Mausoleum Chapter Dua puluh Satu: Spring Waltz

4.6K 588 50
                                    

Music: Spring Waltz by Frederic Chopin

"Kau mengatakan sesuatu?"

Akira buru-buru membersihkan raut wajahnya. Tersenyum lebar ke arah Sakura yang menatapnya khawatir. "Tidak, tidak ada apa-apa. Ku harap, kau menikmati pestanya."

(***)

Sakura menengadahkan kepalanya saat turun dari mobil untuk menilai, seberapa megah gedung baru dengan jumlah lantai lima belas tingkat itu. Tidak terlalu besar, namun masih masuk kategori mewah untuk ukuran anak cabang perusahaan.

Sasuke melangkah ke arah Sakura, pria dengan stelan jas formal itu terlihat tampan saat tersenyum amat tipis seraya mengulurkan tangannya pada Sakura.

"Kita masuk sekarang?"

Sakura menatap uluran tangan Sasuke, kemudian mengangguk pelan dengan satu senyuman yang berusaha dia sembunyikan. Kamera dan blitz dengan sigap mengabadikan momen keduanya yang berjalan anggun diatas karpet merah, beberapa wartawan gencar bertanya untuk dijadikan berita terpanas di televisi maupun majalah. Namun Sakura acuh tak acuh, lebih memilih menikmati setiap langkahnya bersama Sasuke.

"Kau mengagumkan malam ini," bisik Sasuke dari kanan Sakura. bahkan hidungnya sampai menyentuh pipi Sakura saat berbisik. Membuat Sakura tak sempat menghindar, dan pipinya merona secara otomatis.

"Apakah kau benar Sasuke Uchiha? Sasuke yang ku kenal biasanya tidak senang memuji ku secara terang-terangan."

"Aku hanya berkata jujur," jawab Sasuke sambil terus berjalan. Lantai pertama langsung dipenuhi oleh pers yang hendak memasuki ruang acara. Namun tertahan karena ketatnya pengamanan, keduanya tetap berjalan santai ditengah hiruk-pikuk wartawan, menaiki lift dan menuju lantai tujuh. Tempat acara tersebut diselenggarakan.

Setelah sampai dilantai tujuh, Sakura kembali melingkarkan lengannya pada lengan Sasuke. Balas berbisik saat banyak pasang mata yang menatapi kedatangan mereka.

"Itu Haruno Sakura."

"Cantiknya, dia pasti Haruno Sakura."

"Siapa yang disampingnya? Mereka terlihat serasi."

"Astaga, itu Haruno Sakura."

Sakura lagi-lagi tak peduli. Sudah terlalu biasa dengan sekitarnya yang akan heboh selalu heboh atas kedatangannya.

"Wah ... Nona Haruno Sakura dari Haruno Company sudah datang." Suara lembut khas wanita karir menyapa, Sakura tersenyum formal saat seorang gadis dengan gaun hitam kelam yang membalut tubuh semampainya datang melangkah ke arah dirinya. Seorang lelaki juga berdiri dibelakangnya. Dan Sasuke yakin seratus persen, kalau dia mengenali pria yang kini tersneyum lebar dibelakang si gadis.

"Saya Hyuga Hinata dari divisi pengembangan perangkat lunak projek Underworld."

Sakura menerima uluran tangan itu, tersenyum simpul sebelum menambahkan, "Sepertinya saya tak perlu memperkenalkan diri lagi, karena anda sudah mengetahuinya."

Hinata tertawa anggun, dia menoleh kebelakang punggung Sakura. "Apakah anda tak ingin memperkenalkan pria tampan yang sejak tadi berdiri didekat anda, Nona Haruno?"

Sakura mengikuti arah pandang Hinata, dia mengangguk tipis lalu menarik lengan Sasuke agar berdiri disampingnya.

"Perkenalkan, saya Sasuke Uchiha," ucap Sasuke singkat tanpa penjelasan lebih banyak. Dia menundukkan kepala sedikit sebagai tanda salam hormat.

"Wah, ternyata seperti ini perkerjaan mu. Menarik," komentar Naruto dari sisi tubuh Hinata. Dia terkekeh saat Sasuke menghadiahinya satu tatapan tajam.

Mausoleum [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang