12 | Weekend

64 3 0
                                    

Minggu pagi, masih sangat pagi namun tidak dengan Arin, walaupun jam masih menunjukkan pukul 5.30 namun Arin sudah bersiap dengan setelan Celana Training Hitam nya dengan Sweater pink , Dan Sepatu Sneakers warna putih polos.

Arin mengeluarkan Sepeda nya dari garasi dan Bersiap untuk berolahraga keTaman.

Arin mengayuh sepedanya sambil bersenandung,
"Duh duh nasib jomblo, Kemana mana ya sendiri, Duh Miris!" Gumam Arin saat melihat Banyak pasangan yang sedang lari pagi diTaman tersebut.

Arin pun memarkirkan sepedanya lalu ia berlari kecil memutari taman.

Ia Berlari sambil menggunakan Earphone nya untuk mendengarkan lagu.

10 menit berlalu ..
Arin mendudukkan dirinya dibangku taman, Sembari melihat kekanan dan ke kiri.

Namun ia terpaku pada sosok Gadis yang sedang berusaha membenarkan Rantai sepedanya yang Rusak.

Arin pun berniat untuk menghampirinya dan membantunya , Namun Semakin dekat , Ia dapat mengenali nya , Ia seperti?

Kinar!!

Arin mendekat
"Sepeda kamu kenapa dek?" Tanya Arin

"Ini loh Ran----" Ucapan Kinar terhenti saat ia mendongakkan kepalanya dan melihat sosok Arin.

Mata Kinar berbinar saat melihat Arin.
"KAK ARIN!!!" Pekik Kinar sambil berdiri lalu tersenyum.

"Hai Kinar, Ada yang bisa kakak bantu?" Tawar Arin sambil membalas senyuman Kinar.

"Ga usah kak, Kinar juga lagi nungguin abang kok yang mau jemput Kinar." Jawab Kinar.

Arin pun mendudukkan dirinya disamping Kinar.
"Oh,Yaudah Kakak tungguin kamu aja ya, Nanti kalau kakak kamu udah nyampe , baru kakak tinggal ya." Ucap Arin halus.

Kinar pun mengangguk sambil memperhatikan Arin yang sedang bermain ponsel.

Kak Arin Cantik banget sih Putih Natural, Rambut nya juga bagus Panjang dan lembut, Udah gitu baik lagi. Cocok nih Kinar comblangin ama abang. Pikir Kinar.

30 Menit berlalu , Namun Kinar tak kunjung mendapati Abangnya yang katanya ingin menjemputnya dan mengangkut sepedanya yang Rusak.

Arin melirik Arloji Pink Peach di pergelangan kiri nya. Waktu sudah menunjukkan pukul 06.30
Lalu ia pun mengalihkan pandangannya kearah Kinar.

"Nar ? Gimana kalo kita sarapan dulu, Ke Tukang bubur seberang sana itu enak loh." Ajak Arin.

Kinar mengangguk , Namun setelah itu ia berfikir sejenak.
"Ehm,, Kak? Sepeda ku gimana?" Tanya Kinar.

"Oh Sepeda kamu mending Kita taruh dulu di dekat pohon sana , Dekat sepedanya kakak kok. Tadi sepeda kakak juga kakak taruh sana." Jelas Arin.

Kinar mengangguk.
"Let's Go kak!!" Ucap Kinar semangat.

🍲🍲🍲

Disinilah Arin dan Kinar berada, Di dekat gerobak penjual Bubur Ayam.

"Pak Bubur ayam nya 2 ya. Kinar kamu pedes gak?" Tanya Arin pada Kinar.

Kinar menggeleng
"Nggak kak, Aku gak terlalu suka."

Arin mengangguk paham.
"Pak Yang satu kasih sambel , yang satu nggak ya." Lanjut Arin dan Diangguki oleh bapak penjual bubur ayam tersebut.

"Kak, Kok Abang ku gak dateng-dateng ya?" Tanya kinar.

"Mungkin Dia kena macet mungkin Nar" Jawab Arin seraya meyakinkan Kinar untuk tidak nethink.

Tentang ARINDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang