Mereka berempat pun menghabiskan waktunya di taman academy.
Di sana Zain selalu mengganggu Leo, Sela dan Merry pun tertawa melihat betapa lucunya Zain dan Leo.
Ini baru pertama kalinya Sela dapat kembali merasakan bagaimana rasa nya senang dan bisa tertawa lagi, ini semua berkat teman teman baru nya itu, dia berjanji akan selalu menjaga mereka semua mulai sekarang.
'Senang bisa melihatnya tertawa' pikir Leo dengan sedikit senyum yang tidak bisa di lihat siapa pun.
Di saat mereka bersenang senang, ada dua orang yang berjalan ke arah mereka yaitu, satu laki laki dan satunya lagi perempuan, sepertinya mereka senior di academy ini.
"Hey...kami boleh ikut gabung gak? " tanya yang perempuan.
"Boleh, ayo si-, eh kak Gildi" ucap Merry yang terkejut saat tau yang tadi bertanya ternyata adalah kakak nya Gildi.
"Hay..., Merry kami boleh ikutkan? " tanya Gildi lagi.
"Tentu, mari sini kak" jawab Merry.
"Hay...adik kecil ku" kata yang laki laki yaitu kak Stev kakaknya Leo, sambil mengelus kepala Leo.
"Jangan panggil gue kayak gitu" ucap Leo tegas sambil menyingkirkan tangan Stev dari kepalanya.
"Tapi kamu lebih baik di panggil begitu, iya kan" kata Stev membuat yang lain tertawa.
Leo pun mulai mengepalkan tangannya yang berarti dia sedang marah, Stev tau jika adik nya itu sedang marah besar, jadi dia kabur lebih dulu.
"Eh...Stve awas lo jangan kabur!" teriak Leo yang membuat pendengarnya merasa ngeri.
Leo pun mengejar Stev dengan penuh amarah, alhasil sekarang mereka jadi kejar kejaran.
"Aduh, kenapa kakak beradik ini malah kejar kejaran" ucap Gildi.
"Biarin aja kak, mendingan kita liatin aja, jadi ada tontonannya" ucao Merry sambil cengengesan.
"Aku setuju tuh dengan ucapan mu Mer" ucap Zain yang juga cengengesan.
"Hmm... " ucap Sela yang sepertinya juga setuju.
Sekarang mereka sedang asik melihat kakak beradik yang kejar kejaran itu, sambil tertawa riang.
"hah...hah...sudah... Deh... Le...o...aku...nyerah" ucap Stev ngosngosan karna lari dari kejaran Leo.
Leo pun menjitak kepala kakaknya itu, "aduh!!!...., adik macam apa kamu menjitak kepala kakaknya sendiri" ucap Stev sambil mengelus kepalanya.
"Salah lo sendiri" kata Leo, lalu kembali duduk.
"Sudah puas kalian larinya" ucap Gildi, tapi tidak di hiraukan sama sekali oleh kakak beradik tadi, yang membuat Gildi kesal "Heh...gue di cuekin ya".
"Sabar...sabar...kak" ucap Merry menenangkan kakaknya.
"Udah deh mending kita ke kamar masing masing istirahat, hari sudah mulai gelap nih" ucap Sela yang membuat mereka melihat ke sekeliling.
"Iya udah mulai helap nih, ayo Leo kita ke asrama" ajak Zain.
"ayo" jawab Stev.
"Siapa yang ajak lo" ucap Leo yamg masih marah.
"Masih marah nih ya..., jangan marah marah nanti cepat tua loh" goda Stev, tapi tidak di tanggapi oleh Leo, dia langsung saja berjalan menuju asrama yang di iringi oleh
Zain."Heh...tungguin dong" ucap Stev sambil mengejar Leo.
Sementara Sela, Merry, dan Gildi hanya mengeleng gelengkan kepalanya, melihat tingkah laku mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Savior of the Magic World "Crystal Academy" (END) [SDH PERNAH TERBIT]
FantasyINFO PENTING! Beberapa chapter sudah di hapus untuk kepentingan penerbitan! Bagi yang mau novelnya bisa cek di ig: pearlpublisher Seorang gadis yang tidak memiliki teman saat di SMA, karna pengalaman pertamanya di SMP yang selalu di bully oleh teman...