3 (Revisi)

1.9K 136 2
                                    

Tas berisi pakaian itu gue gendong di pundak. Tangan kiri gue genggem tangan Indira. Di kost gue ini Indira bakal dapet hidup baru di luar panti. Dan gue juga pasti ada temennya di kost.

Krieetttt....

"Ayo masuk, ini kost gue. Sepi emang, makanya gue minta lo temenin gue,"

"Aku juga bisa rasain hawa sepi itu,"

Yang gak bisa lihat aja bilang disini sepi. Lah apa kabar sama gue yang bisa lihat ini. Horor kampret!

Gue seneng denger jawaban Indira. Dia mau tinggal sama gue. Yey! Tapi, dia kasih gue syarat buat sering ajak dia ke panti. Dan gue setuju buat itu. Hehehe.

"Mau keliling dulu? Pelan-pelan disini berantakan banget. Ntar lo jatuh, gue yang diamuk Bu Ida,"

"Tenang. Aku bisa kok," jawaban Indira yakin.

Karena di sini gue malah ngamatin Indira mending gue tata barangnya deh. Kasihan juga kalo dia celaka karena barang gue yang berserakan. Semoga dia betah disini.

"Udah makan belum?" tanya gue.

"Udah tadi sebelum kesini,"

"Yaudah,"

Viny. Viny. Lo kok jadi fake sih lama kelamaan. Sok cuek padahal peduli. Haduh.

***

"Vin... Viny... "

"Hmm??"

Mata gue berat banget. Mulut gue pun males jawabnya. Capek banget gue.

"Ada yang ketuk-ketuk pintu. Manggil kamu terus. Aku gak tau kuncinya dimana,"

"Biarin aja," jawab gue asal. Ya tapi mang gapapa sih di biarin. Bukan ibu kost mah gak penting.

"Kasihan Vin dah dari tadi,"

"Ih, mager ah. Ini dah jam berapa sih?" gue masih aja merem.

"Gak tau,"

"Lihatin jamnya dong ah,"

"Kan aku gak bisa lihat Vin?"

"Astaga dragon!" gue auto melek. "Gue lupa. Maaf," jadi minta maaf deh ke Indira. Aduh, kok bego banget yak.

"Gapapa, bukain gih,"

"Malesssss,"

Gue emang sih denger gedoran itu dari tadi. Tapi, gue males. Les. Les. Les. Les. Les. Les. Les. Lanjut tidur lagi.

"Viny bukain itu. Malah tidur lagi,"

***

Gue udah bosen tidur. Jadi, gue bangun. Badan gue. Argh!

Kreteg!

Awh!

"Tidor aja teros! Kagak usah bukain gue!"

"Bangsat! Kaget gue anjing! Sejak kapan lo di sini njir?!" sumpah gue kaget Bonbon ada disini. Sama Tria.

"Heh, gue nunggu di depan siang bolong kagak lo bukain. Malah asik tidor. Sempak onta lu!" timpal Tria.

UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang