Salapanbelas

1.1K 211 19
                                    

Author POV

"Mulai sekarang nama kamu bukan Choi Hayoung lagi. Mulai sekarang kamu adalah anak Mama dan Papa, Nakamoto Asuka ..."

"Asuka?"

"Iya, Asuka sayang ... mulai besok, kita bakal tinggal di Tokyo ..."

-Tokyo, 2019.-

"Gak mau, Ma! Pokoknya Asuka gak mau dijodohin. Apalagi sama cowo yang gak Asuka kenal."

"Gak ada salahnya kamu temuin Noa dulu, Sayang. Dia anaknya baik kok, lagian orang tua dia adalah sahabat Mama sama Papa."

Asuka udah gak tau harus bilang apa lagi supaya orang tuanya mengurungkan niat buat jodohin Asuka dengan anak sahabat mereka yang bernama Noa Kazama.

"Pokoknya gak ada penolakan lagi. Papa bakal atur tanggal pertemuan sama keluarganya Noa."

"Papaaa ..." rengek Asuka malas, baru juga beberapa hari yang lalu dia wisuda dan sudah resmi jadi sarjana, sekarang orang tuanya udah ngebet mau jodohin dia.

Malam harinya, Asuka diam-diam keluar dari rumahnya dan menemui Yoshi tepat di depan pagar rumahnya.

Yoshi adalah salah satu orang kepercayaan Papanya Asuka, yang diperintahkan untuk menjadi tangan kanan Asuka sejak lama.

Belum lama ini, Asuka meminta Yoshi untuk pergi ke seoul dan mencari tau soal sesuatu.

"Saya sudah menemukan alamat dari orang yang Nona cari. Seseorang dari panti asuhan yang Nona sebutkan waktu itu, memberi saya alamat dan foto ini ...."

Mata Asuka mulai berkaca-kaca kala Yoshi menyerahkan secarik kertas dan selembar foto.

Asuka mengusap permukaan foto dengan ibu jari tangannya. Menatap seorang laki-laki yang ada di foto itu dengan tatapan sendu.

"Bang Rae ..." lirih Asuka, tangisnya pun pecah.

Dan akhirnya, Asuka memutuskan untuk pergi ke Seoul sendirian tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya.

-Seoul-

Asuka berlari tergesa-gesa di tengah gelapnya malam. Deru nafasnya terdengar gelisah, sesekali matanya menatap tulisan yang ada di secarik kertas yang dia pegang. Kertas yang diserahkan Yoshi kemarin malam.

'Choi Raesung. Apartemen Gongnam nomor 42, Hapjeong-dong, Mapo-gu, Seoul.'

Walau terlihat agak kebingungan, Asuka tetap melanjutkan langkahnya tanpa ragu. Dan anehnya semakin cepat langkahnya, semakin gelisah pula perasaannya.

Dia gak peduli dengan malam yang semakin larut atau suasana jalanan seoul yang sangat sepi, dia hanya terus menerus berlari sekuat tenaga.

Ayo ... cepet ...

Gumam Asuka dalam hati, masih sambil berlari sekuat tenaga.

Sampai di persimpangan jalan ...

Tiiin!

"AAAAAAA!!!!"

BRAKK!!

Asuka terpental lumayan jauh karena tertabrak mobil, tubuhnya terbentur aspal sangat keras sampai darah bercucuran dari kepalanya.

Who Are You? || Noa Kazama✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang