Extra chapter

7.4K 483 60
                                    

"Mamaa!!!"

Seruan dari arah pintu itu membuat Joohyun yang masih memejamkan matanya seketika terusik. Lalu tak lama setelah itu, ranjang tempatnya berbaring berguncang hebat akibat kelakukan dua kurcacinya yang kini melompat-lompat sambil menyerukan kalimat 'Mama ayo bangun' berkali-kali. Joohyun dengan terpaksa bangun dari tidur nyamannya. Tubuhnya sangat lelah dan terasa remuk, namun dua anaknya itu seakan tak membiarkannya untuk sekedar beristirahat.

"Berhenti sayang" ucap Joohyun lalu menarik tangan kedua anaknya untuk duduk. Ia mengambil ikat rambut dimeja kemudian mengikat seluruh rambut panjangnya menjadi satu.

"Kenapa hari ini Mama tidurnya lama sekali?" tanya putra kecilnya yang kini bergerak mengecup pipinya. Sementara Joohyun sendiri hanya menggeleng menanggapi pernyataan sang anak, tak mungkin ia menjelaskan alasannya telat bangun hari ini. Big no!

"Karena Mama terlambat bangun, papa jadi yang memandikan Shuhua dan Seojun tadi" kini bergilir putri kecilnya yang mengecup pipinya.

"Mama sangat lelah sayang. Apa kalian sudah makan?" tanya Joohyun yang diberi anggukan oleh kedua anaknya.

"Bibi Jang tadi memasak jampong kesukaan Shuhua" ucap Shuhua yang diberi anggukan oleh Joohyun.

"Kenapa leher Mama ada merah-merahnya?" tanya Seojun sembari menyingkirkan helaian anak rambut Joohyun yang terjatuh.

Joohyun gelagapan. Ia mengamati pantulan dirinya pada cermin rias yang ada didekat jendela, dan sialnya lehernya memang terdapat bekas merah keunguan disekitar tulang selangka. Kim Taehyung sialan!. Joohyun dengan cepat memutar otaknya, "Tadi mama digigit nyamuk saat tidur" ucap Joohyun beralasan, tidak mungkin ia menceritakan alasan mengapa tanda merah keunguan itu dapat muncul.

"Tapㅡ"

"Kalian mau kinder joy?" potong Joohyun guna mengalihkan perhatian kedua anaknya. Senyumnya semakin melebar ketika melihat mata kedua anaknya yang tampak berbinar. Joohyun tak pernah lupa, kedua anaknya amat sangat menyukai jenis makanan yang mengandung cokelat itu.

"Dimana kinder joy nya?" tanya Seojun.

"Minta pada bibi Jang, Mama ingin mandi" jawab Joohyun. Perempuan itu mengacak rambut Seojun dan Shuhua kemudian melenggang masuk kedalam kamar mandi.

Tiga puluh menit Joohyun gunakan untuk membersihkan tubuhnya. Perempuan beranak dua itu keluar dari kamar mandi dalam keadaan segar dengan rambut setengah basah. Ia hendak mengambil hair dryer dimeja rias, namun niatnya itu harus ia urungkan karena teriakan putri kecilnya yang begitu menggelegar terdengar dari lantai bawah.

Joohyun memakai sandal rumahnya dengan terburu-buru kemudian beranjak untuk turun. Seojun dan Shuhua memang sering bertengkar, bahkan hampir setiap hari. Tetapi tetap saja Joohyun tidak pernah suka dan selalu panik saat mereka mulai bertengkar. Ia takut jika kedua anaknya akan terbiasa mempermasalahkan hal kecil untuk di pertengkaran.

"Ada apa sayang?" tanya Joohyun ketika melihat Shuhua menangis tersedu-sedu di gendongan suaminya. Matanya beralih menatap Seojun yang terlihat cuek di sofa depan TV. Joohyun menggeleng kecil. Ia mengambil alih tubuh Shuhua kemudian menepuk pelan punggungnya. Menenangkan putrinya yang menangis karena hal yang tak ia ketahui.

"Seojun?" Joohyun melayangkan pertanyaannya pada putra kesayangannya itu mengenai penyebab Shuhua menangis.

"Aku merusak mainannya" balas Seojun lalu bersingut mendekati papanya, mencari perlindungan agar tidak terkena omelan dari Mamanya.

"Kenapa dirusak?" tanya Taehyung dengan helaan nafas panjang. Ia mengusap surai halus putranya yang kini tengah bersandar pada dadanya. Merasa heran pada dua bersaudara yang lahir dihari yang sama itu.

Overdose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang