32. Jebur

10.4K 1.9K 397
                                    

"Bolehkah aku melihat PR kimia dasar?" tanya Changbin.

"Boleh! Lima puluh ribu won per nomor." jawab Tzuyu.

Sementara itu, Jeno, Jaemin, dan Dahyun sedang berbincang di kursi yang disediakan sebagai tempat beristirahat mahasiwa. Jaemin duduk di sisi kiri Jeno dan Dahyun berdiri di hadapannya.

"Sekarang kau tinggal sendiri?"

"Iya." Jeno menjawab pertanyaan Jaemin dengan singkat, padat, dan jelas.

"Benarkah? Rumahmu di mana?" tanya Dahyun.

"Green Town."

"Itu dekat sekali dengan kampus!"

Jaemin merasa bersyukur karena sepertinya masalah Jeno dan Yoona sudah terselesaikan dengan baik, "Benarkah? Bolehkah aku ke rumahmu kapan-kapan?"

Keadaan berubah hening setelah Jaemin mengatakan itu.

Tunggu. Apakah aneh jika aku berkata ingin ke rumah Jeno? Aku juga pernah mengatakan ingin bermain ke rumah Dahyun dan tidak ada yang aneh dengan itu. Batin Jaemin.

Jeno membayangkan jika Jaemin benar-benar ada di rumahnya. Pikirannya buyar karena suara Dahyun yang penuh semangat.

"Kapan-kapan kami akan ke rumahmu!"

"Aku juga ikut." Changbin menyahut.

"Aku juga." Tzuyu juga ikut menyahut.

"Belikan makanan yang enak."

"Pesta pindah rumah."

Jaemin tertawa malu mendengar perkataan teman-temannya. Mengapa ia tidak bisa mengatakan ingin main ke rumah Jeno dengan bebas dan tidak tegang seperti mereka?

🌊

"Jaemin, apakah kau ada janji setelah selesai kelas?" tanya Tzuyu, "Tadi aku berbicara dengan Jihoon. Kita belum mengadakan acara penutupan setelah festival, jadi kami ingin minum. Kau ingin ikut?"

"Acara penutupan? Dengan komite siswa?" tanya Jaemin gugup.

"Kakak kelasnya hanya Kak Jeongyeon dan Jihoon, tidak perlu khawatir." Tzuyu menenangkan Jaemin, "Felix dan Renjun tidak bisa datang."

"Baiklah, aku ikut." putus Jaemin.

"Coba kau tanya Jeno juga."

"Iya." Jaemin mengeluarkan ponselnya dan mengetik pesan untuk Jeno.

Jaemin
Jeno, sore ini ada acara?

"Ia lama sekali jika membalas chat, lebih cepat jika telepon." usul Tzuyu.

"Telepon?" Jaemin merasa malu jika harus menelepon Jeno, "Sudah dibaca."

"Benarkah? Biasanya ia selalu lama membalas chat."

Jaemin dan Tzuyu sudah menunggu balasan dari Jeno, tetapi lelaki tampan itu belum membalas juga.

"Tidak dibalas?" gumam Jaemin sambil menahan malu.

Sementara itu, Jeno sedikit membelalakkan matanya begitu menerima pesan dari Jaemin. Ia mengetik balasan kemudian menghapusnya lagi.

Jeno
Tidak melakukan apa-a|
[Deleted]
Ada apa?
[Deleted]
Hanya
[Deleted]

Dahyun yang sedang duduk di sebelah Jeno merasa kebingungan ketika lelaki tampan itu tampak sedikit gelisah.

[✓] my id is gangnam beauty | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang