Author POV
"Dia nyebut-nyebut nama lo sebelum ngilang gitu aja."
Noa langsung cerita detik-detik sebelum Hayoung menghilang begitu Raesung dan Junkyu sampai di apartemennya.
Keduanya jelas kaget denger cerita Noa, terutama Raesung. Kenapa Hayoung nyebut-nyebut namanya sebelum menghilang? Raesung jadi bertanya-tanya penuh rasa penasaran.
"Nyebut nama gua? Kenapa?" tanya Raesung keheranan.
"Gua gak tau. Dia keliatan kaya terpukul banget dan dia nyebut-nyebut nama lo," ujar Noa mengingat kejadian sebelum Hayoung menghilang tadi.
"Coba lo inget-inget, Rae! Lo beneran gak kenal Hayoung sebelumnya? Kali aja lo pernah kenal dia pas dia masih hidup," kata Junkyu yang dapat anggukan dari Noa.
Raesung menggeleng yakin. "Engga. Gua yakin, gua gak kenal Hayoung. Pertama kali gua ketemu dia tuh ya pas di sini."
Noa menghela nafas frustasi.
Dia meremas rambutnya sendiri.
Memikirkan bagaimana caranya untuk menemukan Hayoung."Sekarang gua harus gimana? Gua harus nyari Hayoung ke mana?" lirih Noa, isak tangisnya terdengar lagi.
"Jangan terlalu berharap bakal ketemu dia lagi, No. Mungkin aja dia beneran udah meninggal dan udah pergi ke alamnya," ucap Junkyu tak berniat membuat Noa merasa hancur, hanya mengingatkan pada kemungkinan besar yang telah terpikirkan sejak awal Hayoung datang ke hidup Noa.
Tapi Noa bener-bener gak mau nyerah. Dia mau cari Hayoung sampai ketemu!
Laki-laki itu beranjak, berlari masuk ke dalam kamarnya, beberapa saat kemudian keluar sambil memakai jaket biru miliknya.
"Lah, mau ke mana?" tanya Junkyu.
"Nyari Hayoung." Noa jalan cepet-cepet ke arah pintu.
"Mau cari ke mana?" tanya Raesung. Berpikir pastinya susah untuk cari Hayoung di kota seluas Seoul.
"Ke mana pun bakal gua cari! Sampai ketemu!" ucap Noa penuh tekad, sebelum keluar dan pergi entah ke mana.
"HAYOUNG ...."
"LO DIMANA?"
Seru Noa. Dia menyusuri jalanan dan juga taman. Berharap liat penampakan Hayoung di suatu tempat.
Tapi hasilnya nihil.
Kemudian Noa berhenti di jembatan. Menatap pemandangan kota Seoul dari jembatan sambil menyadari bahwa Seoul memang seluas ini, jelas gak akan mudah bagi dia untuk nemuin Hayoung.
Apalagi kemungkinan besar hantu itu memang udah meninggal.
"Young ... lo di mana? Gua harus cari lo ke mana?" lirih Noa sambil nangis frustasi.
***
Hari demi hari berlalu.
Udah 15 hari semenjak Hayoung menghilang tanpa jejak. Gak ada satu hari pun yang Noa lewatkan tanpa mencari Hayoung.
Bahkan setiap rumah sakit yang ada di Seoul udah dia datangin. Noa mikir kali aja Hayoung terbaring di rumah sakit. Tapi hasilnya nihil, dia gak nemuin jejak Hayoung sama sekali.
"Noa, udah dong jangan murung terus. Muka kamu udah pucet gitu. Hayoung pasti sedih kalau liat kondisi kamu kaya gini ...."
Bu Dara menatap iba pada Noa. Laki-laki itu duduk di samping meja tempat jualan Bu Dara, memandangi area di hadapannya yang merupakan tempat Hayoung biasa berjongkok tiap kali curhat ke Bu Dara, dulu.
"Ibu ... kenapa ya, Tuhan ngedatangin Hayoung di hidup Noa, bikin kita berdua ngelaluin banyak hal bareng, tapi akhirnya kita berdua malah dipisahin?" tanya Noa.
Dari nada bicaranya, Bu Dara bisa mengerti betapa merasa hancurnya Noa. Bu Dara sampai ingin menangis, karena baru pertama kali liat keadaan Noa kaya gini, selama bertahun-tahun dirinya kenal Noa.
"Pasti Tuhan punya alasan di balik segala sesuatu yang terjadi di hidup kita, Noa. Kamu harus tabah. Jadi sekarang rencana kamu apa? Kamu gak boleh terus-terusan terpuruk kaya gini, kamu harus bangkit." Bu Dara menepuk bahu Noa, memberi kekuatan agar laki-laki itu berusaha tabah.
"Menurut Ibu, Noa harus gimana?"
Noa malah balik nanya. Dia bener-bener gak tau harus gimana. Rencana masa depannya cuma berisi tentang dirinya dan Hayoung. Tapi sekarang Hayoung gak ada lagi di sisinya.
Bu Dara diam lumayan lama. Beliau mikir saran terbaik apa yang seharusnya beliau kasih buat Noa.
"Ibu rasa, ini saatnya bagi kamu untuk pulang ke Tokyo."
Noa menundukkan wajahnya dan mulai menangis tersedu-sedu.
Setelah mengadukan kesedihannya ke Bu Dara, Noa kembali ke apartemennya. Sesaat setelah dia menutup pintu, kenangan bersama Hayoung di apartemennya terbayang lagi.
Noa keinget banyak hal. Noa rindu banyak hal. Rindu denger suara Hayoung yang gregetan tiap bangunin Noa pagi-pagi supaya gak terlambat berangkat kerja. Rindu teriakan lucunya tiap kali gregetan liat scene di drama Goblin. Rindu denger dia protes sambil merengek karena hampir tiap hari Noa ngasih dia makan ramen.
"Hayoung, lo di mana? Gua kangen lo ..." Noa terduduk sambil menyandarkan punggungnya ke pintu, lagi-lagi dia nangis tersedu-sedu.
Sekarang Noa sadar, sebegitu berharganya Hayoung buat dirinya. Betapa besar peran Hayoung di hidup dia, sampai Noa ngerasa se-kehilangan ini karena Hayoung pergi.
Nyongaaaaan🖐
Hayoung kemana ya?😭
Dia udah meninggal apa belum sih?😭
/eh kok malah gw yang nanya/plakk
Sad ending apa happy ending ya kira-kira?:(
Voment juseyo😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You? || Noa Kazama✔
Fanfiction[Silverboys series Book 5] Makhluk tak kasat mata itu tiba-tiba datang ke apartemen Noa. Cast: -Noa Kazama -Hayoung (OC) -Choi Raesung -Kim Junkyu -Dll Millenniums12, 2019.