(+) Cium

10.9K 1.2K 119
                                    

Apakah aku harus meminta izin atau langsung mencium setelah melihat situasi? Batin Jeno. Ia memegang kedua lengan Jaemin dan menatapnya intens, berharap Jaemin mengerti apa yang Jeno inginkan sekarang. Sayangnya, lelaki manis itu bersin secara tiba-tiba, menghancurkan suasana yang sudah Jeno bangun.

"Sepertinya aku akan flu." Jaemin menyentuh hidungnya. Jeno menatapnya tak percaya. "Mengapa menatapku seperti itu?"

"Tidak. Lebih baik kita menonton sekarang."

"Iya."

Jeno berpikir mungkin suasana siang hari dan tempat yang banyak dilalui orang kurang mendukung untuk berciuman. Tempat yang tepat untuk melakukannya adalah bioskop.

"Hei." panggil Jeno ketika mereka sudah duduk bersebelahan di kursi bioskop.

"Ya." jawab Jaemin yang sibuk mengunyah pop corn.

"Ini film romantis."

"Apa? Oh ya."

"Suasananya bagus."

"Begitukah?"

"Mengerti maksudku?"

"Apa?"

Jeno menatap adegan di mana sang pria menghampiri sang wanita. Ia berpikir-pikir apakah sekarang adalah waktu yang tepat atau terlalu cepat? Ia terus memikirkan itu hingga di pertengahan film yang hendak menampilkan adegan berciuman. Jeno yakin bahwa itu adalah waktu yang tepat untuk mencium kekasihnya.

"Jaemin?"

Lelaki manis itu hanya menjawab dengan dengungan. Jeno menatap Jaemin intens. Dalam suasana yang mendukung seperti ini, Jeno harap Jaemin mengerti, tetapi Jaemin justru menyumpal mulut Jeno dengan pop corn.

"Ingin pop corn? Maaf karena kumakan semua."

Jeno membiarkan pop corn itu jatuh dari mulutnya. Jaemin kembali sibuk menonton sambil mengunyah pop corn-nya.

Na Jaemin, apakah kau serius? Batin Jeno sambil menatap kekasihnya itu.

👨‍❤️‍💋‍👨

"Filmnya bagus!" ujar Jaemin begitu mereka sudah berada di luar bioskop. Lelaki manis itu menatap wajah kekasihnya, "Mengapa wajahmu seperti itu? Filmnya tidak bagus?"

"Tidak. Justru terlalu bagus." jawab Jeno asal.

Apakah ia tidak ingin? Tetapi, sepertinya bukan karena itu. Memang Jaemin adalah orang yang tidak peka. Tetapi, apakah ia tidak sadar satu persen pun bahwa aku ingin menciumnya? Padahal sedang menonton film romantis bersama kekasih. Apakah ia tidak berpikir bahwa suasananya bisa saja mengarah ke sana? Apakah ia tidak berpikir untuk melakukannya denganku? Iya. Karena itu ia menyimpan kontakku dengan nama Jeno Kimia 18. Jeno membuat kesimpulan di dalam hatinya.

"Hei."

"Ya?"

"Kau akan merasa berdebar jika aku melakukan apa?" tanya Jeno pada Jaemin.

"Apa maksudnya?" Lelaki manis itu tampak salah tingkah, terlihat dari pipinya yang bersemu.

"Jawab saja."

"Aku selalu merasa seperti itu saat bersamamu."

"Kau sudah berubah, Jaemin. Padahal dulu kau selalu tegang ketika berada di sebelahku." Perkataan Jeno itu membuat Jaemin semakin salah tingkah. Ia menatap lelaki tampan itu dan merasa gemas karena Jeno berhasil dikerjai olehnya daritadi.

[✓] my id is gangnam beauty | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang