dua puluh tujuh

2.1K 250 20
                                    

Akhir-akhir ini Sehun merasa tubuhnya butuh energi positif, apalagi semenjak Irene menjauh dari hidupnya, Chanyeol selalu dan selalu meledeknya, serta mengejeknya. Dan tak butuh waktu berapa lama juga, Sehun akhirnya tumbang dan sakit.

"Hun, ga apa-apa Bunda tinggalin?"

Sehun menganggukan kepalanya, "Engga apa-apa, lagipula nanti pas bangun tidur atau selesai istirahat bakalan sembuh kok, Bun."

Setelah mengatakan hal itu, Sehun naik ke dalam kamarnya dan membaringkan tubuhnya. Ia hanya butuh istirahat dan menetralkan pikirannya mengenai apa yang terjadi akhir-akhir ini.

Sehun menatap langit-langit kamarnya dan entah berapa kali ia menghela napas terus-menerus. Bukan karena ia takut di tinggal oleh Bundanya, tetapi ia hanya teringat dengan gadis yang selama ini selalu mengikutinya kemanapun.

Bae Joohyun. Irene. Irene Bae.

Sehun sesekali terkekeh mengingat kenangannya bersama Irene yang selalu ceria dan heboh di saat yang bersamaan. Ah~ entah kenapa ia merindukan gadis itu.

Lagipula, ia hanya demam biasa, tak apa juga 'kan bertemu dengan Irene saat ini?

*****

"BAE!!!"

Irene memutar bola matanya dengan malas, "Ada apa, Ma?"

"Ada Sehun di ruang tamu, cepetan!"

Irene terdiam, ia juga rasanya tak percaya. Sehun ada di rumahnya? Ada apa kali ini?

"Hai."

Irene mengerutkan dahinya, ia heran dengan tingkah Sehun yang aneh. Ada apa?

"Kenapa ngehindari aku?" tanya Sehun pelan.

Oke, Irene mengerti sekarang kenapa Sehun datang ke rumahnya. Astaga, laki-laki ini benar-benar... dia yang salah dia juga yang menanyakan kesalahannya kepada orang lain.

"Karena aku udah tahu arti berjuang sendiri dan engga di hargai itu apa." Irene menjawabnya dengan ketus, "lagipula 'kan kakak seharusnya bahagia karena aku engga ngintilin kakak kemanapun lagi. Jadi, kakak sekarang udah free."

Sehun terdiam.

"Kenapa harus nanya kesalahan sendiri ke orang lain?" tanya Irene heran, "lagipula kakak juga udah berhasil kok ngebuat aku nyerah dengan apa yang aku perjuangin selama ini."

Sehun menggelengkan kepalanya, "Emang apa salahnya aku nanya sama kamu?"

Irene tersenyum tipis, "Engga salah emang, tapi lebih baik pikir-pikir dulu kesalahan kakak tu apa aja."

"Apa? Aku engga tahu, jadi gimana aku bisa ngerti," kata Sehun.

"Kakak mau nyakitin Taehyung melalui aku!!!" pekik Irene.

Sehun terdiam.

"Kakak tahu kalau aku sama Taehyung dekat dan kenal dari lama, makanya kakak manfaatin kesempatan aku yang ngedeketin kakak untuk nyakitin Taehyung yang dulunya ada masalah di antara hubungan kakak dengan kak Hayoung." Irene menghela napas, "bukan gini caranya untuk nyakitin hati aku, kak."

Sehun menundukan kepalanya, "Maaf."

"Untuk apa minta maaf sekarang? Udah ngerti arti penyesalan datangnya terakhir?" ejek Irene.

"Maaf," kata Sehun lagi.

Irene menganggukan kepalanya, "Aku udah maafin kakak dari dulu, jadi berhenti seolah-olah kakak jadi korban. Kakak bukan lagi dalam kasus serius, jadi bersikaplah kayak biasa."

Sehun kembali terdiam mendengar ucapan Irene. Ia terkejut mengetahui bahwa Irene mendengar ucapannya dengan sahabat-sahabatnya.

"Sudah selesai, 'kan? Kakak bisa pulang sekarang," usir Irene secara halus.

tsundere ❝✔❞ - Irene SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang