Chapter 24; Surely, I'm Fine

3.3K 561 242
                                    

Jimin membuka matanya pagi itu dalam suasana apartemen yang hening. Ia menguap dan melirik jam di dinding yang menunjukkan pukul 10 pagi.

"Aish," Jimin meringis mendapati lukanya mulai terasa perih lagi. Pria itu menghela napas pelan lalu melirik sekitar, mengerutkan kening menyadari tidak mendapati keberadaan sang istri.

"Di mana dia?" Jimin beranjak dan mencari Yoongi ke seluruh apartemen, namun tidak didapatinya wanita itu di mana pun.

"Dia tidak mungkin kabur kan?" Jimin bergumam, tapi dia ragu karena bisa saja ucapannya benar. Jimin menelepon Yoongi, namun suara dering telepon itu malah berasal dari kamar. Istrinya itu keluar tanpa membawa ponsel, Jimin jadi semakin bingung.

.

.

.

"Aku benar-benar bingung. Kenapa kau datang sepagi ini?"

Kim Seokjin, dengan putra kecilnya yang baru saja tertidur kembali setelah menuntaskan rasa lapar, memandang heran sosok wanita hamil yang sudah mendekam di ruang tamu rumahnya sejak pukul 7 pagi. Benar-benar mencengangkan karena Yoongi datang tanpa pemberitahuan dan kejelasan sama sekali.

"Kau sudah sarapan?"

Yoongi menggelengkan kepalanya.

"Tidak nafsu,"

"Eyy," Seokjin memundurkan kepalanya dengan mata memicing, lalu dia mulai ceramah tentang ibu hamil yang tidak boleh melewatkan asupan gizi. Seokjin terus mengoceh sampai-sampai melupakan pertanyaan kenapa Yoongi datang ke rumahnya pagi-pagi.

"Kau bertengkar dengan Jimin?" Pertanyaan itu malah keluar dari Kim Namjoon yang baru selesai memandikan Joonseo.

"Di mana Joonseo?"

"Pergi menemui Junhyung," jawab Namjoon singkat, Seokjin mengangguk paham kemudian pasangan suami istri itu mengalihkan atensi mereka pada Yoongi yang sedari tadi diam.

"Aku tanya sekali la-"

"Aku tidak bertengkar dengan Jimin. Hanya saja,"

"Hanya apa?" Tanya Namjoon tak sabaran. Yoongi mendengus, namun selebihnya dia nampak sedih, Seokjin menyadari itu sehingga ia berpindah duduk di samping Yoongi dan mengelus lembut bahu wanita itu dan meminta agar Yoongi tidak sungkan untuk menceritakan masalahnya.

"Kau sudah mendengar kalau Hyungwon dan Wonho diseret ke penjara kan?" Namjoon mengangguk dan mengatakan kalau dirinya kaget pada awalnya, penangkapan Kang bersaudara itu menjadi berita yang cukup mencengangkan dan membuat heboh jagat dunia bisnis.

"Saham perusahaan langsung merosot kan?"

Yoongi mengangguk dengan lesu.

"Apa itu yang membuatmu muram?"

"Bukan,"

"Lalu?"

"Aku merasa bersalah pada Jimin," katanya kemudian menghela napas.

"Ah, aku paham." Namjoon yang jenius itu langsung bisa menyimpulkan sementara sang istri memandangi keduanya dengan ekspresi bingung.

Namjoon mengatakan kalau ia mengerti apa yang dimaksudkan Yoongi, dia juga sudah tahu kalau yang menyeret Kang bersaudara adalah suami Yoongi dan juga, hal itu jelas akan menimbulkan masalah di perusahaan.

Ibarat kata, tindakan Jimin yang sudah tepat itu bisa diputar balik menjadi kesalahan fatal jika terkait masalah perusahaan. Saham Taeyang Group yang langsung merosot salah satunya, efek nyata yang terjadi dalam waktu singkat. Jimin akan dihakimi para petinggi, pria itu akan disalahkan padahal tidakannya sudah benar.

Parallel Lines 2 [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang