Irene terus-menerus melihat ke belakang, ia berharap ada Sehun yang akan mencegahnya untuk pindah. Nyatanya tidak ada yang mencegahnya. Huft, Bae Joohyun.. kamu harus berhenti berharap.
"Hai."
Irene membalikan badannya dan terdiam, "Kak Sehun?!"
Sehun tertawa dan menggaruk lehernya yang tidak gatal, "Hai.."
Irene mengerutkan dahinya, "Ya?"
"Kaget ya ngeliat aku di sini?" Sehun terkekeh pelan, "aku ga mau nyegah kamu pergi ke Paris, aku cuman mau ikut kamu ke Paris aja."
Irene terdiam mendengar ucapan Sehun. Bisakah ia berharap lebih?
"Kamu harusnya pergi sama Mamamu, 'kan? Aku di kasih tiket sama Mamamu dan di minta nemenin kamu ke Paris. Well, aku tahunya dari Taehyung kalau kamu pergi sendiri. Tapi, sekarang engga sendiri, karena kamu bareng aku perginya," kata Sehun, "udah aku bilang, 'kan? Aku ga bakalan ngelepasin kamu lagi, Rene."
Irene mundur selangkah dan maju beberapa langkah untuk menyentuh wajah Sehun. Ia takut semuanya hanya mimpi.
"Beneran orang, 'kan?" tanya Irene pelan, ia bahkan mengacak-acak wajah Sehun berkali-kali untuk memastikan bahwa itu Sehun.
Sehun menggelengkan kepalanya, "Hantu, Rene."
"Mana ada hantu ngaku jadi hantu," sahut Irene sewot.
"Jadi, intinya aku boleh ikut ke Paris, 'kan?" tanya Sehun.
Irene menghela napas, "Engga boleh."
"Lho? Kenapa? Masih marah?" bingung Sehun.
Irene menganggukan kepalanya, "Ya, masih marah."
"Ya udah dong, jangan marah lagi. Aku 'kan udah minta maaf," bujuk Sehun.
Irene mengerutkan dahinya, "Kapan?"
"Oh iya aku lupa minta maaf," ucap Sehun, "maafin aku, ya? Iya, aku tahu kalau selama ini aku jahat banget sama kamu. Ngatain kamu ini itu, nyatanya mah aku cinta sama kamu. Iya, aku tahu aku munafik, tapi gimana ya.. awalnya aku tu cuman mau ngisengin doang, tapi isengin kamu tu enak bat dah. Sebenarnya aku juga udah baikan sama si Taehyung pea, jadi aman aja sih. Apalagi tu anak udah balikan dengan Hayoung, jadi aman aja aku mau pacaran sama kamu. Tapi, bukannya perasaan kamu dari awal emang punyaku, ya? Ya udah. Sekian."
Irene berdecak kesal, "APAAN?!"
"Intinya aku minta maaf," sesal Sehun.
Irene menghela napas, "Aku udah maafin kakak kok, tapi bentar... kakak tahu aku mau ngapain ke Paris?"
"Pindah kuliah, 'kan?" tanya Sehun, "soalnya Mama kamu ga bilang kamu ngapain ke Paris."
Irene menepuk jidatnya dan berkata, "Astaga, aku sama Mama ke Paris cuman mau ngunjungi Papa aja. Udah itu balik. Lagipula, kalau kakak emang ngeliat tiket yang di kasih Mama, pasti kakak juga ngerti."
Sehun melihat tiket yang di berikan oleh Mama Irene. Ia mengerutkan dahinya dan berkata, "Masa pindahnya cuman seminggu?"
"Si Taehyung emang beneran ngira pindah, ya? Astaga, aku 'kan cuman bercanda. Lagipula, ngapain aku pindah kalau hati aku sama kakak. Ya mati dong aku nantinya," sewot Irene kesal.
Sehun tersenyum, "Jadi, hatimu samaku?"
Irene terdiam dan menggelengkan kepalanya, "Engga.. kapan juga aku bilang gitu."
"Oke, hari ini hari pertama kita jadian." Sehun menganggukan kepalanya dan menarik tangan Irene, "ayo masuk ke dalam pesawat. Dari tadi nama kita di panggil mulu."
Irene menatap tangannya dan tersenyum, "Ya, ayo."
![](https://img.wattpad.com/cover/170648686-288-k907108.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
tsundere ❝✔❞ - Irene Sehun
Short StoryDia dingin, acuh, tapi aku mencintainya. © chanchan_cdp 21 Januari 2019 - start 27 Juni 2019 - end #44 in hunrene #31 in hunrene #3 in hunrene