21 | Misteri

64 1 0
                                    

Arin sedang menatap dirinya dipantulan cermin besar miliknya, Arin memakai Dress selutut berwarna Pink Peach Dengan hiasan Bunga bunga dibagian bawah dress. Rambut panjangnya ia Kuncir Kuda dengan bagian bawah rambutnya di buat Curly, Serta menyisakan beberapa anak rambut disisi wajah Arin. Alas kaki nya ia memnggunakan Flat Shoes berwarna senada dengan Dress nya.

Ia melihat jam Dinding dikamarnya yangvmenunjukkan pukul 18.30 , Yang artinya setengah jam lagi ia sudah memulai prkerjaannya.

Arin bergegas mengambil Handphone dan tas mininya. dan berjalan menuruni tangga dan berhenti diruang keluarga.

Disana Ada Mama, dan Kakaknya saja. Mereka menoleh saat mendengar langkah kaki yang kian mendekat.

Aron mengernyitkan Dahinya heran, Sambil melihat penampilan Arin dari Atas hingga bawah.

"Rin? Mau kemana?" Tanya Aron sambil menatap Arin intens.

Derala mengangguk lalu ikut menatap Arin dengan tatapan jahil.
"Wah mau kencan ya?" Goda Derala.

Arin merengut kesal
"Nggak ma, Arin mau ketempat Arshel." Jawab Arin.

Aron mengernyitkan dahinya
"Lah ? mau kerumah Arshel kok pake Dress sih?" Beo Aron.

Arin memutar bola matanya.
"Ya suka suka lah, Yaudah ma, bang. Arin berangkat dulu ya. Assalamu'alaikum." Pamit Arin sambil mencium punggung tangan Derala dan Aron, Lalu meninggalkan mereka berdua yang masih menatap Arin yang kian menjauh.

"Ma? Mama percaya kalo Arin keRumah Arshel?" Tanya Aron pada mamanya yang sedang meminum secangkir teh.

"Bang bang, Kayak gak tau anak muda aja." Jawab Derala.

🌹🌹🌹

Arin sudah sampai di Cafe Aster, Ia celingukan saat sampai didalam Cafe.

"Maaf mbak, Kak Derren nya ada?" Tanya Arin pada salah saru waiters.

"Oh Mas Derren belum datang mbak, Duduk dulu saja, sambil menunggu mas Derren." Jelas Waiters tersebut.

Arin mengangguk "Makasih." Ucap Arin. Waiters tersebut mengangguk lalu pergi berlalu meninggalkan Arin.

Arin memainkan ponselnya seraya menunggu Derren. Derren Nathaniel adalah pemilik Cafe tersebut, Derren memang baru lulus SMA , Derren Memang pernah satu sekolah dengan Arin. Arin pun mengetahui itu.

"Hai Rin, Maaf nunggu lama ya?" Tanya Derren yang baru saja datang.

Arin mendongakkan kepalanya menatap Derren.

Arin tersenyum
"Hai juga Kak. Nggak kok Arin juga baru Lima menit disini." Jelas Arin.

Derren mengangguk tanda mengerti.
"Ayo , Langsung manggung aja." Suruh Derren pada Arin.

Arin mengangguk lalu mulai beranjak dari tempat duduknya, menuju panggung yang berada di Cafe tersebut.

Arin tersenyum setelah sampai dipanggung.
"Selamat Malam, Disini aa yang mau Request lagu?"

"Risalah Hati kak!!" Teriak Salah satu oengunjung diujung Cafe.

"Oke, Risalah Hati." Ucap Arin Final.

Arin memejamkan matanya dan menghela nafasnya pelan.

Hidupku tanpa Cintamu

Tentang ARINDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang