Opatbelas

1.1K 227 37
                                    

Author POV

"Hayoung, gua berangkat ya ...."

Ucap Noa sambil bergegas jalan menuju pintu. Dia mau berangkat kerja. Tapi langkahnya terhenti, karena Hayoung gak ngerespon dia sama sekali.

Hantu itu malah keliatan ngelamun sambil duduk dan memeluk kedua lututnya.

Setelah kejadian malam itu, Hayoung jadi sering mimpiin kejadian yang sama. Setiap tengah malah hantu itu selalu terbangun sambil teriak karena mimpi yang sama, tapi sampai saat ini pun Hayoung masih belum ingat apapun.

Dan Noa bener-bener khawatir liat keadaan Hayoung. Dia juga ngerasa gak berguna, karena bahkan gak bisa ngelakuin apapun untuk Hayoung.

Noa beralih ke arah Hayoung, menghampiri Hayoung yang masih ngelamun itu. Dia duduk di samping hantu itu.

"Loh, Noa, mau berangkat kerja ya?" tanya Hayoung baru tersadar dari lamunannya.

Noa cuma diam sambil natap wajah Hayoung seksama. Entah kenapa wajah hantu itu makin hari makin pucat. Pikiran Hayoung juga pasti kacau banget, sampai dia baru sadar Noa mau berangkat kerja.

Hayoung agak kaget pas liat tangan Noa bergerak menuju permukaan pipi kirinya.

Entah kenapa Noa tiba-tiba pengen nyentuh pipi Hayoung, yang udah jelas gak bakal bisa dia sentuh.

Hayoung tersenyum dengan mata berkaca-kaca. Dia tau, apa yang ada di pikiran Noa. "Aku cuma mahkluk tak kasat mata, No. Sampai kapanpun, kamu gak bakal bisa nyentuh aku."

Air mata Noa berjatuhan seketika.
Bikin hantu di sampingnya terkesiap dengan wajah penuh rasa bersalah.

"Noa ..." lirih Hayoung, dia tau Noa khawatir banget selama beberapa hari terakhir, laki-laki itu keliatan serba salah.

"Lo tau gak sih, Young? Gua selalu ngerasa gak berguna, gua bahkan gak bisa ngelakuin apapun buat lo. Gua bahkan gak bisa meluk lo dan nenangin lo," ucap Noa. Dia menunduk menyembunyikan air matanya.

Hayoung ikut meneteskan air mata. "Noa, kamu stay di sisi aku aja udah lebih dari cukup. Selama ini, kamu yang selalu nguatin aku buat laluin semua ini. Harusnya aku minta maaf, karena udah nyusahin kamu selama ini."

Noa geleng-geleng kepala. Laki-laki itu langsung natap Hayoung lagi. "Selama ini hidup gua rasanya hampa banget Young, sampai akhirnya lo hadir di hidup gua ... bikin hari-hari gua jadi jauh lebih berwarna, bikin gua ngerasain sesuatu yang gak pernah gua rasain sebelumnya, karena ada lo yang entah kenapa selalu bikin gua bahagia," ucap Noa bikin senyum manis terukir di wajah Hayoung,

"Tapi aku masih gak ngerti, buat apa Tuhan mempertemukan aku sama kamu, kalau pada akhirnya nanti kita bakal pergi ke tempat yang berbeda?" Senyum manis itu berganti jadi raut penuh kesedihan. Yang Hayoung maksud tempat yang berbeda adalah ... Noa bakal pulang ke Tokyo, sedangkan dirinya mungkin bakal pulang ke pangkuan Yang Maha Kuasa.

"Kenapa lo seyakin itu kita bakal pisah? Bisa jadi lo masih hidup, Young!" Noa gak pernah bosen nyuruh Hayoung optimis.

"Iya juga sih. Oh iya, Noa, aku pernah mikir kalau seandainya aku masih hidup, terus kita ketemu lagi suatu saat nanti, tapi aku gak inget kamu, gimana?" tanya Hayoung, memikirkan kemungkinan lain, selain pergi ke tempat yang berbeda.

"Gua bakal kejar lo dan berusaha bikin lo inget gua lagi!"

"Serius?"

Noa ngangguk-ngangguk penuh kesungguhan.

"Janji ya! Kalau misal, nanti kita ketemu lagi dan aku gak inget kamu ... kamu gak boleh pura-pura gak kenal aku! Kamu harus bikin aku inget lagi sama kamu!"

Who Are You? || Noa Kazama✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang