15|• Kembalinya Malvin

80 14 0
                                    

Ting!

Bunyi notifikasi dari sebuah aplikasi bernama whatsapp, membuat Tasya membatalkan matanya untuk terpejam. Ia mengambil ponsel miliknya yang terletak di atas nakas untuk melihat siapa yang malam-malam seperti ini mengirimi Tasya sebuah pesan online.

malvin archer
|tasya-yaa

Chat itu ternyata dari sang sahabat yang tadi sore mengajaknya jalan ke pasar malam, Malvin. Tasya dengan spontan membuka chat itu dan membalasnya.

WHATSAPP

malvin archer
online

|tasya-yaa

apa?|

|udah tidur

udah|

|oh, yaudah

apaansi Malvin?!|

|enggak

dih ngambek kaya cewek|

|om hendrawan marah ga?

enggak|

|syukurlah

oiya, besok jadi jemput gue kan?|

|ya jadilah

tumben lo ngajaknya gue|
si pudu kemana?|

|Galins mau di anterin Om Gaga

tumben|

|om Gaga sekalian berangkat kerja
|keluar kota katanya

oh|
awas ya lo kesiangan!|

|enggak, tenang aja deh lo

yaudah sana tidur|

|iya, lo juga tidur

iyalah lo kira gue mau begadang|
kea ga ada kerjaan|

|siapa tau lo mau ngerjain tts
|dari pak datar kemaren

ogah. susah. menjebak anjir. males gue|

|yaudah, good night

too|

Setelah chat singkat mereka berakhir, Tasya langsung menonaktifkan sambungan data dan juga menonaftifkan iphone nya, lalu meletakan nya kembali ke atas nakas.

Dan kemudian, Tasya berusaha larut dalam tidurnya dengan memejamkan matanya rileks dan mengharapkan sebuah mimpi indah agar tak terbangun di tengah malam akibat semua mimpi buruk.

🌙

Pagi-pagi sekali Tasya sudah menjalankan ritual mandinya. Terhitung empat puluh menit ia berada di kamar mandi. Ia keluar dengan handuk kimono putihnya.

Dengan waktu sepuluh menit, Tasya sudah siap dengan seragam khas sekolahnya. Ia memang lebih membutuhkan banyak waktu untuk mandi dibanding memakai pakaian.

AnatasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang