"Mamii, adek pengen pulang adek udah nggak betah disini mi" rengek gue ke Mami yang lagi nyuapin gue makan.
"Sabar dong sayang, nanti kalau kamu udah sembuh juga pasti bakal pulang kok" jawab Mami lembut
"Tapi kapan Mi?"
"Sabar ya, tunggu aja"
Gue poutin bibir gue.
"Udah ini abisin dulu buburnya ya"
"Nggak mau"
"Loh? Kenapa?"
"Pait"
"Mau pulang nggak?" gue ngangguk
"Abisin ya, biar cepet sembuh terus pulang deh"
"Itu bubur nya nggak bisa pake bumbu gitu Mi, hambar banget kek mukanya abang"
"Heh! Si mei-mei sama-samain muka abang sama bubur ya jelas beda lah" protes bang Yeosang yang lagi duduk disofa sambil mainin HP nya.
"Denger aja lagian" gerutu gue
"Aduh kalian kok malah berantem sih"
"Adek yang duluan"
"Dih"
"Apa?"
"Triplek"
"Heh songong"
"Emang bener"
"Ekhem" dehem seseorang yang bikin gue, bang Yeosang sama Mami liat kearah pintu.
"Papi?!"
"Ada apa nih? Kok ribut-ribut?" tanya Papi.
Mami senyum. Gue sama bang Yeosang diem.
"Kok pada diem? Lanjutin dong" kata Mami.
Gue liat bang Yeosang yang langsung pura-pura main HP lagi, anjir lah.
"Ada apa sih? Papi ketinggalan apaan?" tanya Papi ke Mami.
"Papi ketinggalan sesi kata-kataan"
"Kata-kataan? Maksudnya?"
"Itu tadi adek sama abang--"
"Mami udah ya makan nya adek kenyang" potong gue.
"Loh dek? Ini buburnya masih banyak" kata Papi.
"Nggak mau Pi, adek udah kenyang"
"Yaudah, minum obat ya"
"Nggak mau pait!" gue langsung tarik selimut sampe nutupin muka.
"Tuh liat kelakuan anak kamu, disuruh makan nggak mau, minum obat nggak mau tapi ngerengek terus minta pulang"
"Yaudah sini biar Papi aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang || Kang Yeosang (END)
De TodoApa yang ada dipikiran kalian jika mendengar kata "Abang" ? -Orang yang lahir sebelum kita -Sosok ayah kedua -Suka seenak hati -Jahil -Menyebalkan -Dan penyayang Itu yang ada dipikiran ku ~Kang Yora