Salapan

1.2K 254 43
                                    

Author POV

Hiks ... Hiks ... Hiks ...

Isak tangis Hayoung memecah keheningan di apartemen Noa. Dia nangis tersedu-sedu di samping laki-laki yang masih tergeletak tak sadarkan diri di sampingnya itu.

"Noa ... ayo bangun! Aku minta maaf. Aku janji gak bakal bikin kamu marah lagi."

Udah hampir satu jam Hayoung nangis di samping Noa. Dia ngerasa bersalah karena udah bikin Noa marah, ngerasa bersalah juga karena gak bisa bopong Noa ke tempat tidur. Karena dia bahkan gak bisa nyenth Noa.

"Noa ... bangun!" ucapnya sekali lagi, masih sambil terisak-isak.

"Aduh ..." gumam Noa tiba-tiba, kesadarannya mulai terkumpul.

"NOA! Kamu udah sadar?" Hayoung bernafas lega, diseka pipinya sendiri yang basah karena air mata. Kedua tangannya bergerak ke arah Noa, seakan pengen bantu Noa untuk duduk, tapi gak bisa.

Noa keliatan sedikit linglung, dia masih megangin kepalanya sejak tadi. "Gua di mana?"

"Di apartemen. Tadi kamu tiba-tiba pingsan," ucap Hayoung penuh kekhawatiran.

Perlahan Noa bangun, dia berusaha keras buat duduk. Badannya berasa lemes banget.

"Lo nangis?" tanya Noa kaget pas liat mata Hayoung sembab banget. Pipi hantu itu juga masih basah karena air mata.

"Maaf ... aku janji gak bakal bikin kamu marah lagi." Hayoung malah lanjut nangis,

Noa ngeliatin hantu itu seksama. Hayoung nangis lagi sambil nunduk.

"Ya udah, janji sama gua! Jangan terlalu deket sama Raesung! " kata Noa tiba-tiba.

"Iya, janji. Aku juga gak mungkin deketin calon suami orang." Hayoung masih nangis sambil nunduk.

"Bukan cuma karena itu," kata Noa lagi.

Hayoung langsung natap dia, "Maksudnya?" tanya Hayoung gak ngerti.

"Gua rasa, gua cemburu liat lo terlalu deket sama Raesung ...."

Hayoung loading sejenak, "Hah?"

"Lo gak tuli kan?" Noa sedikit mendekatkan wajahnya ke wajah hantu yang keliatan masih mikir keras itu.

Noa udah pindah duduk di tempat tidurnya. Dia baru aja beres makan bubur. Hayoung duduk di tepi tempat tidur, depan Noa.

"Lo suka sama Raesung? Gak apa-apa, jujur aja." Lagi-lagi Noa bahas soal Raesung.

Hayoung geleng-geleng kepala. "Aku gak ngerti," ucapnya, keliatan tiba-tiba gelisah. "Aku mendadak ngerasa nyaman dan sayang sama Raesung. Tapi aku yakin, aku gak naksir dia. Masuk akal gak sih? Aku gak ngerti ini perasaan macam apa."

Padahal selama ini dia bareng gua terus, tapi kok sayangnya sama Raesung.

Gerutu Noa dalam hati.

"Noa, mungkin gak kalau sebenernya aku ini punya hubungan sama Raesung? Mungkin gak kalau ternyata aku ini sodara dia? Sepupu? Temen? Sahabat? Atau bahkan adiknya?" tanya Hayoung penasaran, berharap ada alasan dari perasaan gak jelas yang dirasakannya.

"Ya kalau emang kalian punya hubungan, Raesung pasti langsung ngenalin lo dari awal lah. Dan satu hal yang harus lo tau, Raesung anak tunggal. Dia gak punya adik."

Hayoung menarik nafas kecewa.

"Mungkin lo cuma ngerasa nyaman sama Raesung, karena dia orangnya baik dan asik diajak ngobrol," ucap Noa.

Who Are You? || Noa Kazama✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang