Arin, Arshel, Ervan, dan juga Dirga sedang berada disalah satu meja kantin. Mereka ber-4 Sedang berkumpul, Entahlah mereka saat ini menjadi lebih dekat dan bisa disebut Sahabat.
"Rin, Lo kenapa gak terima Kak Reno sih?" Tanya Ervan memecah keheningan, Sebenarnya Ervan hanya ingin memancing Arin untuk membuat Dirga peka.
Arshel mengangguk.
"Nah iya tuh, padahal kan Kak Reno ganteng, Pinter, Manis , Ramah, Murah senyum Duh perfect deh pokoknya." Ungkap Arshel Antusias, Membuat Ervan memutar bola matanya jengah akan sikap pacarnya yang terlihat antusias saat berbicara masalah Cogan!Arin memutar bola matanya malas.
"Ya kan Cinta yang terlalu dipaksain kan efeknya gak baik." Ucap Arin seadanya.sedangkan Dirga hanya menyimak tak minat ikut menimbrung pembicaraan ketiganya.
Ervan tersenyum Jahil
"Iya ya Efeknya gak baik, Karena kasihan juga Kak Reno nya." Jelas Ervan.Arin mengangguk
"Nah tuh Paham." Ucap Arin"Tapi gue lebih kasihan ke Elo sih Rin." Ungkap Ervan.
Arin mengernyitkan dahinya bingung.
"Lah? Kok bisa?""Bisa lah, Lo nya juga terlalu fokus sama yang Nggak peka, Ya gak Dir?" Jelas Ervan sambil melirik Dirga.
Dirga yang menyadari maksud dari perkataan Ervan pun hanya bisa berdeham.
"Hm." Jawab Dirga.
"Sebenernya Dia yang nggak peka apa emang pura pura bego?" Bisik Ervan pada Arshel. Namun masih bisa didengar oleh Dirga.
"Gausah bisik bisik!" Tegas Dirga sambil menatap Ervan tajam.
Ervan hanya nyengir.
"Ya lagian lo nya gak peka, Liat dong sekali kali ada Arin dibelakang lo yang selalu merjuangin Lo! sampe sampe Kak Reno yang ganteng itu ditolak!, Ditolak loh Dir!" Ucap Ervan seolah ingin menyadarkan Dirga dari ketersesatan hatinya.Arin membelalak tak terima ketika Ervan menyangkut kan namanya pada obrolannya dengan dirga.
"Apa apaan lo! Bawa bawa nama gue!" Sentak Arin menbuat Ervan dan Juga Dirga terlonjak kaget.
Ervan Menyengir.
"Ya maap lah Rin, tapi kan Realitanya gitu." ucap Ervan dan diangguki Arshel.Benar benar Ervan dan Arshel akan membuat nya malu didepan Dirga.
"Iyain biar Fast." Ucap Arin final. sambil mengerucutkan bibirnya.
Namun semua itu tak lepas dari pandangan Dirga.Dirga tersenyum kecil melihat Arin merajuk seperti anak kecil.
"Eh eh gue punya usul, gimana kalo kita hari Kamis ini kan tanggal merah tuh, Nah kita Piknik atau main kemana gitu? Ayo lah!" Ajak Arshel Antusias.Arin hanya memutar bola matanya jengah karena ia memang sudah mengetahui tabiat sahabatnya itu yang sangat suka jalan-jalan.
Arshel merengut , Karena tak mendapat Respon dari 3 orang disekelilingnya.
"Iya." Jawab Ervan dan Arin bersamaan, Namun tidak dengan Dirga, ia masih fokus pada ponselnya.
"Lo gimana Dir? Ikut?" Tanya Arin.
Dirga mengangguk lalu mengalihkan tatapan nya dari Gadgetnya kearah Arin.
"Iya gue ikut." Jawab Dirga final.Arin yang mendengar itupun berbinar, Lalu ia beralih menatap Arshel yang tadinya sangat Antusias namun jadi diam.
Arin mengernyitkan dahinya bingung.
"Lo... Ngeliatin siapa sih Shel?" Tanya Arin."Eh Van, Kamu liat deh itu si Arsen ngeliatin Arin terus, iya apa gak sih? apa aku aja yang Rabun?" Bisik Arshel pada Ervan , Dan mengabaikan pertanyaan Arin.
Ervan yang mendengar bisikan Arshel pun mengedarkan pandangannya mencari Sosok Arsen.
"Lah iya ya." Ucao Ervan sambil menggaruk kepalanya bingung.
"Tuh kan bener." Balas Arshel membanggakan dirinya.
"Kenapa sih Shel, Van ?" Tanya Arin yang heran akan tingkah kedua temannya.
"Itu loh, Si Arsen ngeliatin Lo aja, Coba deh lo liat." Ucap Arshel yang membuat Arin terkejut.
"Ah masa sih?" tanya Arin tak percaya. Sedangkan Dirga yang sedari tadi hanya menyimak, Langsung mengedarkan pandangannya dan terhenti pada sosok yang mereka bicarakan Dari tadi, ya Dirga melihat Arsen menatap Arin dengan tatapan yang sulit diartikan.
Sedangkan Arin, Ia terpaku saat melihat Arsen memang sedang menatapnya.
Dia kenapa?. Batin Arin.
Arin cepat cepat mengalihkan pandangannya.
"Iya ya shel, Dia kenapa sih? Kayaknya gue gak pernah bikin masalah deh sama dia." Jelas Arin dengan jujur, Jangan kan membuat masalah, Saling sapa saja tak pernah, Tak pernah!Ervan yang melihat sahabatnya gelisah pun terkekeh sendiri.
"Duh Ada yang panas nih." Sindir Ervan, membuat Arin dan Arshel menoleh kearahnya.
Arin menaikkan sebelah Alisnya.
"Kok bisa Van? Ada yang ketumpahan kuah bakso ya?" Tanya Arin polos.membuat Ervan gemas sendiri.
"Lo itu emang polos apa emang bego sih Rin? Gemay deh gue." Ucap Ervan greget, membuat Arshel melemparkan tatapan tajam nya pada Ervan."Eh Sori sori aja nih ya Van, gue gak napsu ama modelan Kaleng sarden dikasih nyawa kek lo!" ucap Arin yang berniat bercanda.
Ervan menatap Arin sinis. sedangkan Arshel menahan tawanya.
"Oh iya lupa gue! Lo kan seleranya sama kulkas bernyawa ya?" Pancing Ervan."Nah tuh lo tau." Jawab Arin spontan membuat Arin tersadar lalu membungkam mulutnya menggunakan tangannya sendiri.
Membuat Ervan dan Arshel tertawa terbahak bahak.Sedangkan Dirga hanya tersenyum kecil.
"Jadi selera lo kek gue iya?" Goda Dirga, yang mncairkan suasana.
Arin gugup " Nah tuh lo sadar." Jawab Arin.
"Nah lo! si Ibu udah maen Kode-kodean aja ya??" Goda Arshel.
"Maka nya si Bapak cepet peka dong, Si ibu jangan digantungin terus." Tambah Ervan mendapat tatapan tajam milik Arin.
"Sabodo!" Ucap Arin kesal. Membuat ketiganya tertawa, Termasuk Dirga.
Hingga banyak siswi yang meleleh dengan pemandangan Dirga tertawa.
"Anjerr!! Dirga ketawa gaes!!"
"Duh!! Langka ini!"
"Kamera kamera!!"
"Meleleh Aku bang."Banyak juga yang memvideo Dirga yang sedang tertawa.
Dirga yang menyadari itu langsung Diam dan merubah mimik wajahnya menjadi Datar.
Lo berhasil Rin. Batin Dirga sambil menatap Arin yang masih terkekeh.
TBC👉👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang ARINDA
Romance"Sebagai pihak yang mencintai, Gue cuma bisa bersabar dan berharap, Karena sejauh apapun lo berlari dan menjauh Kalo emang kita ditakdirkan berjodoh. Lo Bisa Apa?" -Arinda aderala "Jauhin gue!" -Dirga Alvan "Kenapa ? Karena lo gak bisa bales perasa...