35. Dag Dig Dug - Beda Maksud

9.7K 1.8K 179
                                    

"Menonton film? Denganku? Mengapa? Memangnya ada alasan untuk pergi menonton bersama?" tanya Jaemin. Ia teringat perkataan Minhyung kemarin, "Untuk laporan pelajaran budaya massa?"

"Apa?" tanya Jeno.

"Benar juga. Laporan itu sulit, lebih baik jika dibuat dari jauh hari. Tetapi, kita hanya berdua? Kak Tzuyu juga ikut kelas itu."

"Tidak bisa."

"Apa?" Jaemin kebingungan.

"Besok Kak Tzuyu tidak bisa."

"Seperti itu ya? Baiklah. Aku kembali ke kelas dulu. Nanti kita saling berkirim pesan!" Jaemin melambaikan tangannya. Jeno memang mengajaknya keluar untuk berbicara tadi.

Begitu Jaemin kembali ke kelas, Renjun menghampiri Jeno. Ia sudah menguping pembicaraan mereka berdua tadi dan sekarang ia ingin menanyakan kejelasannya pada Jeno.

"Kalian ingin pergi menonton? Aku tidak tahu kalian sedekat itu. Ingin menonton apa?"

"Bukan urusanmu." Jeno berbalik membelakangi Renjun yang tertawa.

"Sekarang aku sudah terbiasa dengan reaksi seperti ini. Kau memang berbeda dari yang lain."

Apa-apaan orang ini? Batin Jeno. Ia melangkah pergi meninggalkan lelaki mungil itu sendiri.

"Sayang sekali jika dilewatkan." gumam Renjun begitu Jeno sudah jauh dari tempatnya berdiri.

💓

Menonton dengan Jeno.

Kalimat itu terus terulang di dalam pikiran Jaemin. Ia merebahkan dirinya di kasur dan mengirimkan pesan untuk lelaki tampan yang sedari tadi tidak hilang dari benaknya.

Jaemin
Jeno
Besok di bioskop pukul satu, betul?

Jeno yang baru saja selesai mandi mengetik balasan dengan handuk yang masih bertengger di leher dan air yang menetes dari rambutnya.

Jeno
Iya

Jaemin
Kita akan menonton apa?
Kau sudah memilihnya?

Jeno
Belum

"Lebih baik menonton apa?" gumam Jaemin sambil berpikir.

Jaemin
Kelihatannya dosen kelas budaya massa akan lebih suka dengan film yang berat.
Tetapi, jika untuk menulis laporan, lebih baik film yang sedang terkenal saja.

"Ia benar-benar berpikir bahwa kita hanya ingin menonton?" gumam Jeno.

Jaemin
Sampai bertemu besok, Jeno.
Selamat tidur.

JenoSelamat tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno
Selamat tidur.

Jaemin tidak menyadari pipinya yang bersemu ketika membaca pesan itu. Yang ia tahu hanyalah ia tidak bisa tidur malam itu.

Menonton berdua saja dengan Jeno... Itu tidak apa-apa? Aku tidak akan melakukan kesalahan? Tetapi, jika ia sampai mengajakku menonton seperti ini, sepertinya ia benar-benar menganggapku temannya. Untunglah, bukan hanya aku yang berpikir kita berteman. Batin Jaemin.

Sementara itu, Jeno masih saja memandangi stiker yang dikirim oleh Jaemin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara itu, Jeno masih saja memandangi stiker yang dikirim oleh Jaemin.

"Lucu." gumamnya, kemudian mengusap wajahnya dengan kasar, "Apa yang seharusnya kulakukan?"

💓

Jaemin yakin bahwa ia hanya ingin pergi bersama teman, tetapi ia menemukan dirinya berdiri di depan cermin dengan jubah mandi yang membalut tubuhnya dan dua pasang pakaian di masing-masing tangannya.

"Mengapa harus pusing? Pakai saja yang nyaman!" Jaemin melemparkan dua pasang pakaian itu ke tempat tidurnya. Lelaki manis itu memutuskan untuk menata rambutnya tetapi tidak jadi karena ia hanya akan pergi bersama teman.

"Aku pakai ini saja."

Jaemin menambahkan gesper di celana denim hitamnya yang kebesaran, menyemprotkan parfum Barbary Budy dan langsung berangkat menuju bioskop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin menambahkan gesper di celana denim hitamnya yang kebesaran, menyemprotkan parfum Barbary Budy dan langsung berangkat menuju bioskop.

💓

"Ini arah yang benar untuk pergi ke CCV, bukan?" gumam Jaemin. Pipinya bersemu kala mengingat bahwa dirinya benar-benar akan menonton dengan Jeno di akhir pekan untuk membuat laporan budaya massa.

"Para mahasiswa menggunakan pelajaran itu sebagai alasan untuk mengajak orang yang mereka suka pergi menonton."

Jaemin tertegun begitu mengingat perkataan Minhyung.

Apa yang kupikirkan?! Jadi, Jeno— Jaemin, apakah kau sudah gila?! Walaupun hanya memikirkannya, ini benar-benar memalukan! Batin Jaemin menjerit.

"Jaemin?"

"Ya?!" Jaemin menoleh begitu mendengar namanya dipanggil.

"Ya?!" Jaemin menoleh begitu mendengar namanya dipanggil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau sudah tiba?"

💓

Mampus bajunya mirip.

🦄nanapoo

[✓] my id is gangnam beauty | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang