Lima

1.5K 302 40
                                    

Author POV

Noa berpikir sejenak sambil natap layar ponselnya yang bergetar sejak beberapa detik lalu. Dia agak kaget karena dapet telfon dari seseorang, yang udah lumayan lama gak Noa hubungin.

"Halo ..." Akhirnya Noa mutusin buat ngangkat telfonnya.

"Noa?"

"Tumben Papa nelfon Noa. Ada apa?" tanya Noa curiga, karena selama ini papanya jarang banget nelfon.

"Sombong amat mentang-mentang udah bisa cari uang sendiri. Sekarang gak butuh Papa lagi ya?"

"Papa apaan sih!"

Noa masih aja bersikap dingin ke papanya. Mereka emang agak gak akur. Karena papanya yang terlalu seneng ngatur-ngatur Noa.

Itulah yang menyebabkan Noa milih untuk hidup sendiri di Seoul.

"Mama sakit ...."

Nafas Noa tertahan sesaat begitu denger ucapan papanya barusan. "Hah? Serius? Sakit apa? Udah dibawa ke RS belum?"

"Udah, kata dokter sih gejala tifus. Mending kamu pulang deh cepet. Kasian Mama. Dia kangen banget sama kamu."

"Noa gak mau pulang, sebelum Papa batalin perjodohan Noa sama si Asuka Asuka itu ..."

"Noa, kan Papa udah sering bilang, Asuka itu anak sahabat Papa. Papa sama orang tua dia udah sepakat dari dulu, mau jodohin kamu sama Asuka."

"Tapi Noa gak mau!"

"Kan gak enak kalau Papa batalin perjodohan kalian gitu aja. Lagian kamu belum juga nemuin Asuka udah bilang gak mau gak mau aja. Coba temuin dulu, kali aja cocok."

"Ya ampun, Pa, ini jaman apaan emang? Masih aja main jodoh-jodohan."

"Kamu ribet banget sih pake segala nolak perjodohan ini, kaya yang udah punya pacar aja!"

"Emang punya!" sahut Noa dengan PDnya, padahal dia gak punya pacar, bahkan gak pernah punya pacar.

"Ya udah, kalau gitu sini bawa pacar kamu ke Tokyo, kenalin ke Papa sama Mama!"

"Heuh!" Noa jadi gemes sendiri sama papanya. Akhir dari percakapannya sama papanya selalu berakhir kaya gini.

"Halo? Noa ... No-"

Bip

Noa malah matiin telfonnya gitu aja.

"RIBET!!" rutuk Noa sambil ngelempar hpnya ke sofa.

Hayoung yang sejak tadi merhatiin Noa dari dapur memberanikan diri buat mendekat. "Kenapa sih ... No?" tanyanya takut-takut.

"Gak kenapa-kenapa!" sahut Noa ketus.

"Gak kenapa-kenapa tapi marah-marah gitu," sindir Hayoung sedikit bergumam.

"Bukan urusan lo!" Noa malah ngebentak Hayoung.

"Ya udah, lagian aku juga gak mau tau."

Hayoung mendudukkan diri di sofa, Noa nyusul duduk di sampingnya setelah ngambil segelas air putih ke dapur.
Dia neguk segelas air putih sambil berusaha menetralisir kekesalannya.

"Noa, semalem aku mimpi buruk," ucap Hayoung, ngasih kode bahwa dia pengen curhat.

Tapi Noa malah diem, gak ngerespon ucapannya sama sekali.

"Terus perasaan aku jadi gelisah gak jelas dari semalem," ucap Hayoung lagi, tapi lagi-lagi Noa gak ngerespon.

"Temenin aku jalan-jalan keluar yuk No, aku butuh udara segar, kali aja jadi tenangan dikit."

Who Are You? || Noa Kazama✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang