5 (Revisi)

1.6K 107 5
                                    

"In... Hauss..."

Denger suara samar-samar itu gue kebangun. Indira mau minum. Gue langsung buka mata gue lebar dan layani dia. Gue bersyukur dia sadar.

"Ini diminum. Pelan-pelan,"

Dia langsung minum air putih yang gue kasih. Segelas habis. Gue rasa dia haus banget.

"Vin ini dimana? Kok dingin?"

"Ini rumah sakit In. Kamu di sini dulu sementara waktu," jawab gue.

"Sekolah kamu gimana?"

"Aku gak sekolah lagi. Aku capek. Aku males. Jadi, ntar aku kerja lanjut hoby sama kerjaanku,"

"Kenapa gak sekolah?"

"Aku bosen, In. Udah kamu istirahat aja. Jangan pikirin aku,"

Gue minta dia baring lagi. Pelan-pelan
gue usap dan sisir rambutnya pake jemari gue. Dia pejamin matanya dan berusaha dapat posisi yang enak. Gue terpaksa bohong deh. Penting dia gak kepikiran dulu

"Tidur gih. Udah malem. Good night, In,"

"Night Vin,"

***

Tiga bulan yang lalu Indira balik. Gue sekarang balik jadi fotografer lagi. Gue udah post ulang di instagram hasil jepretan gue. Dan pelanggan gue dulu balik ke gue semua. Ya, gue bersyukur lah ya. Sekolah gak jadi penentuan gue sukses atau gak. Dan satu hal lagi. Gracia bukan siapa-siapa gue lagi. Bukan partner sex gue juga. Jijik sama cewe itu.

Sebagai tambahan, gue juga kerja di toko mebel deket kost. Gue jadi pengrajin sih. Gini-gini gue pinter buat ukiran. Dan gue juga buat karya baru hasil iseng sih. Kejual 247 juta coy! Jadi gak heran gue kadang di ajak diskusi sama bos soal model baru. Dan endingnya gaji gue bisa 2-3 kali lipat.

Hari ini gue ambil cuti dua hari. Nemenin Indira di kost. Walau Mama masih kirim duit, gue masih kerja keras terus dan berusaha ngirit. Gue pingin cepet-cepet ajak Indira buat oprasi mata. Gue juga pingin berbagi indahnya dunia sama dia.

Soal Mama, dia gak tau gue di sini dah di DO. Dia juga gak tau gue tinggal sama Indira. Gue gak terlalu banyak cerita ma dia. Kalo Mama gak suka pasti jadi kepikiran. Lebih baik gue biarin aja Mama bahagia sama Om Barra aja daripada gue ganggu.

"Vin, kamu mau mie? Aku mau buat mie,"

"Mau. Dua bungkus ah. Hehe. Pake telur,"

"Dih! Request. Ogah!"

Gue seneng banget usilin Indira. Kalo ngambek dia suka cemberut, pipinya bisa di gembungin kayak ikan fugu. Gue gemes ma dia.

"In, lo gak pingin ke panti?"

"Pingin sih, tapi kamu kerja terus,"

Bener juga sih wkwk.

"Besok kesana mau?" tanya gue lagi.

"Mau lah,"

Jawabannya itu loh, ngegas tapi gemes. Pingin cium deh. Peluk aja deh!

UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang