Sepekan sudah Yora masih setia menutup matanya seolah dunia mimpi lebih menyenangkan daripada dunia nyata nya.
Sepekan itu pula Mami & Papi Kang, Yeosang, Guanlin, bahkan Ayah & Bunda Lai bergantian menjaga gadis itu yang sedang berkelana dialam mimpinya.
Saat ini giliran Mami Kang dan Bunda Lai yang menjaga Yora karena Yeosang dan Guanlin bersekolah.
"Yora kapan bangun ya? Dia nggak pegel tidur terus" racau Mami
Bunda Lai mengelus pundak Mami Kang bermaksud menenangkan karena sedari kemarin Mami Kang selalu meracau yang tidak tidak.
"Bentar lagi mbak. Mbak sabar ya, mungkin Yora masih capek jadi dia masih bobo"
"Udah mau seminggu, aku takut nya dia denger kabar Yora dan bawa Yora pergi sama dia"
Bunda Lai tahu siapa yang dimaksud oleh Mami Kang. Orang itu dari dulu selalu berusaha membawa Yora pergi dari rumah.
Tapi sampai sekarang Bunda Lai tidak mengetahui tujuan orang itu membawa Yora.
"Kita berdoa aja semoga semuanya baik-baik aja ya mbak"
Mami Kang menghela nafasnya pelan. Bunda Lai mengajak Mami Kang untuk duduk dikursi R.Tunggu.
"Kita duduk dulu yuk mbak" Bunda Lai merangkul Mami Kang dan duduk dikursi yang ada disana.
Keheningan menyeruak hanya terdengar suara alat-alat rumah sakit yang ada disana.
Bunda Lai dan Mami Kang terjerumus kedalam pikiran masing-masing.
"Mbak, aku boleh nanya nggak?" tanya Bunda Lai tiba-tiba.
"Tanya apa?"
"Sebenernya tujuan dia ke Yora itu apa?" Bunda Lai bertanya dengan hati-hati karena takut menyinggung perasaan Mami Kang.
"Sebenernya....... "
Flashback On
"Pi, gimana kalau kita adopsi anak?"
"Maksud Mami?"
"Pi, aku minta maaf aku belum bisa hamil padahal usia pernikahan kita udah mau jalan 3 tahun"
"Nggak usah minta maaf Mi, mungkin Tuhan belum percaya sama kita buat punya anak dan juga kayanya Tuhan masih kasih kita kesempatan buat berdua dulu hehe"
"PAPII" Sejeong mencubit perut Daniel dan membuat Daniel meringis.
"Aduh sakit Mi udah udah aduh" Daniel menahan tangan Sejeong dan memeluknya.
"Ihh Papi sesek ini aduh"
"Ini hukuman buat kamu" Daniel mempererat pelukan nya dan mencium pucuk kepala Sejeong.
"Papi kamu mau kan adopsi anak?" tanya Sejeong sekali lagi.
"Aku ikut kamu aja Mi" Daniel mengusap lembut kepala Sejeong.
"Kamu mau?" Daniel mengangguk
"Beneran?"
"Iya Mami"
"Besok kita ke panti asuhan ya mumpung kamu libur" ucap Sejeong dengan semangat.
"Iya iya"
"Makasih sayang" Sejeong mencium singkat bibir Daniel.
Keesokan harinya Daniel dan Sejeong pergi ke salah satu panti asuhan. Selama diperjalanan, Sejeong tak henti-hentinya tersenyum dan berbicara kalau dia sudah merencanakan semuanya untuk dilakukan bersama anaknya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang || Kang Yeosang (END)
DiversosApa yang ada dipikiran kalian jika mendengar kata "Abang" ? -Orang yang lahir sebelum kita -Sosok ayah kedua -Suka seenak hati -Jahil -Menyebalkan -Dan penyayang Itu yang ada dipikiran ku ~Kang Yora