kepalanya terasa pusing. Bukannya membiarkan dirinya beristirahat dengan tenang, laki-laki itu malah semakin gencar mengganggunya.
"Berhenti mengangguku atau aku akan marah padamu lagi" ancam Joohyun yang seketika membuat Taehyung berhenti menganggunya. Diam-diam Joohyun terkekeh geli sebelum kembali memejamkan matanya.
Taehyung mengeratkan selimut yang membungkus tubuh polos Joohyun. Laki-laki itu mengalah, ia tau Joohyun sedang sensitif dan sedang tak mau diganggu. Sehingga ia lebih memilih bersiap pergi ke kantor daripada harus didiami Joohyun untuk kedua kalinya, kalian tau, rasanya sangat tidak menyenagkan.
Baru saja Joohyun terlelap, suara dering telepon dinakas menjerit-jerit hingga mau tak mau membuat mata Joohyun kembali terbuka. Dengan kesal ia bangun dari tidurnya. Banyak sekali hal yang mengganggunya pagi ini, pertama Kim Taehyung dan yang kedua dering telpon dari Jennie, lalu apalagi nanti.
"Hallo, ada apa Jen" Joohyun mengangkat panggilan dari Jennie sembari memakai kimono mandi agar tubuhnya tak terlalu kedinginan.
"Ibumu kritis Joohyun" suara panik Jennie terdengar, membuat mata Joohyun yang semula mengantuk menjadi terbuka sepenuhnya.
"Bagaimana bisa?" tanya Joohyun panik. "Bukanya kemarin keadaanya masih baik-baik saja"
"Kemarin setelah kemo, Ibumu tiba-tiba menolak semua obat yang masuk. Tubuhnya kejang lalu koma, setelah satu jam ditangani Ibumu malah menjadi kritis" Jennie menjelaskan dari seberang telpon.
"Jennie, selamatkan Ibuku" mata Joohyun sudah berkaca-kaca.
"Aku tidak janji Joohyun, Ibumu benar-benar menolak semua obat yang masuk. Sel kankernya sudah menyentuh sarafnya. Bisa dikatakan ini komplikasi"
"Jennie..."
"Kau kerumah sakit saja, kujelaskan lebih rinci nanti"
Panggilan terputus. Joohyun dengan buru-buru beranjak masuk kedalam kamar mandi, tak peduli jika Taehyung masih mandi. Tapi tidak, laki-laki itu sudah rapi dengan jas kantornya didepan lemari sembari memilih dasi. Joohyun mendekat kemudian menguncang tubuh Taehyung.
"Taehyung, Ibu kritis" ucap Joohyun dengan air mata mengalir. Tentu Taehyung yang mendengar itu sedikit terkejut, apalagi kondisi Joohyun yang menangis seperti ini. Laki-laki itu menarik Joohyun kedalam pelukannya, menenangkan istrinya yang malah semakin terisak.
"Bagaimana jika hal buruk menimpa Ibu" ucap Joohyun sesengukan.
"Ibu pasti baik-baik saja" Taehyung mengusap pipi Joohyun yang basah.
"Jangan panik. Sekarang kau mandi, kita ke rumah sakit" ucap Taehyung lalu memberi sebuah kecupan ringan dipelipis sebelum beranjak keluar memberi waktu Joohyun untuk bersiap. Oh Ghost cobaan apalagi ini.
TBC
Bwt udah fallaw ig nya mbk Seul belum nih:'v
Vote? Comment?
Kalian terbaik<3With love,
salla-ly

KAMU SEDANG MEMBACA
Overdose
Fanfiction#VRene Bae Joohyun. Perempuan 30 tahun yang rela menjual tubuhnya untuk membayar biaya pengobatan sang Ibu. Ayahnya sudah meninggal satu tahun lalu, tepat beberapa jam setelah mendengar kabar bahwa perusahaan besar yang dirintisnya sejak muda dibeku...