"Okey, jadi disini kita disuruh rapat buat nentuin tanggal" kata Cesario.
"Tanggal apa? Kawin?" celetuk Erithia selaku sekretaris Osis.
"Bukan lah, bodoh!" balas Cesario.
"Ih kasar ketosnya" sanggah Adhian, si wakil ketua Osis.
"Tanggal buat pensi, Panjul!"
"Lah kita kan baru masuk taun ajaran baru njir. Udah pensi ae." papar Theresa-si sekretaris kedua.
"Dahlah biarin suka-suka dia"
Kali ini yang kumpul hanya yang inti-inti saja. Kalau seksi-seksi mungkin tidak akan di ikut sertakan untuk rapat, tetapi tetap kebagian tugas. Maybe.
Tasya mengambil remot AC lalu menyalakannya. Merasa gerah akan suasana di siang bolong ini.
"Jadi enaknya tanggal berapa?" tanya Cesario.
"Bulan depan aja elah. Tanggalnya sih gatau"
"Cuman nentuin tanggal doang?" tanya Max yang kemudian bersuara.
"Kagak lah. Nentuin susunan acara, bikin proposal buat nanti di kasih ke kepsek, siapa yang ngumumin nanti di aula, ngedata perwakilan tiap-tiap kelas, keliling-liling sih pastinya." sariawan gue dengernya.
"Itu semua harus selesai hari ini?" tanya Tasya.
"Harusnya sih iya kata Pa Soso. Tapi kalo belum selesai, bisa dilanjut besok, tapi di usahainnya sih hari ini"
Mereka mulai berdiskusi serta menentukan tugas-tugas secara rata. Tasya menggaruk hidungnya, menguap, memejamkan mata dan memanggut-manggut. Semua itu tak luput dari pandangan Max yang ada di sebelahnya.
Max menyenggol pelan lengan Tasya. Gadis itu menoleh. "Jangan tidur, yang semangat dong" bisik Max.
"Gue ngantuk" bisik Tasya.
"Nanti juga ada jam nya tidur, Sya" bisik Max.
Erithia selaku sekretaris satu sedang sibuk mencatat apa yang penting dalam diskusi kali ini di dalam buku tulisnya.
"Nah, jadi yang nyusun proposal Adhian, susunan acara Erithia sama Theresa, yang nagih uang iuran Max sama Tasya" kata Cesario.
"Terus lo ngapain?" tanya Tasya.
"Ngumumin di depan aula lah"
"Dih najis mau enaknya doang." celetuk Tasya.
"Yang ngedata perwakilan tiap-tiap kelas siapa?" tanya Erithia.
"Cesario lah. Dia kan baru kebagian tugas ngumumin doang di aula" jawab Adhian.
"Bentar-bentar. Dana yang dibutuhin kira-kira berapa dulu?" tanya Tasya.
"Gue ga tau pastinya. Yang penting cukup buat, dekorasi, beli properti, peralatan, snack ringan buat di bagiin ke anak-anak" Tasya memanggut-manggut.
"Terus yang ngurus snack siapa?" tanya Erithia.
"Seksi-seksi" jawab Cesario.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anatasya
Teen Fiction'aku dan kamu hanya ditakdirkan untuk bertemu, bukan bersatu' dijaga, hilang dikejar, lari dipertahankan, pamit disempurnakan, rusak diharap-harap, ingkar begitulah takdir, sederhana sesuatu yang takdirnya bukan milik kita, dipaksakan sekuat apapun...