-Last Chapter-

1.5K 226 20
                                    

Author POV

-Beberapa tahun kemudian-

Taptaptap!

Gadis kecil berseragam sekolah dasar itu masuk ke dalam rumah sambil menghentakkan kedua kakinya bergantian dengan cukup keras.

Pipi chubbynya keliatan lucu karena gadis itu cemberut, raut wajahnya menggambarkan bahwa dia sedang jengkel.

"Loh, Princess Rei masuk rumah kok gak salam dulu?" tanya Noa yang lagi makan bareng Hayoung.

Tapi gadis kecil yang di panggil Rei itu sama sekali gak menghiraukan ucapan Noa. Dia malah menghentikan langkahnya di depan seorang anak lelaki yang tengah duduk di sofa sambil membaca buku.

"Rei, kenapa Sayang?" tanya Hayoung ngerasa ada yang gak beres. Karena putri bungsunya itu keliatan jengkel.

Rei membuka resleting tasnya, dan ...

Brukkkkkk!!

Dia mengeluarkan isi tasnya ke lantai yang kebanyakan berupa kotak kado berukuran kecil, beberapa amplop warna warni, coklat, permen, dan masih banyak lagi.

"Aku gak suka ya kalau dititipin barang-barang kaya gini terus!" rutuknya, "... Makanya kalau anak-anak perempuan di sekolah ngasih kado tuh diterima, biar mereka gak nyuruh aku ngasihin ini semua ke Abang! Emangnya aku agen penitipan kado apa!" dumel Rei jengkel setengah mati.

Dia menatap Ren yang tak lain adalah abangnya, dengan tatapan kesal. Namun abangnya itu hanya meliriknya sebentar dan kembali fokus pada buku yang di pegangnya.

"Aku gak mau nerima kado dari anak-anak perempuan di sekolah," sahut Ren dengan santainya.

"Ya terus kenapa jadi aku yang harus kerepotan setiap hari bawa kado-kado sebanyak ini dari penggemar-penggemar Abang itu?!" protes Rei lagi.

"Ya kamu kenapa jadi nyalahin aku? Kamu kira ini kemauan aku buat jadi orang yang di sukain banyak perempuan? Kamu kira aku yang mau punya wajah setampan ini? Salahin Papa dong! Kenapa harus punya wajah tampan, anaknya kan jadi ketularan tampan juga. Jadi repot kan disukain banyak perempuan," cerocos Ren panjang lebar,

Noa dan Hayoung langsung tersedak mendengar perkataan anak sulung mereka itu.

"Astaga, gimana bisa aku punya kakak laki-laki yang menjengkelkan kaya gini. Siapa bilang kamu tampan? Bahkan aku heran kenapa anak-anak perempuan di sekolah banyak yang suka sama laki-laki dingin kaya kamu. Dasar manusia es!" cibir Rei, tak lama gadis itu pergi ke kamarnya.

"Dih, dasar gadis kasar!" dumel Ren.

Noa dan Hayoung yang masih duduk di kursi meja makan hanya bisa tertawa melihat tingkah kedua anaknya itu.

Ren kazama, si anak laki-laki berumur 10 tahun yang saat ini duduk di kelas 5 sd. Dan Rei kazama, si anak perempuan berumur 8 tahun yang duduk di kelas 3 sd.

"'... Ren, kamu tampan ...'

"Gak perlu dikasih tau juga aku udah tau ..." gumam Ren yang lagi membaca surat-surat dari penggemarnya satu per satu.

"PD bener, kaya mamanya," ucap Noa sambil geleng-geleng kepala, mengingat betapa PD nya Hayoung waktu masih jadi arwah, dulu, dengan sering bilang bahwa dirinya cantik.

Tangan Hayoung langsung bergerak memukul punggung Noa pelan.

"Anak SD jaman sekarang kok udah pada berani ngirim surat cinta gini sih?" Hayoung keheranan sendiri.

Who Are You? || Noa Kazama✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang