17 | Singa betina

61 3 0
                                    

Happy Reading

"Eh Bang Dirga sini duduk disebelahnya Kak Aron." Suruh Kinar sambil menunjuk bangku yang Ada disamping Aron, tepatnya berada dihadapan Arin.

Dirga berjalan menghampiri Kinar berada, lalu ia duduk disamping Aron.

"Apa kabar bang?" Tanya dirga Ramah kepada Aron.

Aron tersenyum "Baik, Lo sendiri?"

"Gue sama Kinar kok bang, Gak sendiri." Jawab Dirga polos.

Kinar berdecak
"Maksudnya kak Aron tuh, Kabarnya bang Dirga sendiri gimana?"

Setelah beberapa detik mencerna ucapan Kinar Dirga lalu mengangguk.
"Gue baik juga kok Bang." Balas Dirga.

"Dasar Telmi! Untung ganteng." gumam Arin sambil melahap es krim nya yang sudah ada di meja.

"Hah? Kenapa kak?" Tanya Kinar yang mendengar gumaman Arin meskipun hanya terdengar samar-samar.

Pertanyaan yang dilontarkan Kinar membuat dua pasang mata yang berada dihadapan mereka menjadi menatap Arin.

Arin gelagapan lalu menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Ha- eh? Gak papa kok Nar." Jawab Arin meyakinkan.

Kinar mengangguk menandakan bahwa ia sudah paham.

Aron yang melihat bahwa Arin sudah salting pun hanya menahan tawanya melihat mimik wajah Arin.

"Rin?muka Lo kenapa?" Tanya Aron pada Arin.

Arin bingung lalu mencari keberadaan ponselnya dan membuka aplikasi Kamera, Lalu melihat pantulan wajahnya dari kamera tersebut.

Arin mengamati setiap inci wajahnya, namun ia tak menemukan kekurangan Apapun.

Lalu tatapan Arin beralih pada Aron.
"Emang muka gue kenapa sih bang? perasaan Fine fine aja?" Tanya Arin heran.

"BHAHAHAHA..." Tawa Aron meledak , ia terbahak bahak membuat para pengunjung kedai tersebut menatap Aron dengan tatapan Heran.

Aron yang menyadari bahwa ia menjadi pusat perhatian pun menyatukan kedua telapak tangan nya didepan dada. Mengisyaratkan bahwa ia meminta maaf.

"Ish Abang... Tadi emang mukanya Arin kenapa?" Tanya Arin lagi.

Aron terkekeh lalu berbisik.
"Kayak orang nahan Boker." pernyataan Aron berhasil membuat tatapan tajam Arin menembus tatapan Aron.

Aron yang ditatap seperti itu pun hanya cengar cengir sambil menunjukan dua jari 'peace'.

Kinar terkekeh melihat dua kakak beradik yang tak akur namun saling sayang.
"Duh, Kak Aron takut yaa sama kak Arin?" Ledek Kinar.

"Huss Kinar gak sopan." Tegur Dirga, Membuat Kinar mengerucutkan bibirnya.

"Ya maap." Ucap Kinar sesal.

Arin yang menatap Dirga dengan tatapan yang sulit diartikan, Dirga yang menyadari ada yang menatapnya pun, Melihat Arin yang memang sedang menatap dirinya.

Dirga yang memang sedang memiliki mood baik pun menatap Arin jahil.

"Rin bayar." Ucap Dirga sambil menyodorkan telapak tangannya didepan Arin, Sedangkan Arin menatap telapak tangan Dirga yang berada didepannya bingung.

Arin mengernyitkan dahinya lalu beralih menatap sang empu tangan.
"Lah? Bayar apaan ? Kayaknya gue gak pernah ngutang deh sama lo?" Tanya Arin jujur, memang ia tak pernah berhutang pada Dirga, Jangan kan berhutang, Dekat saja masih bisa dihitung Jari.

Dirga menyeringai Lalu menatap Arin Jahil.
"Arinda,, Ngeliatin wajah tampan gue dalam waktu yang melebihi 3 menit itu gak gratis!" Ucap Dirga yang membuat Arin gelagapan.

Oh gini yang namanya tercyduk?. Batin Arin lalu mengalihkan pandangannya sambil menyembunyikan Rona merah dipipinya.

Kinar dan Aron yang sedari tadi hanya menonton Kedua insan tersebut pun tertawa terbahak bahak.

"Mba, Mas, Kalo mau pdkt-an jangan didepan jomblo dong, Iri nih kita." Cibir Kinar pada abangnya yang sedang bertatapan dengan Arin.

Aron terkekeh lalu mengangguk membenarkan perkataan Kinar.

"Nah bener tuh Nar, Lo juga Dir, Kalo suka sama Adek gue langsung tembak aja jangan digantungin kek jemuran tambah kering ntar dia." Ucap Aron seolah memojokkan Arin.

Arin sudah tak tahan dengan situasi seperti ini.
"Au ah Dark!! Arin mau pulang, Abang ikut gak? Gak ikut yaudah! alamat tidur diluar!" Ucap Arin sarkastik. membuat Aron dan Kinar bergidik ngeri.

"Kinar , Kak Arin pulang dulu ya, Dirga, Gue pulang, See you tomorrow Dir." Pamit Arin ramah pada Dirga dan Kinar.

Arin mengalihkan pandangannya pada Aron.
"Dan Untuk bang Aron yang Ganteng, Siap siap tidur diluar ya." Ucap Arin sambil tersenyum Devil.

"Ehh jangan dong Rin, Ntar Abang mu yang tampan ini jadi tak tampan lagi." Ucap Aron memelas.

Kinar dan dirga menahan tawanya kala melihat Aron yang dikenal gagah dan berwibawa menjadi Lemah gemulai saat bersama Arin.

"Sabodo! Emang arin pikirin." Ucap Arin lalu pergi meninggalkan Aron yang terduduk Cengo bersama Kinar dan Dirga.

"RINN!! TUNGGUIN ABANG!!" teriak Aron yang diabaikan oleh Arin.

"Yaudah Dir, Nar gue nyusul Singa betina dulu, Bye." Pamit Aron sambil meninggalkan Kinar dan Dirga yang terbahak-bahak .

"Tuh bang, Abang harus siap mental kalo udah nikah sama kak Arin." Ledek Kinar yang mendapat tatapan tajam dari Dirga.

"Ogah!"

"Jangan gitu bang, Kemakan omongan sendiri tau rasa." Ucap Kinar.

Sedangkan Dirga hanya memutar bola matanya malas.

Tbc, Maaf DiPart ini cerita nya pndk.


Tentang ARINDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang