04 | Khawatir

88 4 1
                                    

"Sebenarnya Ini Rasa macam Apa?"
-Dirga A.

Tok!!!Tok..tok

"Dirgaaaa Bangunnnn!! Udah Jam Setengah tujuh!"

Suara itu menggelegar diseluruh Ruangan Rumah tersebut..

"Iya bun 5 menit lagi yaa" Jawab Dirga dengan Suara khas orang bangun tidur.

"5 MENIT LAGI? KAMU MAU BERANGKAT JAM BRRAPA DIRGAAAA!" Teriak Bunda Dirga hingga membuat Gendang telinga Satu rumah tersebut ingin pecah.

Tanpa banyak bicara Dirga langsung bangun dari tidurnya dan menuju kamar mandi.
Tiba-tibaa...

Duk..

Kepala dirga membentur Pintu kamar mandinya sendiri hingga membuat Dirga mengaduh kesakitan sambil mengusap Jidatnya sendiri. Sedangkan Bundanya yang melihat hal itu pun Tertawa terbahak bahak.

"BHAHAHAHAHA, Dirga Dirga! Ckck. Kamu itu Melek dulu baru Mandi. Lah ini..Hahahhaa" Tawa Bunda dIrga tak dapat ditahan lagi sedangkan Dirga Hanya mendengus kesal. Lalu masuk keKamar Mandi untuk mandi dan bersiap siap untuk sekolah.

Selesai mandi Dirga pun melirik jam diatas Nakas lalu jam tersebut menunjukkan Pukul 6.00. What!? Apa-apaan ini Tadi kata bundanya Sudah jam setengah tujuh? Mana mungkin jarum jam dirumahnya bergerak kearah Kiri? Mustahil bukan?.

Lalu Dirga pun turun menuju Ruang makan untuk sarapan. dan melihat Bundanya masih tertawa. Apakah ini masih tentang dirinya? Oh No! Tenggelamkan Dirga sekarang.

"Dirga berangkat" Ucap Dirga setelah memakan Roti dengan selai Kacang. lalu menyalimi Bunda dan Ayah nya.

"Hati-Hati jangan ngebut dijalan" Nasihat ayah Dirga.

"Hm" Dan hanya dibalas Gumaman Saja oleh Dirga. Lalu meninggalkan Ruang makan dan menuju garasi.

Sedangkan Bunda dan Ayah Dirga masih diRuang makan.

"Yah kasian ya Dirga semenjak ditinggal 'Dia' jadi berubah gitu. Bunda Harap ada yang bisa mengembalikkan Dirga yang dulu." Ucap Bundanya Dirga.

"Betul Juga Bun Ayah juga kasian sama Dirga lagian  emang 'Dia' nya aja yang gak tau diri ninggalin Dirga tanpa alasan." Cerocos Ayah Dirga panjang lebar.

.   .   .

Jam Istirahat SMA GHS semua siswa dan siswi nya bergegas menuju tempat Penghilang Lapar apalagi kalau bukan KANTIN. Tak terkecuali Arin dan Arshel.

Arin Dan Arshel pun duduk Disalahsatu bangku dikantin yang terletak ditengah tengah kantin.

"Shel Lo mau pesen apa biar gue pesenin." Tawar Arin.

"Dibayarin Juga kan??" Tanya Arshel dengan wajah polosnya.

Arin mendelik kearah Arshel
"Dasar!" Ucap Arin sedangkan Arshel hanya cengengesan dan Menunjukkan 2 jari nya
"Peace deh.. Eumm Ya udah Esteh manis 1 sama Bakso." Ucap Arshel.

Arin mengangguk dan berjalan menuju pedagang Bakso.

Saat Berbalik dan hendak menuju ke Arshel. Arin Tersandung dan Terjatuh tersungkur hingga Lututnya mengeluarkan darah.

"ssshh..."Ringis Arin.

Perhatian Satu kantin pun terpusat pada Arin tak terkecuali Dirga dkk. Cowok dingin dengan Seribu pesonanya.

Tentang ARINDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang