13 | Pelukan Dirga

66 4 0
                                    

"Jangan cepat menyimpulkan sesuatu yang baru kamu Dengar maupun kamu lihat, Terkadang ada beberapa orang yang hanya mau mendengar Pendapat pertama tanpa mau mendengar yang lainnya, And Finally Penyesalan adalah Akhirnya."

🍁🍁🍁

Arin sedang Duduk dibangku taman belakang Rumahnya, Ia masih merenung menerawang pada kejadian tadi pagi saat didepan Rumah Kinar dan Dirga.

Flashback On

"Temen sekelas kakak nar." Ucap Arin sambil tersenyum sesekali melirik Dirga.

Dirga hanya membalas dengan tatapan Datarnya.

"Oh Gitu ya kak, Kak Arin disini dulu ya sama Bang Dirga, sekalian Pdkt." Ucap Kinar sambil meninggalkan mereka berdua.

Dirga hanya berdecak sebal karena ucapan Kinar.

Sepeninggal Kinar , Arin dan Dirga hanya saling berdiam diri . Bahkan Dirga pun tak menawarkan Arin untuk sekedar masuk ke dalam Rumahnya.

"Maksud lo apa?' Tanya Dirga datar.

"Maksud apa sih Dir? "  Tanya Arin balik , ia memang benar benar tak paham dengan pertanyaan Dirga.

"Maksud dari lo nganterin Kinar semalem sama hari ini. Apa lo mau caper? Huh cara lo itu , RECEH!?"  Ucap Dirga sarkastis.

Mata Arin berkaca kaca, Sungguh perkataan Dirga benar benar menyesakkan batinnya.

"Gue gak berpikiran nyampe situ Dir, Apa kata lo? Caper? Gue gak punya waktu sama kegiatan itu! Tentang Kinar, Gue pun gak pernah tau kalo dia itu adek lo! Terserah lo mau mikir gimana gentang hidup Gue! Receh? Bukan gue Dir, Pemikiran lo yang Receh." Jelas Arin tak kalah tajam , padahal Air matanya sudah dipelupuk mata dan mendesak ingin keluar saja.

Dirga terhenyak Lalu memikirkan penjelasan Arin.

Arin Lalu menaiki sepedanya lalu kembali menatap Dirga
"Gue pulang Dir. Makasih." Ucap Arin lalu melajukan sepedanya.

Dirga mematung ditempatnya lalu Kinar keluar  dengan wajah Fresh seperti habis mandi

"Loh bang? Kak Arin mana?" Tanya Kinar sambil celingukan kekanan dan kekiri mencari keberadaan Arin.

"Bang ? Lo jangan sampe nyakitin kak Arin ya, Jangan Menoreh luka kak. Hati perempuan sama laki laki itu beda kak!" Jelas Kinar.

"Sebenernya Kinar denger apa yang abang dan kak arin omongin tadi , Kinar gak mau cepet-cepet ambil keputusan siapa yang benar, Dan dari penglihatan Kinar, Emanf Kak Arin yang benar. Pemikiran Abang Receh!. Kalo misalnya Kak Arin tau kalo aku ini adiknya bang dirga kenapa Kak Arin gak tanya Aneh-aneh tentang Bang Dirga. Padahal Kinar tau lho kalau Kak Arin itu suka sama Abang. dan sekarang Kinar minta Abang minta maaf sama Kak Arin." Cerocos Kinar panjang lebar yang memvuat Dirga sadar akan perkataan nya yang begitu menyakitkan.

Dirga lantas masuk kerumah nya mengambil kunci motor miliknya lalu melajukan nya ke arah Rumah arin.

Namun diperjalanan Ia melihat sepeda Arin yang sedang terparkir dipinggir Taman.

Dan Dirga pun menghentikan Motornya lalu mencari Arin di Sekitaran Taman trsebut.

Ia celingukan mencari sosok gadis yang dicarinnya . lalu tatapan nya pun berhenti pada Bangku yang terdapat didekat air mancur. Disana Ada sosok gadis yang tengah melamun dan dari tatapan matanya memancarkan kekecewaan yang mendalam.

Tentang ARINDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang