Genepbelas

1.1K 226 16
                                    

Author POV

Raesung dan Junkyu gak bisa nahan air mata mereka begitu sampai di bandara.

Ya, Noa udah memutuskan bakal pulang ke Tokyo hari ini. Dia memutuskan gak bakal tinggal di seoul lagi.

Tapi walaupun begitu, dia gak mau ngejual apartemennya. Karena tempat itu adalah satu-satunya tempat yang jadi saksi bisu kebersamaan singkatnya dengan Hayoung.

"Woy, udah elah gak usah nangis! Mau ngakak gua liat lo berdua jadi melow gini." Noa malah tergelak liat kedua kawan karibnya nangis berurai air mata. Padahal dia sendiri juga udah berkaca-kaca.

"Lo beneran pulang untuk selamanya ke Tokyo?" tanya Junkyu.

"Iya, tapi kan kalau ada waktu gua pasti bakal ngunjungin kalian ke Seoul," ucap Noa.

Raesung masih nangis sesegukan, "Awas lo ya kalau sombong sama kita!" ucapnya, sebelum balik nangis tersedu-sedu.

Jelas rasanya berat buat Raesung dan Junkyu untuk ngelepas Noa pulang ke negaranya. Mereka udah barengan sejak zaman kuliah, ditambah kerja di tempat yang sama. Rasanya mereka lebih dari sekedar sahabat, tapi saudara.

"Ya enggalah. Makasih banyak ya Rae, Kyu, buat selama ini. Makasih udah jadi sahabat terbaik buat gua, makasih udah jadi keluarga kedua gua selama beberapa tahun terakhir ini." Noa menyeka air matanya yang udah gak bisa ketahan lagi.

Raesung langsung meluk Noa, diikuti Junkyu. Mereka bertiga pelukan sambil nangis sesegukan.

"Udah gak usah nangis terus! Kaya mau pisah selamanya aja. Kita pasti bakal ketemu lagi. Gua janji bakal main ke seoul sesering mungkin. Kalian juga harus sering ngunjungin gua ke Tokyo!" kata Noa sambil nepuk punggung Raesung dan Junkyu.

Raesung ngangguk sambil nyeka pipinya, "Iya, nanti kita kunjungin lo ke sana."

"Jangan lupa perbaikin hubungan lo sama orang tua lo." Junkyu mengingatkan, berharap hubungan Noa dengan orang tuanya yang selalu buruk selama bertahun-tahun terakhir akan membaik.

Noa ngangguk-ngangguk.

"Ya udah, gua pergi ya. Nanti kalau udah sampe sana gua kabarin."

Perlahan Noa pergi ninggalin Raesung dan Junkyu yang masih nangis sambil melambaikan tangan ke arahnya. Tangis mereka makin menjadi, begitu ngebayangin bakal gimana jadinya hari-hari mereka setelah Noa pergi?

***

Tokyo.

"NOAAA!!!!!"

Nyonya Jennie Kim berlari dan langsung memeluk anak sematawayangnya yang akhirnya pulang juga, setelah bertahun-tahun bersikeras untuk menetap di Seoul.

Noa membalas pelukan mamanya dengan gak kalah erat. Dia gak bisa bohong, dia kangen banget sama mamanya.

"Mama kenapa repot-repot jemput Noa ke bandara?"

"Anak sematawayang Mama yang paling ganteng akhirnya pulang ke Tokyo setelah bertahun-tahun tinggal di Seoul. Mama gak tahan kalau nunggu kamu di rumah, jadi Nama langsung jemput kamu ke sini." Mamanya itu merapikan helaian rambut Noa yang sedikit berantakan,

Senyum manis terlukis di wajah Noa, "Mama ke sini sendirian?"

Mamanya menggeleng, sebelum nunjuk seseorang yang berdiri gak jauh darinya dan Noa.

"Papa?" panggil Noa kaget. Sedikit gak nyangka liat papanya ikut jemput dia ke bandara.

Tuan Jaewon Kazama yang tampan setampan anak sematawayangnya itu berjalan perlahan ke arah Noa.

"Mentang-mentang udah bisa cari uang sendiri, jadi gak butuh Papa lagi ya ...."

Noa terlihat menahan senyum, "Ya gak gitu juga, Pa."

"Buktinya kamu udah gak pernah nelfon Papa." Papa Jaewon berlagak ngambek.

"Abis Noa kesel, Papa ngatur-ngatur Noa terus." Noa menundukkan wajahnya, orang tuanya diam seketika. Ada rasa bersalah tersirat dari tatapan dan raut wajah mereka.

"Udah ah, ayo pulang! Ngobrolnya di rumah aja ..." jata Mama Jennie sambil menggandeng tangan kanan Noa.

Begitu sampai di rumah, Noa langsung duduk sambil meluk Mama Jennie yang ada disampingnya. Dia melepas rindu, karena waktu mamanya berkunjung ke Seoul, dia gak sempat meluk mamanya itu.

"Kamu kok kurusan sih, Sayang? Pucet juga muka kamu." Mama Jennie khawatir liat kondisi anak semata wayangnya itu.

Tapi Noa gak ngerespon, dan tiba-tiba terdengar isak tangisnya.

Mama Jennie menangkup pipi Noa, "Kok nangis?"

"Noa, kenapa?" Papa Jaewon bertanya selembut mungkin.

"Maafin Noa ya, Ma, Pa. Maaf karena selalu membangkang." Noa ngerasa bersalah banget sama orang tuanya.

"Mama juga minta maaf ya, Sayang, kalau selama ini udah bikin kamu gak bahagia." Mama Jennie meluk Noa erat.

Sementara Papa Jaewon menepuk-nepuk bahu Noa perlahan, "Papa juga minta maaf."

Mereka jadi ikutan nangis, karena liat Noa nangis.

"Selama seminggu ke depan, kamu istirahat dulu aja. Abis itu baru ikut Papa ke perusahaan, belajar dikit-dikit buat gantiin posisi Papa di sana."

Noa ngangguk mengiyakan permintaan papanya. Kali ini, dia udah mutusin bakal ngelakuin apapun yang orang tuanya minta.

Dia berniat menyibukkan diri dengan belajar menggantikan semua tugas papanya yang merupakan ceo dari amusse entertainment.

Mungkin hanya dengan menyibukkan diri, dia bisa mengalihkan rasa sedihnya karena kepergian Hayoung.

















Haaaaaaai🖐
Sad ending apa happy ending nih?😂
Voment juseyo😉

Who Are You? || Noa Kazama✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang