Deket sama lo bikin gue Serangan jantung.
-Arinda
🌻🌻🌻
"
Rin?" Panggil Aron setelah teman-teman Arin pulang karena memang ini sudah larut malam.
"Kenapa Bang?" Tanya Arin sambil mengernyitkan dahinya bingung.
"Dirga Ganteng ya?" Ucap Aron yang berniat menggoda Arin. Arin yang mendengar pertanyaan itu pun terkejut, Sudah dipastikan akibat pertanyaan kakaknya itu membuat Pipinya semerah Tomat.
"Wah jangan jangan Lo Gay bang?" Tanya Arin Curiga.
Pletakk
Aron menjitak kepala Arin membuat sang empu meringis Kesakitan.
"Ish Abang Sakit." Rengek Arin sambil mengusap kepalanya yang tadi diJitak Aron.
"Suruh siapa Ngatain Gue Gay?" Tanya Aron dengan Nada Sinisnya sambil bersidekap dada .
"Inisiatif bang." Jawab Arin Santai.
"Your Head!" Maki Aron yang Sudahh kesal akan Sikap Arin yang seakan akan tanpa dosa.
Sedangkan Arin Hanya terkekeh saja melijat sikap Abangnya ini.
¤ ¤ ¤
"Abang Arin mau pulangg!!!" rengek Arin untuk membujuk Aron yang Keukeuh untuk tidak mengajak pulang Arin Pagi ini dengan alasan ingin sekolah. Padahal Hari masih sangat Pagi dan menunjukkan Pukul 04.30.
"Mah,, Pahh,, Arin Mau pulang boleh ya??" Bujuk Arin dengan senjata Andalannya yaitu Puppy Eyes.
"Gak Bol--" ucapan mamah nya terpotong
"Mahhh" Rengek Arin sambil mengerucutkan Bibirnya.
"Oke oke kita pulang Hari ini" Putus Gerald (Papa Arin)
"Yeayyy" Teriak Arin happy.
sedangkan Aron hanya memutar bola matanya Jengah.
🌹🌹🌹
Jam Sudah menunjukkan Pukul 06.15 Dan Arin baru selesai Memakai sepatu dan mengambil tasnya menuju keRuang Makan.
Semangat. batin Arin memberi semangat pada Dirinya sendiri.
"Pagi mah! pah! Bang!" Sapa Arin pada Anggota keluarganya yang sudah berkumpul diMeja makan.
"Pagi Juga" Jawab Gerald dan Derala bersamaan. Sedangkan Aron menatap Arin dari Atas hingga ujung kaki.
Arin yang menyadari tatapan Aron pun berdecak sebal.
"Lo ngapa sih Bang? Ngeliatin gue gitu banget?" Tanya Arin yang sudah mulai jengah akan Tatapan Abangnya.
"Lo beneran pengen sekolah Rin?" Tanya Aron Khawatir karena muka Arin terlihat pucat walaupun terlapisi bedak bayi namun Aron masih bisa menyadari hal trsebut.
"Nggak bang." Jawab Arin.
"Lah terus ?" Fanya Aron dengan tampang polosnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang ARINDA
Romantizm"Sebagai pihak yang mencintai, Gue cuma bisa bersabar dan berharap, Karena sejauh apapun lo berlari dan menjauh Kalo emang kita ditakdirkan berjodoh. Lo Bisa Apa?" -Arinda aderala "Jauhin gue!" -Dirga Alvan "Kenapa ? Karena lo gak bisa bales perasa...