18. Karena Ingin Bertemu

12.2K 2.1K 201
                                    

"Mengenai hal itu, saya sudah sedikit menyinggungnya pada Jeno, bu direktur."

"Ia pasti menolak, bukan?"

Jaemin sudah membuka mulutnya untuk menjawab, tetapi tidak ada satu kata pun yang keluar.

"Aku sudah mengiranya, Jaemin. Maafkan aku karena sudah membuatmu terlibat dalam situasi tidak nyaman seperti ini. Aku benar-benar minta maaf, tetapi aku memang sangat mengharapkannya." Suara Yoona terdengar murung, "Setelah selesai kelas hari ini, tanpa berbicara tentang diriku, tolong ajak Jeno bertemu."

"Ya?!" ujar Jaemin terkejut.

"Aku tahu kau pasti sulit untuk berbohong. Aku benar-benar meminta maaf. Tolong aku sekali ini saja dan setelah itu aku tidak akan pernah membuatmu terlibat dalam hal ini lagi."

Jaemin belum sempat menjawab karena Yoona sudah memutuskan sambungan terlebih dahulu. Ada pekerjaan yang harus diselesaikannya.

"Sudah selesai teleponnya?" Pertanyaan Tzuyu tidak dijawab oleh Jaemin karena lelaki manis itu sudah tidak fokus lagi semenjak Yoona meminta bantuan padanya untuk mengajak Jeno bertemu, padahal semenjak MT mereka berdua menjadi sangat canggung. Di sisi lain Jaemin juga tidak bisa menolak permintaan Yoona.

Putra tunggal keluarga Na itu mengeluarkan ponsel dari tasnya, mencari kontak Lee Jeno, dan mulai mengetikkan pesan untuk lelaki tampan itu.

Jeno, hai
[Deleted]

Jeno, di mana?
[Deleted]

Jeno, hari ini|
[Deleted]

Tzuyu menyadari perubahan ekspresi Jaemin yang sedang berpikir bahwa sepertinya Jeno tidak akan datang walaupun ia mengajaknya bertemu.

"Kau ingin berbicara dengan Jeno?" tanya perempuan jangkung itu yang membuat Jaemin tersentak, "Ia jarang sekali melihat Kakao Talk. Jika memang darurat, lebih cepat bila kau langsung meneleponnya."

"Seperti itu ya?" tanya Jaemin gugup. Membayangkan dirinya menelepon Jeno saja rasanya aneh dan nafasnya terasa sangat sesak.

"Oh? Itu Jeno."

Jaemin terkejut setengah mati saat Tzuyu berjalan menghampiri Jeno yang sedang duduk di kursi taman sambil memainkan ponselnya. Apalagi saat perempuan itu berujar dengan santai, "Jeno, Jaemin ingin berbicara denganmu!"

Mereka berdua sudah dalam posisi bersebelahan saat Tzuyu melangkah pergi, meninggalkan Jeno dan Jaemin dalam atmosfir yang tidak nyaman.

"Itu..." Jaemin memikirkan cara yang tepat untuk menyampaikan hal tersebut pada Jeno, "Jadi, setelah kelas hari ini, jika ada waktu, bisakah minum teh bersama?!"

Jeno terlihat berpikir sementara Jaemin sudah ingin merutuki dirinya sendiri yang terlihat seperti sedang mengajak seseorang berkencan dengan nada suara yang tiba-tiba naik di luar kontrolnya.

"Baiklah."

"Apa?" tanya Jaemin untuk memastikan.

"Jika sudah selesai kelas, telepon saja." ujar Jeno sembari kembali memainkan ponselnya.

"Baiklah. Sampai bertemu nanti." Jaemin berbalik pergi.

👩‍👦

[✓] my id is gangnam beauty | nominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang